Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses Peluang Opportunities

75 Selanjutnya stakeholder seperti litbang, perguruan tinggi dan LSM seperti TBI-Indonesia dan Cifor mendukung pengembangan program dalam aspek penelitian dan pengembangan serta pendanaan dan manajemen pengelolaan. Dengan demikian, program pengembangan ekowisata di kawasan HLGL dapat lebih tepat sasaran terutama bagi wisatawan manca negara. Personil yang ikut dilibatkan dalam jalinan kemitraan tersebut yang terkait dengan HLGL dalam menggali potensi sumberdaya hutan SDH di dalam HLGL untuk pengembangan sumberdaya masyarakat SDM. Dinas kebudayaan dan pariwisata memberikan informasi kepada khalayak. Bappeda dalam hal perencanaan program untuk mendukung ekowisata. Lembaga penelitian dan pengembangan Litbang, Unmul, CIFOR dan TBI Tropenbos International Indonesia, merupakan stakeholder yang dijadikan mitra kelembagaan untuk mendukung pengembangan ekowisata baik dalam hal penelitian, pengembangan, sosialisasi maupun dukungan pendaanaan dan manajemen. Berdasarkan uraian sebelumnya, faktor supply, demand, dan faktor penunjang maka faktor-faktor tersebut dapat di identifikasi dari faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman dalam pengelolaan dan pengembangan ekowisata HLGL maka:

a. Kekuatan Strengths

1. Tingginya nilai potensi ekologis dan estetika karena Hutan Lindung Gunung Lumut mempunyai keanekaragaman hayati berupa lumut yang tidak dimiliki di tempat lain dan mempunyai keindahan yang sangat luar biasa. 2. Terjalinnya kerjasama dengan mitra seperti lembaga penelitian dan pengembangan Litbang, Unmul, CIFOR dan TBI Tropenbos International Indonesia, merupakan stakeholder yang dijadikan mitra kelembagaan untuk mendukung pengembangan ekowisata baik dalam hal penelitian, pengembangan, sosialisasi maupun dukungan pendanaan dan manajemen. 3. Kebijakan Pemda terhadap konservasi didukung oleh peraturan perundang- undangan di tingkat nasional seperti undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi alam hayati dan ekosistemnya; Undang-undang nomor 76 41 tahun 1999 tentang kehutanan. Kemudian dijabarkan di dalam kebijakan pemerintah daerah yang dijabarkan oleh instansi terkait.

b. Kelemahan Weaknesses

1. Jumlah dan kualitas SDM Belum memadai karena keterampilan masyarakat sekitarnya masih kurang sehingga pengendalian potensi belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. 2. Terbatasnya sumber dana karena alokasi baik dari pusat maupun di daerah belum ada karena masih dalam tahap perencanaan. 3. Sarana dan prasarana kurang memadai berupa ketersediaan fasilitas dan pelayanan yang belum adamasih sangat minim toilet, tempat sampah, papan penunjuk arah, tempat informasih, tempat parkir, hotel dan restoran. 4. Data dan informasi potensi belum bisa diakses, dimana masih sulit untuk memperoleh informasi secara detail mengenai potensi yang dimiliki HLGL untuk promosi wisata.

c. Peluang Opportunities

1. Adanya dukungan masyarakat berupa pemahaman, persepsi dan keinginan untuk berpartisipasi terhadap pengembangan ekowisata pada kawasan HLGL serta dukungan stakeholders lainnya seperti Litbang, LSM, Perguruan Tinggi, dan lembaga donor. 2. Peluang peningkatan PAD yang berasal dari pajak dan retribusi yang bersumber dari kegiatan ekowisata bagi pemerintah setempat. 3. Minat masyarakat sudah mulai ada. 4. Program Disbudpar Kabupaten Paser memperkenalkan budaya masyarakat lokal. 5. Kesediaan mitra untuk membantu dalam pemasaran melalui pameran, forum seminar dan melalui biro perjalanan wisata baik tingkat lokal, nasional dan internasional.

d. Ancaman Threats