Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

dipertukarkan antara sifat perempuan dan laki-laki yang bisa bisa berubah, baik itu waktu maupun kelas. 8 Mansour faqih mengungkapkan bahwa sejarah perbedaan gender terjadi melalui proses yang sangat panjang. Perbedaan Gender terbentuk oleh banyak hal yang disosialisasikan, diajarkan, yang kemudian diperkuat dengan mengkonstruksinya baik secara sosial maupun kultural. Melalui proses panjang tersebut pada akhirnya diyakini sebagai sesuatu yang kodrati baik bagi kaum laki-laki maupun perempuan, hal ini kemudian direfleksikan sebagai sesuatu yang dianggap alami dan menjadi identitas gender yang baku. Identitas gender adalah definisi seseorang tentang dirinya, sebagai laki-laki atau perempuan, yang merupakan interaksi kompleks antara kondisi biologis dan berbagai karakteristik perilaku yang dikembangkan sebagai hasil proses sosialisasi. 9 Pengertian yang lebih kongkrit dan lebih operasional dikemukakan oleh Nasarudin Umar dalam bukunya yang berjudul Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur-an, yang mengemukakan bahwa gender adalah konsep kultural yang digunakan untuk memberi identifikasi perbedaan dalam hal peran, perilaku dan lain-lain antara laki-laki dan perempuan yang berkembang di dalam masyarakat yang didasarkan pada rekayasa sosial. 10 Lebih lanjut Nasarudin Umar menjelaskan bahwa penentuan peran gender dalam berbagai sistem masyarakat, 8 Mansour Faqih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 8-9 9 Ibid, h. 8-9 10 Nasarudin Umar, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al- Qur’an,Jakarta : Paramadina, 2001,h.35 kebanyakan merujuk kepada tinjauan biologis atau jenis kelamin. Masyarakat selalu berlandaskan pada diferensiasi spesies antara laki-laki dan perempuan. Organ tubuh yang dimiliki oleh perempuan sangat berperan pada pertumbuhan kematangan emosional dan berpikirnya. Perempuan cenderung tingkat emosionalnya agak lambat. Sementara laki-laki yang mampu memproduksi dalam dirinya hormon testosterone membuat ia lebih agresif dan lebih obyektif. Dapat disimpulkan bahwa Gender adalah seperangkat sikap, peran, tanggung jawab, fungsi, hak, dan perilaku yang melekat pada diri laki laki dan perempuan akibat bentukan budaya atau lingkungan masyarakat tempat manusia itu tumbuh dan dibesarkan. Artinya perbedaan sifat, sikap dan perilaku yang dianggap khas perempuan atau khas laki-laki atau yang lebih populer dengan istilah feminitas dan maskulinitas, terutama merupakan hasil belajar seseorang melalui suatu proses sosialisasi yang panjang dilingkungan masyarakat, tempat ia tumbuh dan dibesarkan

2. Perbedaan seks dan Gender

Untuk memahami konsep gender harus dibedakan antara kata gender dengan seks. Seks mengacu pada pengertian perbedaan biologis jenis kelamin yang merupakan kodrat Tuhan karenanya bersifat permanen serta tidak dapat dipertukarkan. Sedangkan gender adalah peran-peran sosial yang dilakukan laki-laki dan perempuan bersifat tidak mutlak, bisa bertukar satu sama lain, dan tidak tetap berdasarkan waktu dan tempat. Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman. Gender secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi sosial-budaya. Sementara seks secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologi. 11 Seks lebih banyak berkonsentrasi pada aspek biologi seseorang seperti komposisi kimia dan hormon dalam tubuh, anatomi fisik, reproduksi, dan karakteristik biologis lainnya. Tabel 1: Perbedaan Seks dan Gender No Karakteristik Sex Gender

1. Sumber Pembeda

Tuhan Manusia masyarakat

2. Visi, Misi

Kesetaraan Kebiasaan

3. Unsur Pembeda

Biologis alat reproduksi Kebudayaan tingkah laku

4. Sifat

Kodrat, tertentu tidak dapat dipertukarkan Harkat, martabat dapat dipertukarkan

5. Dampak

Terciptanya nilai-nilai kenikmatan, kedamaian, dll sehingga menguntungkan kedua belah pihak Terciptanya norma-norma ketentuan tentang “pantas” atau “tidak pantas” laki-laki pantas menjadi pemimpin, perempuan pantas dipimpin dll, sering merugikan salah satu pihak yaitu perempuan

6. Keberlakuan

Sepanjang masa, dimana saja, tidak mengenal perbedaan kelas Dapat berubah, musiman dan berbeda antara kelas Sumber : PSW UIN 12 Dapat disimpulkan bahwa Sex adalah perbedaan biologis hormonal dan patologis antara perempuan dan laki laki misalnya laki laki memiliki penis, testis 11 Nasarudin Umar, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al- Qur’an,Jakarta : Paramadina, 2001,h.35 12 PSW UIN, Laporan Penelitian Gender Mainstreaming dalam Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: PSW UIN, 2004, h.18

Dokumen yang terkait

Respon mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran islam universitas islam negeri syariah Hidayatullah Jakarta terhadap program KICK Andy di Metro TV

0 5 129

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Respons mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2009 fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap film sang pencerah

1 16 79

Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Di SCTV

1 26 114

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Indonesia mencari bakat di Trans TV

1 9 101

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam uin syarif hidayatullah jakarta terhadap program dakwah hikayat di indosiar

0 20 0

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0