Masyarakat Sekitar Hutan Strategi

16 8. Pengelolaan kawasan yang terpadu Wall 1995.

2.5 Masyarakat Sekitar Hutan

Telah kita ketahui bersama bahwa hutan ialah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat lokal sejak ratusan tahun bahkan ribuan tahun yang lalu. Hutan memiliki manfaat langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan. Pada awal keberadaan manusia, hutan merupakan tempat bermukim, sekaligus sebagai sumber bahan makanan. Tetapi dengan adanya kemajuan kebudayaan dan ilmu pengetahuan, fungsi tradisional dari hutan mengalami perubahan yang sangat berarti dengan penekanan pada fungsi ekonomi. Keberadaan hutan memang membawa makna tersendiri bagi masyarakat terutama masyarakat disekitar kawasan hutan. Hubungan ekologis antara hutan dan manusia erat sekali dan tidak dapat dipisahkan lagi meski dengan kekuatan apapun, karena hal ini menyangkut kesejahteraan masyarakat bagi sekitar kawasan hutan maupun yang jauh dari jangkauan pengaruh langsungnya Komar, 1982 dalam Suryadin 1993. Masyarakat di sekitar hutan dan didalam hutan pada umumnya tergolong dalam masyarakat yang tertinggal dengan kondisi sosial ekonomi yang umumnya rendah. Sehingga seiring dengan pertambahan penduduk di daerah atau tempat mereka berada, maka akan dapat mengakibatkan bertambah pula kebutuhannya terhadap lahan, kayu maupun hasil hutan lainnya. Hal tersebut akan menjadi penyebab berkurangnya luasan hutan dan bertambahnya pengunaan lahan. Disamping itu, perluasan lahan dapat pula menyebabkan kerusakan hutan dan mengancam kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya. Oleh karena itu pembangunannya kehutanan perlu membangun peranan kehutanan yang lebih baik dengan penduduk di sekitar hutan atau dalam hutan melalui kemitraan yang mantap sehingga kesejahteraan penduduk dapat di tingkatkan. Dengan kata lain masyarakat setempat harus dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan hutan yang diistilahkan dengan perhutanan sosial atau kehutanan masyarakat Sardjono 2004. 17

2.6 Strategi

Strategi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi memiliki perbedaan pandangan atau konsep selama 30 tahun terakhir. Seperti yang diungkapkan oleh Chandler 1962 dalam Rangkuti 2004 menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Learned et al. 1965 dalam Rangkuti 2006 mendefinisikan strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada. Argyris 1985, Mintzberg 1979, Steiner dan Miner 1997 diacu dalam Rangkuti 2006 menyatakan bahwa strategi adalah respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian