Sekilas tentang Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2008

59 tingkat keandalan alat ukur yang baik. Dengan kata lain, uji coba pra survei terhadap 30 responden secara keseluruhan dianggap valid dan reliabel.

D. Analisis Data Lapangan 1. Deskripsi Hasil peoelitian

Adapun faktor-faktor yang mendorong munculnya respon mahasiswa atas sensitifitas gender terhadap materi kuliah di jurusan KPI tergantung dari pengetahuan mahasiswa tentang definisi gender dan seks, adapun indikator dalam penelitian ini adalah; Mahasiswa mengetahui tentang gender dan seks, mahasiswa mengetahui perbedaan gender dan seks. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dari indikator tersebut, ака diperoleh data dari responden sebagai berikut: Tabel 6 Pengetahuan Responden Tentang Seks dan Gender No Pernyataan SS S N TS STS Skor Rangking 1. Gender merupakan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan 12 27 0 10 1 190 3 2. Segala hal yang dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan disebut seks 2 15 0 31 2 133 6 3. Seks merupakan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan 6 38 0 6 194 2 4. Gender merupakan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan 3 36 0 10 1 180 5 5. Seperangkat sikap, peran, tanggung jawab, fungsi, hak, perilaku yang melekat pada diri laki-laki dan perempuan adalah akibat bentukan budaya, lingkungan dan masyarakat. 5 35 0 9 1 184 4 6. Kodrat merupakan pemberian Tuhan yang tidak dapat dipertukarkan 23 2 0 3 1 314 1 JUMLAH 1195 60 Dari hasil Tabel diatas dapat diketahui bahwa respon mahasiswa terhadap indikator pengetahuan yang menempati rangking pertama adalah pengetahuan mahasiswa tentang definisi kodrat dengan jumlah skor total 314, dari jumlah skor tersebut didapatkan nilai jawaban Sangat Setuju SS sebanyak 33, dan yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS hanya satu orang. Hal ini terkait dengan definisi kodrat bahwa kodrat merupakan sesuatu yang tidak dapat dipertukarkan karena pemberian Tuhan. Dari hasil tabel tersebut, diduga mahasiswa mengetahui tentang kodrat. Sedangkan untuk Rangking terendah adalah pengetahuan mahasiswa tentang Segala hal yang dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan disebut seks, dengan skor total 133, dari jumlah skor tersebut didapatkan mahasiswa iebih banyak menjawab Tidak Setuju TS sebanyak 35 mahasiswa. Seks merupakan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan yang merupakan kodrat Tuhan yang tidak dapat dipertukarkan, jadi seks merupakan kodrat Tuhan, dari hasil tabel diatas diduga responden sudah mengetahui definisi seks dan kodrat. Namun, dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa mahasiswa diduga belum bisa membedakan antara seks dan gender, hal tersebut telihat dari jawaban responden pada pernyataan nomor satu tentang definisi gender, 27 responden setuju dengan pernyataan bahwa gender merupakan perbedaan jenis kelamin, responden menganggap gender dan seks suatu hal yang sama yakni perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan. Adapun faktor lain yang mendukung timbulnya respon positif dan negatif adalah pemahaman mahasiswa tentang perbedaan gender dan seks, dan mahasiswa dapat memberikan contoh tentang kesetaraan gender dengan benar. Berdasarkan hasil penellitian, data yang didapatkan sebagai berikut: 61 Tabel 7 Pemahaman Responden Tentang Seks dan Gender No Pernyataan SS S N TS STS Skor Rangking 1. Perempuan cenderung cengeng, manja, emosional, tidak rasional 23 0 20 7 139 15 2 Laki-laki cenderung kuat, berani, rasional 4 28 0 16 2 166 13 3. Memasak, mengums anak, mengurus rumah merupakan kodrat perempuan 5 28 0 15 2 169 12 4. Laki-laki berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga 21 26 0 2 1 214 4 5. Laki-laki merupakan kepala keluarga dalam keluarga sehingga perempuan isteri harus patuh pada suami 15 32 0 3 209 6 6. Atas perannya perempuan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi 4 22 24 84 16 7. Laki-laki diharapkan memiliki sifat maskulin 10 33 0 7 196 9 8. Hanya laki-laki yang bisa menjadi pemimpin 9 14 22 5 150 13 9. Perempuan bisa menjadi pemimpin 11 26 0 И 2 183 10 10. Kodrat laki-laki mencari nafkah, dan memimpin 20 25 0 4 1 209 6 11. Laki-laki bertanggung jawab atas perekonomian keluarga 17 30 0 3 211 5 12. Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang berbeda 6 28 0 11 5 169 12 13. Laki-laki harus mempunyai pendidikan yang tinggi 14 29 0 5 2 198 8 14. Perempuan perlu mengenyam pendidikan tinggi 12 31 0 7 198 8 15. Kodrat perempuan adalah. rnelahirkan, menyusui, dan mengandung 23 23 0 3 1 214 4 16. Pemberdayaan perempuan hanyalah kewajiban perempuan 3 21 0 24 2 149 14 17. Perempuan harus selalu rapih, bersih, dan wangi 18 31 0 1 215 3 18. Atas tanggung jawabnya laki-laki perlu pendidikan yang tinggi 14 30 0 3 3 269 1 19. Perempuan diharapkan memiliki sifat feminine 10 36 0 2 2 200 7 :o. Perempuan berperan sebagai pengurus kebutuhan anak dan rumah tangga 5 32 0 11 2 177 11 21. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama dalam pendidikan 28 21 0 1 226 2 JUMLAH 142608 62 Dari Tabel 7 diketahui bahwa respon mahasiswa terhadap indikator pemahaman yang menempati rangking pertama adalah pemahaman mahasiswa bahwa laki-laki perlu pendidikan yang tinggi karena tanggung jawabnya dengan jumlah skor 269, 30 mahasiswa menjawab Setuju S dan yang menjawab Tidak Setuju TS sebanyak 3 mahasiswa. Sedangkan untuk rangking terakhir adalah pemahaman mahasiswa tentang perempuan yang tidak perm mengenyam pendidikan yang tinggi karena perannya dengan jumlah skor 84, sebanyak 24 mahasiswa menjawab Sangat tidak Setuju STS, dan mahasiswa yang menjawab Setuju sebanyak 4 orang. Dari hasil tabel tersebut, terlihat bahwa mahasiswa sudah sadar pendidikan namun mahasiswa belum memahami kesetaraan gender. Dari hasil jawaban, mahasiswa masih mengaggap laki-laki perlu pendidikan karena laki-laki akan menempati ranah publik,sedangkan perempuan perlu mempunyai pendidikan karena akan menempati ranah domestik. Hal ini diduga bahwa mahasiswa masih terpengaruh budaya patriarki yang menganggap bahwa jenis kelamin tertentu dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding jenis kelamin lainnya 7 , ini merupakan salah satu bentuk ketidakadilan gender yakni subordinasi. Selanjutnya adalah melihat respon mahasiswa terhadap sensitifitas gender pada materi kuliah di jurusan. Untuk melihat itu, faktor yang penting adalah metode pengajaran yang diterapkan dosen di kelas terkait dengan aplikasi kesetaraan. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut: 7 Leli Nurohmah dkk, Kesetaraan Kemajemukan dan Ham, Jakarta: Rahima, h. 13 63 Tabel 8 Metode pengajaran Dosen dikelas yang terkait dengan aplikasi kesetaraan NO Pernyataan SS S N TS STS SKOR Rangking 1. Ketua kelompok adalah jabatan yang seharusnya diperankan oleh perempuan 8 37 5 111 12 2. Setiap pembagian kelompok tugas maupun kelompok diskusi lebih nyaman bila di ketuai oleh laki-laki 2 18 29 1 141 8 3. Dalam mengemukakan pendapat di kelas porsi perempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki 1 10 35 4 119 11 4. Dalam role play bermain peran dosen memberikan peran untuk perempuan di ranah domestik sebagai ibu, memasak 2 26 21 1 157 6 5. Dalam role play dosen memberikan peran untuk laki-laki di ranah publik mencari nafkah. pemimpin 3 32 15 173 4 6. Dalam pembagian peran di lab produksi dosen memberikan peran pada perempuan di ranah domestik sebagai ibu, pembantu, sedangkan peran laki-laki di ranah publik kepala keluarga, pemimpin 1 23 25 2 149 7 7. Ketika memberikan tugas, dosen selalu memberi kesempatan terlebih dahulu pada mahasiswa laki- laki untuk mengerjakan 1 9 20 10 87 16 8. Laki-laki dan perempuan dibedakan haknya dalam membuat keputusan di kelas 5 35 10 100 14 9. Dosen membedakan dalam memberikan nilai antara laki-laki dan perempuan 1 6 23 20 95 15 10. Lebih nyaman di ajar oleh dosen laki-laki karena dosen laki-laki lebih jelas dalam memberikan pemaparan 1 9 32 8 110 13 11. Lebih nyaman di ajar oleh dosen perempuan karena dosen perempuan lebih sabar 1 13 29 7 122 10 12. Dosen melibatkan laki-laki dan perempuan dalam proses diskusi di kelas dan memberikan kesempatan bertanya 19 27 4 181 3 13. Pada saat diskusi, mahasiswa laki-laki lebih antusias dan mendominasi dibandingkan mahasiswa perempuan 3 15 29 3 136 9 14. Dalam proses belajar atau diskusi dosen selalu mendorong mahasiswa perempuan mahasiswi untuk bersuara atau mengemukakan pendapat 3 29 15 3 164 5 15. Dalam proses belajar di kelas, dosen memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam mengemukakan pendapat 15 33 2 211 2 16. Kebersihan dan keindahan kelas merupakan tanggung jawab bersama antara laki-laki dan perempuan 22 25 3 216 1 JUMLAH 2272

Dokumen yang terkait

Respon mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam universitas islam negeri syariah Hidayatullah Jakarta terhadap program KICK Andy di Metro TV

0 5 129

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Respons mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2009 fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap film sang pencerah

1 16 79

Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Di SCTV

1 26 114

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Indonesia mencari bakat di Trans TV

1 9 101

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam uin syarif hidayatullah jakarta terhadap program dakwah hikayat di indosiar

0 20 0

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0