V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Potensi Penawaran Wisata 5.1.1 Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam ODTWA
Hutan Lindung Gunung Lumut HLGL mempunyai potensi sumber daya alam yang tinggi dan budayanya untuk pengembangan ekowisata. Potensi
penawaran ekowisata HLGL yaitu obyek wisata yang memiliki daya tarik dan keunikannya, seperti potensi biofisik dan potensi budaya. Keindahan panorama
alam, keanekaragaman flora, fauna dan ekosistem yang beragam serta tantangan medan yang kerap manjadi daya tarik tersendiri, juga keragaman budaya
masyarakat sekitar kawasan adalah aset potensial bagi kawasan HLGL untuk pengembangan ekowisata. Penawaran ekowisata merupakan suatu bentuk ekologi
dan estetika alami dengan berbagai bentuk ekosistem yang dimiliki oleh suatu kawasan HLGL. Potensi ini menjadi obyek wisata yang ditawarkan kepada
masyarakat umum Tropenbos International Indonesia 2006. Pengamatan
lapangan menunjukan
bahwa bentuk estetika lanskap tersebut
terdapat di kawasan HLGL. Ekosistem hutan hujan tropis dengan keanekaragaman dan keunikan hayatinya menjadi faktor lanskap utama. Pohon-
pohon yang berdiri tegak dengan dedaunan yang rindang disertai dengan tumbuhan lumut di seluruh tubuh pepohonan maupun di permukaan batu-batuan,
pesona angrek hitam hutan, keanekaragaman flora dan fauna, sungai dan air terjun yang ada di sekitarnya, komunitas suku etnik Paser dengan berbagai legenda
budaya yang menyertainya merupakan daya tarik tersendiri untuk dikemas dan ditawarkan pada masyarakat umum.
Secara letak geografis kawasan HLGL di apit oleh wilayah pemukiman penduduk dari berbagai kecamatan dan desa, baik dari sebelah utara, sebelah
timur, sebelah selatan, dan sebelah barat. Letak yang demikian memungkinkan kawasan HLGL menjadi tempat jalur lalulintas hubungan antar masyarakat dari
berbagai daerah tersebut. Kawasan HLGL dapat ditempuh dengan melalui empat pintu masuk yaitu Swanslutung, Tiwei, Rantau Layung dan Kasungai. Untuk
masuk pintu Desa Swanslutung memiliki akses menuju puncak Gunung Lumut,
40 sedangkan pintu masuk tiga desa lainnya yaitu merupakan lokasi wisata alam,
berupa air terjun, sungai, goa dan budaya masyarakat sekitar kawasan HLGL.
5.1.1.1 Pintu Masuk Swanslutung
Pintu masuk Swanslutung melalui Dusun Muluy yang masuk dalam Desa Swanslutung, Kecamatan Muara Komam yang dapat ditempuh melalui jalan darat
dan laut dari Balikpapan, Tanah Grogot, dan Banjarmasin Kalimantan Selatan; dengan jenis kendaraan yang dapat digunakan yaitu kendaraan pribadi roda dua
motor dan roda empat mobil. Aksesibilitas menuju pintu masuk Swanslutung cukup mudah dengan kombinasi jalan pengerasan, tanah berbatu. Pintu masuk
Swanslutung yang memiliki akses terdekat dengan Bandara Udara Sepinggan di Balikpapan.
Swanslutung dapat ditempuh dengan kendaraan umum dari Balikpapan menuju pelabuhan Kariangau, pintu masuk ini melalui jalur Balikpapan-
Kariangau-Penajam Paser Utara-Simpang Lombok dengan jarak tempuh ± 122 km atau ± 6 jam perjalanan. Setelah Simpang Lombok, untuk menuju ke Desa
Swanslutung Dusun Muluy berjarak ± 58 km dari Simpang Lombok dengan waktu tempuh ± 1 jam perjalanan yang memiliki akses untuk menuju puncak
Gunung Lumut dengan menggunakan kendaraan pribadi, ojek dan atau ikut numpang mobil RKR PT. Rizky Kacida Reana yang terkadang lewat, apabila
menggunakan kendaraan pribadi melalui jalur yang sama Desa Swanslutung Dusun Muluy dengan jarak tempuh ± 180 km, maka memerlukan waktu ± 6 jam
perjalanan. Swanslutung juga dapat dilalui untuk menuju Tanah Grogot maupun Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Tanah Grogot-Kuaro-Simpang Lombok-Swanslutung dusun Muluy jalur yang ditempuh adalah ± 123 km, ± 5 jam sedangkan Banjarmasin-Muara
Komam-Batu Sopang-Kuaro-Simpang Lombok-Swanslutung dusun Muluy jalur yang ditempuh adalah ± 325 km, ± 8 jam. Fasilitas yang tersedia di lokasi ini
belum ada, terkecuali jalan perusahaan PT. RKR yang menghubungkan Simpang Lombok dengan Desa Swanslutung Dusun Muluy dan satu buah rumah penduduk
yang biasa disewakan apabila ada tamu yang berkunjung serta papan interpretasi masih sangat minimal untuk menuju kawasan yaitu hanya papan petunjuk masuk
ke kawasan Desa Swanslutung Dusun Muluy dan batas antara HLGL dengan
41 kawasan yang ada di sekitarnya. Perjalanan dari Simpang Lombok menuju Desa
Swanslutung Dusun Muluy akan disuguhi pemandangan hamparan perkebunan kelapa sawit seluas ± 2.500 ha milik PTPN XIII yang telah ada sejak 1980-an,
pertambangan batu bara PT. Kideco, serta gugusan pegunungan di sepanjang jalan menuju kawasan HLGL.
Kawasan HLGL memiliki kondisi jalan pengerasan, tanah berbatu menuju lokasi mempunyai tantangan tersendiri bagi pengunjung yang menyenangi
tantangan. Untuk menuju puncak gunung lumut dari Dusun Muluy sepanjang jalur tersebut, pengunjung akan menjumpai beberapa objek wisata alam di
antaranya sebagai berikut:
a. Air Terjun Une