28
BAB III METODE PENELITIAN
A. STRATEGI PENELITIAN
Penelitian narasi perempuan penyintas kekerasan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian narasi berusaha memahami identitas individu dan
bagaimana proses individu tersebut memahami dunianya dalam dunia yang lebih luas Murray, 2003. Murray mengatakan bahwa kisah tentang diri yang
diceritakan oleh individu membentuk identitas personal dan identitas sosialnya. Penelitian ini menelisik tentang bagaimana individu kisah hidup
partisipan dan tema yang diciptakannya yang menghubungkan pengalaman- pengalamannya serta cara partisipan memahami dan memaknai hidupnya
Cresswell, 2007. Narasi adalah pusat bagi pemakanaan hidup individu Murray, 2008.
Murray menyatakan bahwa narasi bukan sekedar cara memandang dunia tetapi lewat narasi individu merekonstruksinya dan individu hidup lewat narasi yang
dibagikan oleh orang lain dan diri sendiri. Narasi adalah cara individu merekonstruksi kenyataan.
Analisis narasi menceritakan kembali kisah partisipan secara kronologis sekaligus menunjukan elemen-elemen kunci seperti plot, nilai individu,
konteks, dan interaksi sosial Creswell, 2007; Murray, 2008; Parker, 2005. Peristiwa tidak terjadi begitu saja tetapi mempunyai alasan, anteseden, dan
konsekuensinya dalam narasi Murray, 2008. Analisis narasi mencakup
beberapa ide dasar Parker, 2005 – yang sesuai tujuan penelitian ini – yaitu
mengembalikan agensi pada narator, kisah diceritakan dalam cara pandang tertentu, kisah adalah hasil interpretasi narator sebagai agen, narasi selalu ada
dalam konteks. Menurut Parker partisipan adalah penulis kisah dan co- researcher.
Ketika budaya membentuk gender sebagai strategi kebudayaan untuk memastikan bahwa pihak yang mempunyai kekuasaan terus berkuasa maka
penelitian ini digunakan sebagai strategi kebudayaan tandingan. Oleh karena sikap tidak mengambil tindakan dan tetap “netral” dalam situasi yang buruk
artinya membiarkan ketidakadilan terus berlangsung Poerwandari, 2010 maka perspektif feminis diambil dalam penelitian ini sebagai sikap peneliti.
Penelitian narasi memungkinkan peneliti untuk menggunakan perspektif tertentu, seperti bagaimana individu dihalangi atau dibantu oleh struktur sosial
atau lensa feminis untuk melaporkan kisah perempuan Creswell, 2007. Penelitian kualitatif feminis sangat baik untuk digunakan dalam meneliti
tentang kehidupan perempuan dalam relasi sosial yang mendorong transformasi sosial Olesen, 2005. Menurut Olesen pengetahuan mempunyai
“lokasi sosial” lokasi bawah atau marjinal – yang adalah tempat perempuan dalam “lokasi sosial” – adalah tempat yang baik untuk memulai.
Budaya yang meletakkan perempuan ke posisi subordinat harus dipertimbangkan secara khusus dalam penelitian kekerasan terhadap
perempuan. Bagaimana setiap anggota masyarakat dalam hal ini terutama keluarga dan komunitas terdekat penyintas telah menciptakan nilai dan baik-
buruk penyintas sebagai perempuan harus diperhatikan dengan seksama dalam penelitian perempuan. Oleh karena itu penelitian narasi dengan paradigma
feminis dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini.
B. JENIS PENELITIAN