Bertanam Padi Marsuan Eme

76 Pemilik jetor di desa Pangaribuan masih sedikit, sehingga para petani menyewa jetor kadang dari dusun sebelah. Upah yang diberikan biasanya Rp 600.000 untuk sawah berbibitkan 1 kg atau seluas 2 rante.

4.7. Bertanam Padi Marsuan Eme

Marsuan eme berasal dari bahasa Indonesia yaitu bertanam atau menanam padi. Begitu juga petani di Pangaribuan yang mengartikan marsun eme merupakan kegiatan menanam padi di sawah. Seperti diungkapkan OP Mekar Gultom : marsuan eme berarti manuan eme di hauma, bertanam padi merupakan kegiatan menanam padi yang dilakukan petani di sawah. Dahulu petani di Pangaribuan menanam padi sama saja dengan penanaman padi seperti sekarang ini tanpa menggunakan pola, bedanya jarak antara rumpun yang satu dengan rumpun lainnya hanya sekitar 5-10 cm. Pendeknya jarak tersebut berpengaruh terhadap perkembangan tanaman padi. Penanaman padi dengan cara di atas kurang menguntungkan, karena pertumbuhan padi tidak merata. Hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya tanaman padi dalam menyerap berbagai kandungan yang dapat membantu perkembangannya. Hal lain juga menghambat keberhasilan padi sawah, dengan jarak yang demikian mengundang hama tikus, karena tanaman padi bersemak membuat hama tikus dengan mudahnya menghabiskan tanaman-tanaman padi tersebut. Seperti diutarakan Pak Tingkos Gultom, berupa: Molo marsuan eme najolo asing do sian saonnari alai holan di jarak nai do, molo najolo 5-10 cm, saonnari 15-20 cm. Jarak na binahen najolo i mabahen perkembangan ni eme hurang alani sosotna, jala muse gabe godang diallangi bagudung alani sosot ni eme i. Takkal nadibahen gabe berpengaruh jadina mabahen eme tubu dang sama Universitas Sumatera Utara 77 balgana, adong napagellengku dohot pagodang hu. Molo nabalga i ima naporngis, alai na otik i gabe lapungon ala dang magodang. Perbedaan menanam padi jaman dahulu dengan sekarang hanya terletak pada jarak saja, jika dulu hanya memiliki jarak antara 5-10 cm. Maka sekarang jarak antara 15-20 cm. Jarak yang di buat pada jaman dahulu tersebut membuat pertumbuhan dan perkembangan padi kurang baik, tidak seimbangnya kandungan yang di dapatkan tanaman padi tersebut. Jarak tersebut juga mengundang hama tikus karena dekatnya jarak tanaman padi membuat padi terlihat bersemak. Padi yang ditanam tidak mendapatkan pengaruh pupuk yang diberikan secara merata, jadi padi tersebut ada yang tumbuh dengan rumpun yang besar dan ada yang tumbuh dengan rumpun yang kecil. Isi padi pun menjadi tidak merata pula, pada bagian rumpun yang besar terdapat padi yang berisi, sementara pada rumpun yang kecil terdapat banyak sekali padi kosong . Sekarang petani di Pangaribuan menggunakan jarak yang lebih leluasa lagi. Selain membantu petani dalam perawatan tanaman padi juga tanaman padi terlihat rapi. Tidak ada petani yang mengetahui dengan pasti semenjak kapan penggunaan jarak tersebut dalam bertanam padi yang digunakan, namun menurut petani perubahan tersebut terjadi begitu saja. Menurut petani pengetahuan tersebut diperoleh dari informasi-informasi antara petani dan percobaan yang di buat oleh mereka yang kemudian disebarkan kesesama petani. Seperti yang diungkapkan Ibu Tingkos Sinaga, berupa; Dang huboto pastina nadigan petani parjolo mangatur jarak ni parsuanna gabe 15-20 cm, songoni do terjadi dohot saddirina. Parjolo adong macoba dohot jarak nasai hasil na pe denggan gabe sude ma mangihutton jala hasilna pe boi do dirasahon akka pangula i sahattu saonnari gabe songoni ma rakkak ni eme lao marsuan. Saya tidak mengetahui dengan pasti semenjak kapan petani disini mulai mengatur jarak dalam bertanam padi. Mempergunakan jarak dengan kira-kira 15-20 cm terjadi begitu saja. Mulanya ada petani yang mencoba dengan jarak tersebut dan ternyata hasilnya sangat baik pada saat panen. Mulai petani lainnya bertanya-tanya dan mencoba pada lahan masing-masing. Karena merasakan pengaruh yang jelas, hingga sekarang penggunaan jarak ini masih bertahan. Universitas Sumatera Utara 78 Jarak tanam tersebut dibuat dengan begitu saja dengan perkiraan petani sendiri, karena faktor kebiasaan petani dalam bertanam padi dengan mudahnya petani mengikuti jarak tersebut. dengan jarak tersebut dan kebiasaan penanaman padi tidak memakan waktu yang begitu lama, dan tidak perlu menggunakan tenaga dan waktu yang lama, seperti bertanam padi dengan menggunakan pola- pola yang membutuhkan tenaga yang lebih dan juga memakan waktu. Sementara ukuran yang diperkirakan 15 cm tersebut merupakan jarak ideal untuk bibit menerima berbagai unsur yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Petani menanam padi dengan cara tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap-tiap bibit yang ditanam 5 sampai 7 batang bibit didalamnya. Penanaman kira-kira 3 sampai 4 cm. Penanaman bibit-bibit itu dijaga dan tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar-akar padi dan menghasilkan tunas yang lebih sedikit, dan juga bibit tersebut terkadang menjadi mati busuk. Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah rebah atau hanyut oleh aliran air dengan demikian penanaman bibit yang terlalu dangkal akan mengurangi produksi.

4.8. Menyiangi Tanaman Padi