22
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN PANGARIBUAN
2.1. Letak dan Akses Menuju Pangaribuan
Pangaribuan yang terletak di kabupaten Tapanuli Utara, provinsi Sumatera Utara. Jarak Pangaribuan dengan ibukota kabupaten Tapanuli Utara yaitu
Tarutung adalah 48 Km, dengan jarak tempuh lebih kurang 1 satu jam perjalanan. Jarak Pangaribuan dengan Provinsi Sumatera Utara yaitu Medan
adalah 300 Km, dengan jarak tempuh lebih kurang 8 delapan jam. Secara geografis Pangaribuan mempunyai luas wilayah 459,25Km
2
atau sekitar 12,11 persen dari total luas wilayah kabupaten Tapanuli Utara. Ditinjau
dari letak, pada bagian utara Pangaribuan berbatasan dengan Kecamatan Sipahutar. Pada bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Pahae Julu dan Pahae
Jae. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. Pada bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Garoga.
Pangaribuan terletak pada ketinggian 500 sd 1500 di atas permukaan laut. Curah hujan Pangaribuan berkisar antara 3.000-4000 mm. Pangaribuan termasuk
beriklim sedang. Secara umum musim di Pangaribuan adalah musim hujan dan musim kemarau. Untuk musim hujan terjadi antara bulan September hingga bulan
Mei. Musim kemarau terjadi antara bulan juni hingga bulan Agustus. Namun perubahan alam yang terjadi sekarang ini akibat pemanasan global, musim di
Pangaribuan menjadi tidak menentu.
Universitas Sumatera Utara
23
Pangaribuan memiliki Topografi yang beragam mulai dari dataran rendah 0-2, landai 3-15, miring 16-40, terjal
≥ 40 . daerah yang relatif datar di tujukan oleh tingkat kemiringan 0-5, sedangkan kemiringan 6-20 adalah
bergelombang, dan kemiringan 21-40 adalah perbukitan, dan 40 adalah lahan terjal lahan kritis.
Untuk mencapai Pangaribuan hanya dapat menggunakan jalur perhubungan darat. Ada beberapa jalur untuk dapat masuk ke Pangaribuan, yaitu
melewati Sipahutar, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Melalui Sipahutar merupakan jalur Utara, yang akan dijumpai adalah desa Sibikke yang merupakan
salah satu desa di Pangaribuan. Melalui jalur Tapanuli Tengah kita harus melewati Pahae Jae hilir dan Pahae Julu hulu yang merupakan bagian Barat
Pangaribuan, selanjutnya masuk ke Sipahutar selanjutnya memasuki Pangaribuan. Melalui jalur Tapanuli Selatan pertama sekali kita akan menjumpai desa
Simangimbar selanjutnya akan dilalui desa Silantom kira-kira 5 Km kita akan mendapati Pangaribuan Rahutbosi. Sepanjang perjalanan kita akan melihat
beberapa kelompok areal perumahan dan areal persawahan. Jalan Pangaribuan sudah beraspal dan dalam kondisi yang bisa dikatakan
baik karena tidak ada ditemukan jalan yang berlobang. Hal tersebut memudahkan untuk melintasi setiap desa, dan jika ingin berkunjung ke desa lainnya dengan
cepat dapat sampai ke tujuan dengan menggunakan kendaraan, karena semua jalan untuk mencapai setiap desa telah beraspal tidak ada dijumpai jembatan atau tanah.
Memasuki Pangaribuan bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun jasa angkutan umum. Pangaribuan memiliki jasa angkutan berupa bus dan angkot
Universitas Sumatera Utara
24
usaha angkutan berupa Bus ini akan berjalan atau lintas setiap harinya namun pada jam tertentu saja. Yaitu pagi pukul 07.00-011.00 WIB. Sore pukul 04.00-
08.00 WIB. Bus tersebut adalah bus yang berangkat keluar kota dan dalam kota sesuai jam yang ditentukan. Pada hari rabu angkot baru berjalan karena
Pangaribuan hari itu adalah pasar tempat masyarakat Pangaribuan berbelanja, dan sebagian dari masyarakat Pangaribuan menjual hasil pertaniannya. Angkot akan
mangkal di sekitar pasar sesuai tujuan ke desa mana angkot tersebut akan mengantar sewanya, masyarakat tinggal menuju tempat mangkal angkot sesuai
desanya dan diantar sampai depan rumah masing-masing.
2.2. Sejarah Lokasi Penelitian