35
Hutan di Pangaribuan menghasilkan kayu-kayu seperti pinus, attur mangan, anti api, salagunde. Tanaman yang berada di hutan ini digunakan oleh
masyarakat Pangaribuan dulu bahkan sampai sekarang untuk membuat rumah dan perabotan rumah tangga, kayu bakar, ada juga untuk dijual.
2.4.2. Tata Ruang Pertanian
Pertanian di Pangaribuan terdiri dari pertanian lahan kering dan persawahan. Luas areal ladang 1.945 ha dan persawahan 2.250 ha. Lokasi
persawahan dan ladang tersebar pada daerah landai pada setiap desa-desa yang ada di Pangaribuan. Lokasi persawahan tersebut terletak berdampingan dengan
lokasi ladang. Kondisi jalan menuju persawahan di golongkan dalam keadaan baik, karena kendaraan sepeda motor bisa memasuki wilayah persawahan, dan
sebagian wilayah persawahan tersebut terletak dipinggir jalan desa. Jenis tanaman pada ladang berupa kopi, cabe, jagung, ubi kayu, nenas,
pisang dan jenis lainnya. Jenis padi yang ditanam di areal persawahan adalah jenis padi lokal yaitu Siborutambun, Sikasumbo nabirong, sikasumbo nabotta, Tamba
Merah, Siharotas, Sirias, Sipulut Nabirong, Sipulut Nabottar dan jenis lainnya. Setiap lokasi persawahan tersebut memiliki nama masing-masing yang diberikan
oleh penduduk terdahulu Pangaribuan. Setiap jenis padi memiliki jenis tersendiri yang membedakan dengan jenis padi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 2.2. Jenis padi yang masih di pertahankan di Pangaribuan
JENIS PADI CIRI-CIRI
DAUN BATANG BULIR TANGKAI
PADI BIYUR
WARNA BERAS
Sikasumbo Nabirong
-Lebar kurang lebih 2 cm
-Panjang kira- kira ½ meter
-Berwarna kehitam-hitaman
-Lebih kecil dari jenis padi
lainnya -Tinggi kira-kira
1 meter - Besar
-Kulit bulir berwarna
hitam - Pendek
-Bulir banyak pada satu
biyur Merah
Sikasumbo Nabottar
-Lebar kira-kira 2 cm
-panjang kira- kira ½ meter
-Berwarna kehitam-
hitaman -Batang besar
-Tinggi 1-1 ½ meter
-Besar -Kulit bulir
berwarna kuning
-Pendek -Bulir banyak
pada satu biyur
Merah
Siborutabbun -Lebar 2-3
cm -Panjang kira-
kira ½ meter -Batang besar
-Pendek kira- kira ½ meter
-Besar -Kulit bulir
berwarna kuning
-Panjang -Bulir banyak
pada satu biyur
-Putih -Di dalam
beras ada sedikit
warna putih pada
bagian ujung
Sitamba Merah
-Lebar -Panjang kira-
kira ½ meter - Batang kecil
-Pendek kira- kira ½ meter
-Tidak menjurus ke atas atau
sehang -Besar
-Kulit bulir lebih kuning
dari Siborutabbun
-Panjang -Bulir lebih
sedikit pada satu biyur
Merah
Siharotas -Lebar -Panjang kira-
kira ½ meter -Batang kecil
-Pendek kira- kira ½ meter
-Besar -Bulat
-Kulit bulir kuning
-Panjang -bulir tidak
terlalu banyak pada satu
biyur Tidak
terlalu merah
tergolong beras
merah
Sirias -Lebar 2-3
cm -Panjang kira-
kira ½ meter -Batang besar
-Pendek kira- kira ½ meter
-Besar -Kulit bulir
berwarna kuning
-Panjang -Bulir banyak
pada satu biyur
-Putih -Tidak
terdapat warna
putih di dalam
beras
Sipulut nabirong
-Lebar -Panjang kira-
kira ½ -Hijau gelap
-Batang besar -Tinggi 1-1½
meter -Besar
-Kulit bulir berwarna
kehitam- hitaman
-Panjang -Bulir banyak
pada satu biyur
-Merah
Sipulut Nabattar
-Lebar -Panjang kira-
kira ½ meter -Batang besar
-Tinggi 1-1½ meter
-Besar -Kulit bulir
berwarna kuning
-Panjang -Bulir banyak
pada satu biyur
Putih
Universitas Sumatera Utara
37
Diantara jenis padi tersebut padi yang paling enak adalah padi jenis Siborutabun. Enak berarti nasi yang dihasilkan Siborutabun ini berminyak, dan
lebih manis dari yang lainnya warnanya yang putih bersih membuat padi ini memiliki nilai unggul dari warna merah misalnya, nasi yang sering dijual di
rumah makan yaitu nasi putih, meskipun nasi merah juga sangat bergizi. Jenis-jenis padi dapat ditemukan di setiap bagian desa dan dusun-dusun di
Pangaribuan. Pada bagian Utara Pangaribuan, yaitu sawah-sawah desa Sibikke, sawah Simpang Tolu, sawah Parsorminan, sawah Parlombuan, sawah Sigotom.
Bagian Timur terdapat, sawah Lumban Sormin, sawah Lumban Siantar, sawah Pakpahan, sawah Tagahabbing, sawah Lumban Dongoran. Pada bagian Barat
terdapat sawah Harianja, sawah Lumban Tanjung, Sawah Parsibarungan. Bagian Selatan yakni, sawah Batunadua, sawah Huta Baru, sawah Rahutbosi, sawah
Silattom. Tidak ada lagi masyarakat yang mengetahui secara mendetail asal-usul dari nama lokasi persawahan tersebut.
Sumber irigasi pertanian sawah Pangaribuan berasal dari sungai yang melintas di areal persawahan dan beberapa sumber mata air pegunungan yang ada.
Namun masyarakat Pangaribuan kebanyakan memanfaatkan air hujan. Masyarakat menyebut sungai tersebut dengan sebutan aek godang artinya, air
yang banyak. Air yang mengalir dari Aek Godang beserta beberapa mata air pegunungan yang ada ke seluruh areal persawahan melalui anak-anak sungai dan
bandar-bandar boddar-boddar yang dibuat oleh petani.
Universitas Sumatera Utara
38
2.5. Organisasi dan Kelembagaan Pangaribuan