Pendekatan Pembelajaran Think Talk Write

commit to user 16 c. Share berbagi Guru meminta pasangan untuk berbagi hasil diskusinya dengan teman kelompoknya. Diskusi ini dapat di perlebar dengan keseluruhan kelas tentang apa yang mereka telah bicarakan. Keterampilan berbagi dengan seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya. Ini efektif dilakukan dengan bergiliran antar kelompok satu dengan kelompok yang lain. Pada pendekatan pembelajaran Think-Pair- Share ini siswa kerja dalam kelompoknya sebanyak dua kali. Pertama mereka harus berdiskusi berpasangan dengan anggota kelompoknya sendiri. Kedua dari hasil diskusi berpasangan tersebut kemudian mereka kembali ke kelompok awal dan mendiskusikan kembali hasil belajarnya secara bersama-sama sehingga diperoleh hasil pemikiran bersama dalam kelompok yang terdiri empat orang tersebut.

4. Pendekatan Pembelajaran Think Talk Write

Pendekatan pembelajaran Think Talk Write dikembangkan oleh Huinker dan Laughin dalam Martimis Yamin dan Bansu I Ansari, 2003:36. Teknik ini pada dasarnya dibangun melalui proses berpikir, berbicara dan menulis. Alur pendekatan pembelajaran Think Talk Write di mulai keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, berbicara dan membagi ide dengan temannya dan dilanjutkan dengan proses menulis. Kegiatan belajar Think Talk Write lebih efektif jika dilakukan pada kelompok heterogen dengan 3 – 5 siswa. commit to user 17 Tahap-tahap pembelajaran Think Talk Write menurut Martinis Yamin dan Bansu I Ansari 2008:85 adalah: a. Think Berpikir Think adalah aktivitas proses berpikir siswa. Aktivitas berpikir siswa ini dapat dilihat dari proses membaca suatu teks soal kemudian membuat suatu catatan kecil dari apa yang sudah dibaca. Catatan kecil tersebut dibuat sendiri oleh siswa berupa apa yang diketahui dan tidak diketahui soal serta apa langkah- langkah penyelesaian soal masalahnya, membuat catatan berarti menganalisis tujuan isi teks dan memeriksa bahan yang ditulis. Membuat catatan kecil mempertinggi kemampuan siswa dan bahkan meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis. Salah satu manfaat dari proses ini adalah siswa mampu menuangkan ide atau gagasan dari apa yang dapat ia pahami dan tidak ia pahami dari teks atau masalah yang telah ia baca. Kemampuan membaca yaitu membaca dari kata perkata atau membaca yang penting-penting saja secara umum membuat kita berpikir. Hasil berpikir dari membaca inilah yang perlu dituliskan dalam kerangka penyelesaian masalah. b. Talk Berbicara Talk adalah tahap aktivitas dimana siswa dapat berkomunikasi dengan baik mengunakan kata-kata yang mereka pahami. Pada tahap ini siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 3-5 orang siswa yang heterogen. Hal ini dimaksudkan bahwa tiap kelompok memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Selanjutnya para siswa berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang mereka pahami. Siswa menyampaikan informasi apa yang diperoleh dari tahap commit to user 18 think. Pemahaman dibangun melalui diskusi dan interaksi antara anggota dalam kelompok. Diskusi diharapkan dapat memperoleh penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Selain itu ditahap ini siswa dimungkinkan untuk belajar dan terampil berbicara. Diskusi yang terjadi pada tahap ini merupakan sarana untuk mengungkapkan dan merefleksikan pikiran siswa. c. Write Menulis Tahap terakhir adalah tahap write, siswa menuliskan hasil diskusi pada Lembar Kerja Siswa LKS. Aktivitas menulis berarti mengkontruksi ide, karena setelah berdiskusi atau berdialog antar teman kemudian siswa mengungkapkannya dalam bentuk tulisan. Pendekatan pembelajaran Think-Talk-Write merupakan perencanaan dan tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran yaitu melalui kegiatan berpikir think, berbicara berdiskusi, bertukar pendapat talk dan menulis hasil diskusi write agar kompetensi yang diharapkan tercapai.

5. Kemampuan Awal

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SISWA SMP NEGERI 16

0 0 1

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 9

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN KOTA SURAKARTA (Arinta Rara Kirana)

0 0 11