Pembelajaran Kooperatif Kajian Teori

commit to user 11 mudah untuk dipraktekkan. Sistematika ini kemudian dikenal sebagai pendidikan. Pendidikan merupakan sekumpulan rencana untuk menyampaikan materi yang akan dipelajari. Seyogyanya nanti dikemudian hari ilmu yang disampaikan oleh guru pengajar ini akan menghiasi hari depan pembelajar. Sehingga ilmu tidak cukup diketahui namun juga dijadikan bagian hidup yang mendampingi untuk memecahkan masalah dengan bijaksana. Menurut Puskur 2002 dalam Anik Lestari 2009: 11 dasar pendidikan yang tinggi adalah prinsip belajar sepanjang hayat. Sementara UNESCO mengemukakan empat pilar pendidikan yaitu; 1 Learning to know, 2 Learning to do, 3 Learning to be, 4 Learning to live together. Hasil belajar adalah skor yang diperoleh siswa pada tes hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran TTW dan TPS pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.

2. Pembelajaran Kooperatif

Kemampuan siswa yang beragam dalam kelas mempengaruhi rasa percaya diri siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Grootenboer dan Jorgensen 2009 menuliskan bahwa Being part of a group working as colleague enable the student to share their knowledge, yang artinya menjadi bagian dari suatu kelompok kerja memungkinkan para siswa berbagi pengetahuan mereka. Siswa dengan kemampuan tinggi umumnya lebih berani bersaing dengan teman- temanya dibandingkan dengan siswa yang berkempuan sedang dan rendah. Siswa dengan kemampuan sedang dan rendah biasanya merasa kerepotan dalam commit to user 12 menghadapi persaingan meraih prestasi belajar. Kecemasan dan keberanian siswa pada tingkat kecerdasan masing-masing ini perlu di kelola dengan baik oleh guru sehingga ada hubungan yang baik antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Suasana belajar yang baik antara siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah ini dapat diciptakan pada model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran dengan penekanan pada aspek sosial dan pembelajaran dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen bersama-sama saling membutuhkan dalam menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan belajar, juga dalam memperoleh penghargaan. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kerjasama dan gotong royong antara anggota kelompok. Belajar bersama dalam kelompok akan mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam menguasai materi. Siswa satu sama lain akan saling membantu mengkontruksi pengetahuan dalam dirinya. Setiap siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan dibantu oleh teman kelompoknya. Kegiatan kelompok kecil ini akan memunculkan perasaan baru bagi siswa yakni keberadaanya sangat dihargai oleh siswa yang lain. Dengan demikian pembelajaran kooperatif menjadi strategi pembelajaran yang memotivasi belajar siswa. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah srategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Adapun keuntungan pembelajarn kooperatif antara lain; commit to user 13 a. Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, saling memberi motivasi sehingga ada interaksi promotif. b. Terjadi interaksi langsung antar siswa satu dengan yang lain. c. Meningkatkan siswa untuk berpikir kritis. d. Setiap anggota kelompok mempunyai rasa tanggung jawab terhadap belajarnya dan kelompoknya. e. Guru membantu para siswa dalam mengembangkan pengetahuanya dalam kelompoknya sehingga terjadi hubungan yang lebih baik antara guru dan siswanya. Sedangkan hasil penelitian Katsap 2003 : 1 Learning was cooperative 2 Demonstrating the implementation of the learning unit colleagues influenced decisions to adopt the method and the topic 3 Learning and preparing the unit taught, which is to be included in the course book, required that the teacher take responsibility, 4 Learning in group was characterized by organization. Berdasarkan kutipan tersebut di dapat : 1 Pembelajaran adalah bekerja sama 2 Penerapan pembelajaran ditingkat unit dengan rekan sejawat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam penentuan metode dan topik. 3 Pembelajaran dan persiapan mengajar yang ada di buku kursus harus dapat dipertanggungjawabkan oleh guru. 4 Pembelajaran dalam kelompok ditandai dengan adanya pengorganisasian. commit to user 14 Keterampilan sosial atau kooperatif berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatih keterampilan kerjasama dan kolaborasi dan juga tanya jawab Ibrahim, dkk, 2000: 9 Melihat kelebihan dan kekurangan yang diuraikan di atas, pembelajaran kooperatif sangat penting untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar seperti yang diungkapkan oleh Ballantine dan Larres 2007 menyatakan bahwa: “students found the cooperative learning approach beneficial in developing their generic skills”. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif untuk mengembangkan kemampuan umum para siswa.

3. Pendekatan Pembelajaran Think Pair Share

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SISWA SMP NEGERI 16

0 0 1

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 9

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN KOTA SURAKARTA (Arinta Rara Kirana)

0 0 11