38
2.5. Organisasi dan Kelembagaan Pangaribuan
Terdapat kelompok usaha masyarakat di Pangaribuan yang beranggotakan para petani. Sistem kerja dari kelompok ini tergantung program kerja yang
dibentuk oleh tiap-tiap kelompok usaha. Keuntungan dari mengikuti kelompok usaha ini berupa kemudahan-kemudahan bagi anggota untuk mencari tambahan
modal dan mendapatkan bahan-bahan yang di butuhkan untuk pertanian mereka. Selain itu, mengenai informasi tentang usaha yang mereka jalankan sangat mudah
didapatkan melalui sosialisasi sesama anggota. Pada bidang pertanian, para petani mendapat kemudahan dalam
mendapatkan pupuk. Pupuk ini disalurkan oleh pemerintah melalui kelompok tani di Pangaribuan, seperti diutarakan Pak Dian, berupa:
Takkal sian pamaretta disalurhon tu akka petani melalui kelompok tani na dibahen, baru dijalo ketua kelompok tani ma selanjutna
dipabuati akka anggota kelompok ma manang na dihubungi ma akka ketua kelompokna be. Pupuk dari pemerintah disalurkan kepada petani
melalui kelompok tani yang ada. Nantinya akan diterima oleh ketua kelompok tani. Tiap-tiap anggota yang masing-masing untuk
mengambilnya. Bagi anggota yang ingin memakai pupuk tersebut biasa menghubungi ketua masing-masing lalu menjemputnya.
Perkembangan kelompok usaha ini berdampak kepada perkembangan usaha-usaha masyarakat Pangaribuan, terutama sektor pertanian. Hal ini
disebabkan semakin mudahnya petani mendapatkan pupuk sehingga tanaman mereka tidak perlu sampai kekurangan pupuk, karena sewaktu-waktu stok pupuk
di Pangaribuan terkadang kosong.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB III PENGETAHUAN LOKAL PETANI MENGENAI MUSIM DAN
SUMBER DAYA ALAM
3.1. Keadaan Musim di Pangaribuan
Petani Pangaribuan memiliki pengetahuan lokal yang berkaitan erat dengan aktifitas mereka dalam bercocok tanam, yaitu pengenalan musim.
Terdapat beberapa musim yang dikenal petani Pangaribuan, yaitu musim udan, musim logo niari dan musim peralihan. Pada musim peralihan, para petani sering
menyebutnya musim abar penyakit. Perubahan iklim yang terjadi sekarang berpengaruh pula terhadap musim
di Pangaribuan. Perubahan yang terjadi berupa waktu terjadinya musim, dimana petani tidak mampu lagi memprediksi dengan pasti kapan masuknya suatu musim.
Seperti musim udan yang tidak bisa dipastikan lagi terjadi pada bulan September hingga Desember. Petani tidak mengetahui dengan pasti semenjak kapan
perubahan tersebut mereka sadari. Pak Tina turut mengemukakan pendapat beliau mengenai perubahan yang
terjadi terhadap musim yang dikenal oleh petani Pangaribuan berupa: Saonnari musim dangboi be dikira-kira songon najolo i. Haroroni
musim najolo holan sahali sataon do, molo saonnari boi sappe dua manag tolu hali. Tarsongon udan, najolo ro topet di bulan September
sahattu Desember, alai molo saonnari nga ro di bulan-bulan na asing dibagasan sataon, olo do sampe sabulan sahattu dua bulan ro torus
udan, manang logo niari. Sekarang ini musim tidak bisa lagi diprediksi, seperti waktu-waktu sebelumnya. Musim-musim yang
Universitas Sumatera Utara