Musim Panas Logo niari

45 Maksud dari pernyataan tersebut di atas adalah tanda-tanda masuknya musim penghujan oleh petani di Pangaribuan dapat dilihat dari: 1. Puncak-puncak perbukitan yang mengelilingi Pangaribuan yang selalu ditutupi oleh awan hitam pada siang hari. 2. Angin yang berhembus dari perbukitan dirasakan selalu berhembus menuju Pangaribuan. Angin tersebut tidak terlalu kencang. 3. Kemudian petani melihat cuaca yang sudah sering mendung dan terasa dingin. 4. Capung, dan burung layang-layang akan beterbangan dengan jumlah yang banyak. 5. Suara hewan Ibbo hewan menyerupai kera mulai terdengar 6. Laron salibor-bor setiap malamnya akan banyak ditemukan dirumah- rumah. Setelah tanda-tanda diatas mulai dirasakan, maka petani Pangaribuan memasuki penghujan. Disaat musim penghujan telah datang, petani Pangaribuan telah bersiap-siap untuk melakukan kegiatan mereka dalam bercocok tanam. Persiapan-persiapan yang biasanya mereka lakukan adalah, pengadaan benih yang sesuai dengan kebutuhan bercocok tanam, menanan tanaman plawija seperti jagung, cabe, kacang dan tanaman lainnya.

3.2.2. Musim Panas Logo niari

Musim logo niari menurut masyarakat setempat terjadi pada bulan februari sampai bulan juli. Pernyataan tersebut disampaikan oleh beberapa petani yang salah satunya Ibu Tina Marbun berupa, di huta nami on logo niari biasana di Universitas Sumatera Utara 46 bulan dua sahattu bulan pitu, nangpe di bagasan bulan i olo doro udan sahali- sahali. Di kampung kita ini musim kemarau biasanya pada bulan Februari hingga Juli, meskipun diantara bulan tersebut terkadang datang hujan sesekali. Beberapa petani lainnya juga menyatakan pendapat mereka mengenai waktu terjadinya musim panas logo niari, seperti Ibu Parel mengatakan: “molo logo niari di bulan dua sahat tu bulan pitu ma di huta on”, musim panas terjadi di Pangaribuan ini kira-kira dari bulan februari hingga bulan juli. Secara harfiah musim logo niari dalam bahasa Indonesia yaitu musim panas. Musim logo niari dalam pengetahuan petani Pangaribuan merupakan musim yang sangat jarang sekali turun hujan dan suhu terasa panas. Beberapa petani di Pangaribuan mengutarakan pendapat mereka mengenai pemahaman terhadap logo niari. Salah seorang petani mengutarakan pemahaman petani mengenai musim panas adalah ibu Tina Marbun, berupa : “logo niari ima najarang ro udan, ari pe maccai panas, dohot tano pe dang tardege alani panas na”, musim panas merupakan musim yang sangat jarang turun hujan, hari pun terasa panas, bahkan tanah sangat panas, dan tidak terinjak tanpa alas kaki. Rasa panas yang dimaksud berupa panas yang ditimbulkan matahari. Rasa panas ini membuat mereka cenderung lebih cepat berkeringat dan kelelahan saat melakukan kegiatan, sering mereka sebut dengan dang mangolu daging. Seperti di utarakan Ibu Heni Gultom, berupa: “molo nungga musiim panas dang mangolu daging dohot hatop loja”, ketika musim panas berlangsung badan lebih cepat capek, dan badan terasa tidak hidup mengerjakan apa-apa. Begitu pula diungkapkan Pak Tiar Harianja rasa panas yang diakibatkan logo niari, musim panas sekarang berbeda dengan musim panas yang terjadi dahulunya. Dahulu Universitas Sumatera Utara 47 seperti apapun teriknya matahari, tidak begitu terasa panasnya, sekalipun tubuh ini merasa cepat kelelahan. Berbeda dengan sekarang tidak hanya membuat cepat lelah, badan pun lemas sehingga melakukan kegiatan badan terasa tidak berdaya, panas sekarang begitu menyengat. Pernyataan Pak Tiar Harianja diatas menjelaskan bahwa perubahan kondisi panas terjadi di Pangaribuan pada saat sekarang ini. Selain merasa begitu cepat kelelahan badan pun tidak berdaya melakukan kegiatan bertani, juga terik matahari sangat menyengat tidak jarang sakit kepala sering dirasakan jika berlama-lama pada saat musim logo niari. Dalam pengenalan musim logo niari di dapatkan dengan jalan mengamati gejala-gejala alam dan keadaan suhu baik pada waktu pagi, siang maupun di waktu malam hari, seperti di utarakan Pak Tiar Harianja berupa: Molo dimanogot niari marrobbun sappe sotarida be akka jolma, dohot maccai ngali alai molo arianna mataniari sahira namanutung alogo pe ro maccai gogo olo sahat tu jam pitu borngin sai tarida dope dalan. Borngin nai bulan pe tarida. Pangaribuan nga panas, ima partada di Pangaribuan logo niari. Pada pagi hari biasanya samuk embun akan tebal sekali kadang orang di depan kita tidak nampak, dan terasa sangat dingin, siang hari terik matahari akan sangat menyengat dan angin akan berhembus dengan kencang bahkan sampai jam tujuh malam pun masih akan nampak terang, pada malam hari akan terasa sangat dingin, bintang akan terlihat sangat banyak, bulan juga akan menampakkan diri. Pangaribuan sudah terasa panas, pertanda bahwa Pangaribuan akan sering terasa panas. Maksudnya di atas adalah, tanda-tanda dari musim logo niari dapat dilihat dari keadaan alam berupa: 1. Puncak perbukitan tampak jelas di siang hari Universitas Sumatera Utara 48 2. Binatang mulai bermunculan ketika hari sudah mulai senja. Malam hari bintang akan terlihat sangat banyak dan jelas 3. Munculnya bulan, sering di sebut masayarakat poltak bulan tula. Petani Pangaribuan telah bersiap-siap untuk melakukan kegiatan mereka bercocok tanam ketika musim logo niari. Persiapan-persiapan yang biasanya dilakukan berupa: 1. Pemberisihan lahan-lahan dan pembakaran 2. Pengadaan benih yang sesuai dengan kebutuhan bercocok tanam 3. Menyewa tenaga kerja menyelesaikan pembersihan dan persiapan lahan bercocok tanam.

3.2.3. Musim Peralihan