11
1.5.2.2 Bagi Guru
1 Sebagai bahan masukan dan informasi dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA. 2
Sebagai evaluasi pembelajaran IPA di SD.
12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kajian teori berisi teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini. Teori- teori tersebut yakni: pengertian belajar, pengertian pembelajaran, pengertian IPA,
pembelajaran IPA, media pembelajaran, media pembelajaran IPA SD, dan pembelajaran IPA SD.
2.1.1 Pengertian Belajar
Lembaga pendidikan formal khususnya pendidikan dasar, didalamnya terdapat kegiatan pembelajaran yang artinya siswa belajar dengan guru sebagai
fasilitator. Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran 2013: 9 menjelaskan teori belajar Skinner, bahwa
:“belajar adalah suatu perilaku manusia
”. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila manusia tidak belajar maka responnya cenderung
menurun. Beberapa teori belajar dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran di
sekolah dasar, Susanto 2013: 1-4 memaparkan beberapa definisi belajar oleh para ahli, yaitu: 1 R. Gagne 1989 menyatakan
“belajar adalah suatu proses dimana organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”; 2 W. S.
Winkel 2002 menyatakan “belajar adalah suatu aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, serta menghasilkan banyak perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas ”; dan 3
13 Hamalik 2003 menyatakan “belajar adalah memodifikasi atau memperteguh
perilaku melalui pengalaman learning is defined as the modificator or strengthening of behaviour through experiencing
.” Riffa’i dan Anni 2012: 66 menyatakan bahwa konsep tentang belajar
mengandung tiga unsur utama. Pertama, belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Individu dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan perilaku.
Dalam kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku itu mengacu pada kemampuan mengingat atau
menguasai berbagai bahan belajar dan
kecenderungan peserta didik memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Perilaku tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk seperti menulis,
membaca, dan berhitung. Kedua, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman. Perubahan perilaku yang disebabkan oleh faktor obat-obatan dan kekuatan mekanik tidak dipandang sebagai perubahan yang disebabkan oleh
pengalaman. Perubahan fisik seperti tinggi dan berat badan tidak dapat disebut sebagai hasil belajar. Begitu pula dengan kemampuan berjalan dan berbicara pada
manusia adalah karena faktor kematangan dan bukan sebagai hasil belajar. Ketiga, perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Esensi
belajar berupa perubahan perilaku terjadi akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada individu
sukar untuk diukur. Perubahan perilaku tersebut dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan satu tahun. Apa yang dipelajari oleh
seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari pola-pola perubahan perilakunya.