Waktu dan Tempat Penelitian Metode Penelitian

44

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi angket, observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Berikut dipaparkan teknik pengumpulan data secara lebih lengkap.

3.4.1 Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono 2014: 193. Arikunto 2013: 194 juga menjelaskan bahwa angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data dari guru terkait ketersediaan, kondisi, dan penggunaan media pembelajaran IPA. Jenis angket yang digunakan yakni angket tertutup. Riduwan 2013: 72 menyatakan angket tertutup yakni: “angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checklist ” Angket diedarkan kepada 18 guru kelas tinggi dari enam sekolah dasar. Pelaksanaannya dibagi menjadi dua hari. Pertama, Senin 12 April 2016 peneliti membagikan angket kepada guru kelas tinggi di SD N 2, 3, 5, dan 6 Lumbir. Hari berikutnya yakni Selasa, 13 April 2016 angket dibagikan kepada guru kelas tinggi di SD N 1 dan 4 Lumbir. Pengambilan angket di SD N 2, 3, 5, dan 6 Lumbir dilaksanakan pada Hari Kamis, 14 April 2016. Sedangkan di SD N 1 dan 4 Lumbir dilaksanakan Hari Jumat, 15 April 2016. Angket yang telah terkumpul 45 ditabulasikan skornya untuk kemudian dianalisis dan dikategorikan berdasarkan berdasarkan kategori Azwar.

3.4.2 Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui ketersediaan, kondisi, dan penggunaan media pembelajaran IPA di SD Negeri Lumbir menggunakan daftar cek. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan observasi. Tempat penyimpanan media yang tidak terpusat dalam satu ruang, seperti di ruang perpustakaan, ruang kelas, serta ruang guru dan beberapa media yang sudah rusak yang ditempatkan di gudang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pelaksanaan observasi. Kendala lainnya dalam melaksanakan observasi yakni pengaturan waktu pelaksanaan observasi pembelajaran IPA di enam sekolah dasar. Hal ini dikarenakan jadwal pelajaran IPA di masing-masing sekolah dasar berbeda. Waktu pelaksanaan observasi ketersediaan dan kondisi media IPA dilakukan pada hari yang sama dengan observasi pembelajaran IPA. Setelah peneliti selesai melaksanakan observasi pembelajaran IPA, dilanjutkan dengan observasi ketersediaan dan kondisi media IPA. Hari Rabu, 13 April 2016 dilaksanakan observasi di SD N 3 Lumbir. Hari berikutnya yakni Kamis, 14 April 2016 observasi dilaksanakan di SD N 6 Lumbir. Hari ke tiga observasi, Jumat 15 April 2016 dilaksanakan di SD N 2 Lumbir. Observasi dilanjutkan di hari Senin, 18 April 2016 di SD N 1 Lumbir. Hari terakhir observasi, Rabu 20 April 2016 dilaksanakan di SD N 5 Lumbir. Terdapat satu sekolah yang menolak untuk diobservasi proses pembelajaran IPA yaitu SD N 4 Lumbir, karena pihak sekolah sedang mempersiapkan untuk akreditasi, sehingga pihak sekolah hanya bersedia dilakukan observasi ketersediaan dan kondisi media IPA.