Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan

68 adanya pengembangan ekowisata, masyarakat akan mendapatkan lapangan pekerjaan sehingga tidak lagi tergantung dengan hasil hutan alam.

5.1.5 Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitar Kawasan

Wilayah kawasan HLGL sebelum ditetapkan menjadi kawasan hutan lindung, kawasan Hutan Gunung Lumut telah didiami oleh masyarakat adat Dayak Paser secara turun temurun bahkan telah mencapai 13 generasi. Secara tradisional wilayah hutan Gunung Lumut dan sekitarnya telah terbagi kedalam hak kelola tradisional adat oleh 13 wilayah adat desa-desa disekitarnya dan satu dusun berada dalam kawasan HLGL. Keseluruhan masyarakat tersebut sangat tergantung pada keberadaan wilayah Hutan Gunung Lumut untuk keberlangsungan hidupnya. Batas-batas desa tersebut dikenal dengan batas-batas alam yaitu daerah aliran sungai, ataupun punggung bukit atau gunung seperti sungai Pias, sungai Tiwei, sungai Muluy, Kesungai Saragih 2004. Pada umumnya kepadatan populasi penduduk desa-desa tersebut sangatlah rendah, kecuali desa-desa yang berada pada bagian selatan hutan lindung yang bersinggungan langsung dengan jalan raya Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan Wahyuni el al. 2004. Bagi masyarakat sekitar kawasan, HLGL berperan secara ekologis sebagai sumber protein hewani masyarakat serta mendukung kegiatan pertanian, perikanan, perkebunan dan transportasi sungai bagi masyarakat. Kebutuhan protein hewani yang bersumber dari binatang buruan atau ikan sungai, demikian juga sebagai sumber air minum bagi rumah tangga dan sebagai daerah tangkapan air bagi sungai-sungai kecil dan besar disekitar kawasan seperti Kendilo dan Telake. Masyarakat asli yang bertempat tinggal disekitar kawasan HLGL memenuhi hampir semua kebutuhannya baik dari wilayah hutan lindung maupun dari hutan disekitarnya hutan adat seperti kayu bakar, perumahan, pangan sayuran dan dagingikan, obat-obatan dan upacara adat. Masyarakat yang berdiam didalam dan sekitar kawasan HLGL memiliki ketergantungan terhadap ketersediaan berbagai macam jenis pangan yang berasal dari hutan, secara langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan protein hewani dipenuhi secara berburu di dalam hutan dan bahkan kegiatan tersebut merupakan 69 kegiatan utama sebagai cara mendapatkan uang bagi beberapa rumah tangga yang berdiam di kawasan tersebut. Pada umumnya masyarakat desa yang berada di dalam dan di sekitar kawasan HLGL bekerja dalam bidang pertanian dengan pengrelolaan lahan pertanian yang masih tradisional Wahyuni et al. 2004. Jenis mata pencaharian lain yang digeluti oleh masyarakat adalah berdagang, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan serta bidang lainnya. Dominasi pekerjaan masyarakat sebagai petani, terlihat dari luasan lahan yang dijadikan areal pertanian dan perkebunan di daerah penyangga kawasan HLGL. Upaya-upaya lain dari masyarakat untuk menambah pendapatannya adalah dengan mendulang emas bagi desa tertentu, kegiatan ini dilakukan hanya pada saat gagal panen, menjadi tukang ojek dan buruh. Oleh karena itu dapat diharapkan bahwa dalam pengembangan ekowisata ini dapat memberikan keuntungan pada ekonomi setempat di segala tingkatan dan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat serta mambantu dalam mempertahankan budaya dan tradisi masyarakat dalam kawasan HLGL dan sekitarnya.

5.1.6 Kondisi dan Permasalahan Masyarakat Sekitar Kawasan