83 pihak terkait lainnya sehingga tercipta pengelolaan obyek wisata yang
optimal serta memberikan pelayanan yang profesional kepada wisatawan. 2. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang profesional mengenai
konsep ekowisata terutama kepada masyarakat sekitarnya melalui pelatihan dan bimbingan.
3. Mendorong pengembangan infrastruktur dan penyediaan fasilitas serta peningkatan pelayanan sebagai kebutuhan dasar bagi wisatawan.
4. Melakukan promosi mengenai kegiatan ekowisata di kawasan HLGL pada tingkat lokal, regional, nasional dan internasional, guna mendorong tingkat
kunjungan wisatawan dan investor kekawasan HLGL. 5. Meningkatkan peran serta kelompok yang terlibat didalam kegiatan
ekowisata dan ikut bertanggungjawab apabila terjadi perubahan-perubahan ekologi, serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
menanganinya.
5.3.5 Rekomendasi Strategi Pengembangan Ekowisata pada Kawasan
HLGL
Berdasarkan hasil Analisis SWOT yang dibuat pada Tabel 13 Maka diajukan suatu rekomendasi program pengembangan ekowisata di kawasan HLGL
adalah sebagai berikut: A. Kapasitas pengelolaan HLGL berupa:
1. Penataan kelembagaan dan organisasi. 2. Pengembangan sarana dan prasarana, meliputi ketersediaan fasilitas dan
pelayanan, perbaikan aksesibilitas menuju lokasi dan lainnya yang terkait dengan pengembangan ekowisata dimasa mendatang.
3. Pengembangan penelitian, diutamakan dengan menjalin kerjasama dengan Pendidikan Tinggi dan institusiorganisasi yang bergerak di bidang ilmu
pengetahuan, sehingga data-data mengenai potensi yang dimiliki HLGL lebih banyak dan akurat.
4. Peningkatan sumberdaya manusia SDM dengan memberikan
pembinaanpelatihan kepada pihak pengelola dan masyarakat sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan tambahan ilmu pengetahuan
mengenai potensi obyek wisata, pelayanan wisatawan, perawatan terhadap
84 fasilitas dan infrastruktur yang ada agar kegiatan wisata di kawasan HLGL
di masa mendatang dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan. 5. Perencanaan paket ekowisata berupa:
1. Wisata pengamatan satwa liar, merupakan jenis wisata utama yang
dapat dikembangkan karena dikawasan HLGL terdapat beberapa jenis satwa langka dan endemik seperti Beruang madu, Owa Kelawot.
2. Wisata Panorama Alam, merupakan kegiatan mengamati dan
menikmati indahnya panorama alam yang terdapat disepanjang perjalanan menuju dan di dalam kawasan HLGL. Beberapa jenis
berupa pemandangan hamparan sawah dan perkampungan penduduk, hamparan pegunungan dan lainnya.
3. Wisata sungai merupakan wisata perjalanan melalui sungai yang
merupakan salah satu alat untuk menuju kekawasan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah mengamati dan menikmati banyak hal yang
dijumpai sepanjang perjalanan, baik keindahan alam beserta kehadiran berbagai jenis burung dan satwa lainnya yang berada disekitar sungai
dengan segala kebiasaannya. 4.
Wisata air terjun memiliki suasana yang alami dengan bentang alam yang unik untuk dilihat dan dinikmati.
5. Goa memiliki kekhasan di dalam masih banyak lagi peninggalan
sejarah seperti tenggorak dan tulang belulang, dengan dihiasi oleh stalagtit dan stalagmit goa yang begitu indah.
6. Wisata pedesaan merupakan wisata perkampungan di sekitar kawasan
dengan, mengamati, mempelajari, menikmati keidupan tradisional masyarakat desa dengan segala kesederhanaannya yang sulit dijumpai
di perkotaan. B.
Kerjasama dengan mitra seperti: 1.
Mempromosikan keanekaragama flora dan fauna beserta keunikannya 2.
Perlu program pengembangan wilayah antar dinas terkait Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas PU, Dinas Perhubungan
3. Perlunya kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat lokal untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan dan cendramata yang
85 diperlukan dalam mendukung kegitan ekowisata. Pendidikan dan
pelatihan diperlukan pula untuk mengarahkan masyarakat lokal mengurangi ketergantungan hidup melalui hasil-hasil hutan, tetapi
memiliki alternatif hidup yang lain. Dinas Pendidikan, Dinas Perindustrian dan Dinas Sosial
4. Pelestarian potensi seni budaya lokal Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan
5. Membuka pintu bagi masuknya investor yang berinvestasi di bidang ekowisata.
Untuk mendukung rekomendasi pengembangan ekowisata di kawasan HLGL, maka dalam pengembangan ekowisata di kawasan HLGL, strategi penting
yang memungkinkan dapat dilaksanakannya pembangunan ekowisata disini adalah melalui kebijakan dan dukungan dari pemerintah daerah setempat untuk
melaksanakan program ini serta dikembangkannya fasilitas dan program-pragram pendampingan masyarakat. Adapun dalam hal tatanan operasional untuk
mencapai arah pengembangan ekowisata di kawasan HLGL diperlukan strategi pengembangan terhadap faktor-faktor yang diperlukan dalam pengembangan
ekowisata, yaitu: a. Peningkatan pertanian dalam arti luas sebagai salah satu daya tarik ekowisata.
Hal ini baik dilakukan revitalisasi pertanian dan perkebunan yang telah ada maupun dengan pengembangan model usaha pertanian baru yang dapat
meningkatkan ekonomi rakyat. Adapun tujuan yang ingin di capai dari strategi ini adalah terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
b. Pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, yaitu melalui pengembangan dan melestarikan pemanfaatan berbagai pengetahuan dan tradisi masyarakat
dalam mengelola sumberdaya alam. Pemetaan dan pengaturan ruang kelolah masyarakat ke dalam kawasan hutan menjadi bagian penting dalam strategi
ini. Tujuan yang ingin dicapai dari strategi ini adalah terjaminnya kelestarian obyek dan daya tarik wisata dan terpeliharanya fungsi hutan sebagai fungsi
penyangga kehidupan. c. Pelestarian sistem sosial dan budaya sebagai suatu lembaga pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan yang telah diakui dan dihormati oleh
86 masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai adalah terbagunnya kelembagaan
pengelolaan ekowisata yang diakui oleh masyarakat dan dapat menyerap aspirasi masyarakat serta sebagai alat kontrol terhadap budaya global yang
masuk. d. Penyiapkan masyarakat untuk menerima kunjungan, pembentukan lingkungan
tempat tinggal yang sehat dan nyaman, sikap masyarakat terhadap pendatang, dan komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai adalah terbentuknya lingkungan
wisata yang dapat memberikan kepuasan bagi pengunjung. e. Strategi pengembangan aksesibilitas meliputi:
1. Mengusahakan terwujudnya akses jalur wisata di kawasan HLGL dengan
daerah lainnya, terutama dengan wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. 2.
Meningkatkan akses antara daerah-daerah yang berada di sekitar kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut HLGL.
3. Menata sistem petunjuk jalanrambu lalu lintas yang mempermudah para
pengunjung untuk mencapai obyek dan daya tarik wisata yang terdapat di kawasan HLGL.
f. Strategi pengembangan sarana-prasarana untuk menunjang kegiatan minat khusus ekowisata meliputi:
1. Perencanaan kebutuhan prasarana wisata: jalan, jembatan, telepon disesuaikan dengan arah pengembangan obyek dan daya tarik wisata.
2. Pemenuhan kebutuhan prasarana ekowisata secara bertahap diusahakan pada obyek-obyek dan daya tarik wisata unggulan.
VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan