Pupuk Batang Padi gala nieme Pupuk Kimia

84

4.10.2. Pupuk Batang Padi gala nieme

Perbedaan gala nieme dengan durame, gala nieme adalah batang padi yang tinggal pada saat padi disabit dan masih memiliki akar dan tumbuh di sawah, sedangkan durame merupakan padi yang sudah disabit pada pertengahan batangnya yang kemudian dibanting. Gala nieme dijadikan pupuk oleh petani Pangaribuan tidak jauh berbeda dengan durame dalam memproses menjadi pupuk. Gala nieme ditebas dengan menggunakan bajak sampai pada bagian paling bawah dan yang tinggal hanya akarnya saja. Alat yang digunakan para menebas batang padi tersebut adalah dengan mesin babat dan tajak. Proses batang padi menjadi pupuk yaitu melalui pembusukan dan pembakaran. Sebagian besar petani di Pangaribuan melakukan pembusukan. Batang padi yang sudah ditebas dibiarkan di dalam petak sawah, kemudian diairi oleh petani supaya proses pembusukannya lebih cepat. Batang padi ini memang memang membusuk namun tidak hancur, oleh karena itu batang-batang padi tersebut harus dibenamkan petani lagi melalui cara membajak mangula dengan begitu gala nieme menjadi pupuk pada tanaman padi. Pupuk gala nieme melalui pembakaran yaitu, petani harus menunggu hari yang tepat yakni pada waktu musim kemarau atau hujan tidak turun atau mendung pada saat itu, debu hasil pembakaran tersebut dibiarkan menumpuk begitu saja. Pada saat pengelolaan mangula debu tersebut akan tercampur dengan lumpur dan menjadi pupuk pada tanaman padi. Universitas Sumatera Utara 85

4.10.3. Pupuk Kimia

Pupuk buatan yang di maksud petani di Pangaribuan yaitu pupuk kimia. Biasanya petani menggunakan pupuk buatan 3 tiga kali pemupukan. Hal ini tergantung pada perkembangan padi yang mereka tanam. Pupuk yang petani gunakan seperti UREA, NPK, KTSP, Super-fit, garam kotor. Pupuk-pupuk tersebut dicampur oleh petani anntara garam kotor dengan NPK, super-fit dengan KTSP. Dalam melakukan pencampuran pupuk tersebut petani tidak melakukannya secara sembarangan, biasanya petani mencampur 100 kg KTSP dicampur dengan 10 bungkus super-fit, pada pencampuran garam kotar yaitu setengah karung garam kotor di campur dengan 1 karung pupuk NPK. Menurut para petani di Pangaribuan, pupuk kimia tersebut cenderung lebih mudah untuk di dapatkan. Dalam pemakaiannya juga tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak seperti menggunakan pupuk alami yang butuh proses lama. Dalam hal ini petani tinggal membeli ke toko pupuk yang ada di Pangaribuan, dan bahkan mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Seperti dikatakan Pak Dian Harianja, berupa: Hami tong do mamakke takkal buatan nang pe naung hu pakke hami takkal durame manang naduhut-duhut alana pupuk kima mura ni dapot dang leleng muse prosesna alai takkal alami on tong do binahen nangpe naung ni pakke takkal kimia alana boi martahan leleng boi mapanapu tano, alani ima porlu do dihami takkal nadua on asa denggan hasil nanidapot. Di samping kami para petani di Pangaribuan menggunakan pupuk alami seperti jerami atau rumput- rumput liar kami petani di desa ini tetap menggunakan pupuk buatan. Pupuk kimia mudah didapatkan juga tidak menggunakan proses yang lama, sedangkan pupuk alami ini mendampingi pupuk kimia di mana pupuk alami membutuhkan proses yang panjang sekalipun kualitasnya bertahan sangat lama bahkan sampai tahun depannya. Oleh karena itu kedua macam pupuk ini sangat kami butuhkan untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Universitas Sumatera Utara 86 Pupuk buatan pada kenyataannya memang dapat meningkatkan hasil produksi pertanian, namun hanya berlangsung pada jangka waktu yang singkat, untuk jangka panjang pupuk buatan ini akan merusak tanah dan mendatangkan tanaman liar baru yang dapat merusak tanaman padi petani. Seperti di katakan OP Pada Harianja, berupa: Najolo akka duhut dang pola godang macamna songon deret-deret, sipon, sihorpuk, simareme-eme holan ni do duhut najolo binoto. Alai molo saonnari nungga godang natabba songon duhut sigumoang, lipper-lipper, jala maccai maol do pamatehon duhut on. Nabaru-baru on dope nijpangan duhut sisongonon. Dulu tanaman liar yang mengganggu tanaman padi tidak banyak jenisnya, seperti; rumput deret-deret, rumput sipon, rumput sihorpuk, simareme-emehanya jenis itu saja. Sedangkan, sekarang ini jenis tanaman liar semakin bertambah menghambat perkembangan tanaman padi kami seperti, rumput sigumoang rumput yang sangat cepat perkembangannya dan sangat susah untuk dimusnahkan, rumput lipper-lipper rumput yang bentuk daunnya seperti koin dalam bahasa batak Pangaribuan lipper juga sangat sulit dimusnahkan penyebaran dan perkembangan rumput-rumput ini sangat cepat. Rumput-rumput baru ini kami jumpai setelah pemakaian berbagai macam pupuk kimia tersebut. Dampak yang lebih fatal diakibatkan pupuk kimia tersebut adalah mengakibatkan kerusakan pada tanah di mana humus yang ada dalam tanah menjadi hilang pengaruh pupuk kimia tersebut. dengan begitu tanah tidak akan dapat berfungsi lagi untuk perkembangan tanaman padi untuk waktu selanjutnya. Kerusakan tanaman ini sebagai akibat dari akumulasi residu kimia di dalam tanah, serta timbulnya hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman padi. Universitas Sumatera Utara 87 Namun berbagai resiko terhadap penggunaan pupuk buatan tersebut tidak terlalu diresahkan oleh petani di Pangaribuan, petani Pangaribuan lebih mementingkan keefisienan waktu dan tenaga dalam pengelolaan tanaman padi sawah.

4.11. Fungsi Pupuk Bagi Petani