Uji Hipotesis Teknik Analisis Data

commit to user 41 6. Kesimpulan: Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika H diterima. Budiyono, 2004:151

3. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan model sebagai berikut: ijk ij j i ijk X dengan: X ijk = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j. µ = rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean. α i = efek baris ke-i pada variabel terikat. β j = efek baris ke-j pada variabel terikat. αβ ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat. ε ijk = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya µ ij yang berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi σ 2 . i = 1, 2 ; 1 = Pendekatan pembelajaran TTW. 2 = Pendekatan pembelajaran TPS. commit to user 42 j = 1, 2, 3 ; 1 = motivasi tinggi. 2 = motivasi sedang. 3 = motivasi rendah. k = 1, 2, ..., n ij ; n ij = cacah data amatan pada setiap sel ij. Budiyono, 2004: 228 Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, yaitu: a. Hipotesis H 0A : α i = 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat. H 1A : paling sedikit ada satu α i yang tidak nol ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat. H 0B : β j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H 1B : paling sedikit ada satu β j yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H 0AB : αβ ij = 0 untuk setiap i =1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. commit to user 43 H 1AB : paling sedikit ada satu αβ ij yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. Budiyono, 2004: 211 b. Komputasi 1 Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi- notasi sebagai berikut: n ij = ukuran sel ij sel pada baris ke-i kolom ke-j = cacah data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = j i ij n pq , 1 j i ij n N , = banyaknya seluruh data amatan k ij k ijk ijk ij n X X SS 2 2 = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij ij AB = rataan pada sel ij A i = i ij AB = jumlah rataan pada baris ke-i commit to user 44 B j = j ij AB = jumlah rataan pada baris ke-j G = j i ij AB , = jumlah rataan semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4, dan 5 sebagai berikut: ; 1 2 pq G ; 2 , j i ij SS ; 3 2 i i q A ; 4 2 j j p B j i ij AB , 2 5 2 Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap lima jumlah kuadrat, yaitu: JKA = h n {3 – 1} JKG = 2 JKB = h n {4 – 1} JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG JKAB = h n {1 + 5 – 3 – 4} 3 Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1q – 1 dkG = N – pq dkT = N – 1 4 Rataan kuadrat commit to user 45 dkA JKA RKA dkAB JKAB RKAB dkB JKB RKB dkG JKG RKG 5 Statistik Uji a Untuk H 0A adalah F a = RKG RKA yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1 dan N –pq. b Untuk H 0B adalah F b = RKG RKB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q –1 dan N–pq. c Untuk H 0AB adalah F ab = RKG RKAB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 q – 1 dan N – pq. 6 Taraf signifikasi α = 0,05 7 Daerah Kritik a Daerah kritik untuk F a adalah DK={F a | F a F α ; p – 1, N – pq } b Daerah kritik untuk F b adalah DK={F b | F b F α ; q – 1, N – pq } c Daerah kritik untuk F ab adalah DK={F ab | F ab F α ; p – 1q – 1, N – pq } 8 Keputusan Uji H ditolak jika F hitung terletak di daerah kritik. commit to user 46 9 Rangkuman Analisis Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Sumber JK Dk RK F obs F tabel Baris A JKA p – q RKA F a F tabel Kolom B JKB q – 1 RKB F b F tabel Interaksi AB JKAB p – 1q – 1 RKAB F ab F tabel Galat G JKG N – pq RKG - Total JKT N – 1 - - Budiyono, 2004:229-233 Untuk uji lanjut pasca anava, digunakan metode Schef fe’ untuk anava dua jalan. Uji lanjut pasca anava adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis Ho ditolak. Langkah-langkah dalam menggunakan metode Schef fe’ adalah sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata. 2 Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. 3 Menentukan taraf signifikasi α = 0,05. 4 Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut: a Komparasi rataan antar baris Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 kategori model pembelajaran maka jika H 0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar baris. Untuk mengetahui model pembelajaran commit to user 47 manakah yang lebih baik cukup dengan membandingkan besarnya rerata marginal dari masing-masing pendekatan pembelajaran. Jika rataan marginal untuk pendekatan TTW lebih besar dari rataan marginal untuk pendekatan TPS berarti pendekatan dikatakan lebih baik dibandingkan dengan pendekatan TPS atau sebaliknya. b Komparasi rataan antar kolom Uji Sch effe’ untuk komparasi rataan antar kolom adalah: j i j i j i n n RKG X X F . . 2 . . . . 1 1 Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK={F | F q – 1F α ; q – 1, N – pq } c Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama Uji Sch effe’ untuk komparasi rataan sel pada kolom yang sama adalah sebagai berikut. kj ij kj ij kj ij n n RKG X X F 1 1 2 Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK={F | F pq – 1F α ; pq – 1, N – pq } d Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama commit to user 48 Uji Sch effe’ untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah sebagai berikut. ik ij ik ij ik ij n n RKG X X F 1 1 2 Daerah kritik untuk uji itu ialah: DK={F | F pq – 1F α ; pq – 1, N – pq }. 5 Menentukan keputusan uji untuk masing komparasi ganda, 6 Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang sudah ada. Budiyono, 2004:214-216 commit to user 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Instrumen Tes Kemampuan Awal Siswa

a. Uji Validitas Isi

Sebelum tes kemampuan awal diberikan pada siswa terlebih dahulu penulis mengkonsultasikan pada validator untuk mengetahui apakah instrumen tes kemampuan awal yang digunakan valid atau tidak. Dalam penelitian ini, validator adalah Veronica Sri Wigiyati, S. Pd. dan R. Margana, M. Pd., keduanya guru matematika SMA Regina Pacis Surakarta. Pemilihan kedua Validator tersebut atas pertimbangan bahwa kedua guru tersebut adalah guru senior yang mengajar di tempat penelitian. Hasil dari uji validitas ini adalah semua butir layak untuk diujikan atau dapat dikatakan 30 butir tes valid. Lampiran 5

b. Daya Beda

Daya beda pada setiap butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson. Hasil uji coba 30 soal terhadap 63 responden menunjukkan bahwa pada butir soal nomor 1, 3, dan 14 mempunyai daya beda kurang dari 0,3 sehingga butir soal tersebut tidak digunakan untuk mengambil data kemampuan belajar siswa. Proses penghitungan daya beda yang lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 7. 49

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SISWA SMP NEGERI 16

0 0 1

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 9

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN KOTA SURAKARTA (Arinta Rara Kirana)

0 0 11