commit to user 63
Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rataan antar kolom, diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi dan
sedang. Selanjutnya dengan melihat rerata marginal dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai hasil belajar yang
lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan kemampuaan awal tinggi dan
rendah. Selanjutnya dengan melihat rerata marginal dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai hasil belajar yang
lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan kemampuan awal sedang dan
rendah. Selanjutnya dengan melihat rerata marginal dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang mempunyai hasil belajar
yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
D. Pembahasan Hasil Analisa Data
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama pada penelitian ini mengatakan bahwa “Pembelajaran
dengan model pembelajaran TTW akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibanding model pembelajaran T
PS”. Berdasarkan hasil analisis variansi dua
commit to user 64
jalan dengan sel tak sama untuk efek utama faktor A model pembelajaran diperoleh harga statistika uji
0, 0037
a
F
dan
0,05,1,144
3,84 F
, ternyata
0,05,1,144 a
F F
, sehingga
a
F DK
dengan demikian
0 A
H
diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi
0, 05 tidak terdapat perbedaan efektifitas pendekatanl pembelajaran TTW dan TPS terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas X pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Melihat hasil penelitian ini maka ada perbedaan antara hipotesis yang
dibuat dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hal ini kemunginan terjadi karena kondisi siswa pada masing-masing sekolah tidak sama di luar pengamatan
penelitian ini. Selain itu kedua model pembelajaran ini memiliki langkah-langkah pembelajaran yang hampir sama. Perbedaaan hanya terletak pada pair dan share
untuk TPS dan talk dan write untuk TTW. Adanya write yang awalnya diharapkan dapat memberikan akibat yang lebih baik pada siswa ternyata tidak memberikan
hasil yang lebih baik. Dengan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TTW dan TPS menghasilkan prestasi belajar yang sama pada siswa
kelas X untuk materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua pada penelitian ini mengatakan bahwa “Siswa dengan
kemampuan awal yang lebih tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik dari pada siswa dengan kemampuan awal yang
lebih rendah”. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan untuk sel tak sama untuk
efek utama B kemampuan awal diperoleh harga statistik uji
47, 083
b
F
dan
commit to user 65
0,05,2,144
3, 00 F
, ternyata
0,05,2,144 b
F F
sehingga
b
F DK
dengan demikian
0 B
H
ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikan 0, 05 terdapat perbedaan
efek kemampuan awal yang berbeda terhadap hasil belajar pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Karena
0 B
H
ditolak maka perlu dilakukan uji lanjut anava yaitu uji komparasi ganda. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 26. Pada uji komparansi ganda antara kolom 1 dan kolom 2 diperoleh bahwa
1 2
24, 9773 F
dan
0,05,2,144
6, 00 F
, ternyata
1 2 0,05,2,144
F F
sehingga
1 2
F DK
dengan demikian
H
ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikan 0, 05 siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi secara signifikan hasil
belajar matematika berbeda dengan siswa yang berkemampuan awal sedang pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Berdasarkan rataan marginal dapat dilihat pada Lampiran 27, diperoleh bahwa rerata hasil belajar matematika yang mempunyai kemampuan awal tinggi
sebesar 78,81 sedangkan pada rerata hasil belajar siswa dengan kemampuan awal sedang sebesar 66,37. Ini menunjukkan bahwa rerata hasil belajar matematika
siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan awal sedang. Hal ini dimungkinkan karena siswa
dengan kemampuan awal tinggi mempunyai bekal pengetahuan yang lebih memadai sehingga siswa dapat memahami konsep maupun komputasi dengan
baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kemampuan awal tinggi
commit to user 66
memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa dengan kemampuan awal sedang pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Pada uji komparasi ganda antar kolom 1 dan 3 diperoleh bahwa
1 3
86,1919 F
dan
0,05,2,144
6, 00 F
, ternyata
1 3 0,05,2,144
F F
sehingga
1 3
F DK
dengan demikian
H
ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi 0, 05 siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi secara signifikan hasil
belajar matematika berbeda dengan siswa yang berkemampuan awal rendah pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Berdasarkan hasil rataan marginal dapat dilihat pada Lampiran 27, diperoleh bahwa rerata hasil belajar matematika yang mempunyai kemampuan
awal tinggi sebesar 78,81 sedangkan pada rerata hasil belajar siswa dengan kemampuan awal rendah sebesar 52,65. Ini menunjukkan bahwa rerata hasil
belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan awal rendah. Hal ini
dimungkinkan karena siswa dengan kemampuan awal rendah mempunyai bekal pengetahuan yang yang sangat minim sehingga siswa lambat dalam menguasai
materi yang diberikan. Siswa dengan kemampuan rendah mengalami kesulitan dalam menguasai materi baru karena kesulitan menghubungkan konsep baru
dengan konsep lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kemampuan awal tinggi memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa
dengan kemampuan awal rendah pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
commit to user 67
Pada uji komparansi ganda antara kolom 2 dan kolom 3 diperoleh bahwa
2 3
24, 5200 F
dan
0,05,2,144
6, 00 F
sehingga
2 3
F DK
dengan demikian siswa dengan kemampuan awal sedang memiliki hasil belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Hal ini dimungkinkan siswa dengan
kemampuan awal sedang memiliki kemampuan penguasaan materi yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan awal rendah.
3. Hipotesis Ketiga