Pengertian Belajar Kajian Teori

13 Hamalik 2003 menyatakan “belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman learning is defined as the modificator or strengthening of behaviour through experiencing .” Riffa’i dan Anni 2012: 66 menyatakan bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama. Pertama, belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Individu dikatakan telah belajar apabila terjadi perubahan perilaku. Dalam kegiatan belajar di sekolah, perubahan perilaku itu mengacu pada kemampuan mengingat atau menguasai berbagai bahan belajar dan kecenderungan peserta didik memiliki sikap dan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidik. Perilaku tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk seperti menulis, membaca, dan berhitung. Kedua, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Perubahan perilaku yang disebabkan oleh faktor obat-obatan dan kekuatan mekanik tidak dipandang sebagai perubahan yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan fisik seperti tinggi dan berat badan tidak dapat disebut sebagai hasil belajar. Begitu pula dengan kemampuan berjalan dan berbicara pada manusia adalah karena faktor kematangan dan bukan sebagai hasil belajar. Ketiga, perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Esensi belajar berupa perubahan perilaku terjadi akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada individu sukar untuk diukur. Perubahan perilaku tersebut dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan satu tahun. Apa yang dipelajari oleh seseorang dapat diuraikan dan disimpulkan dari pola-pola perubahan perilakunya. 14 Berdasarkan beberapa pengertian belajar oleh para ahli, dapat dibuat kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan-perubahan dalam diri individu yang meliputi perubahan pengetahuan, pemahaman, kecakapan, keterampilan, nilai sikap dan tingkah laku yang bersifat konstan dan diperoleh melalui pengalaman sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan individu dan dengan lingkungannya.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan dua kata yang berbeda, namun keduanya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat proses belajar atau dengan kata lain belajar merupakan bagian dari kegiatan pe mbelajaran. Briggs 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 157 menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang memengaruhi peserta didik sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Proses tersebut membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan di sisi lain juga bersifat eksternal, yaitu jika bersumber dari pendidik. Gagne 1981 dalam Rifa’i dan Anni 2012: 158 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal yang didesain untuk mendukung proses internal belajar peserta didik. Proses eksternal dan internal dalam pembelajaran merupakan proses yang saling memengaruhi satu sama lain. Hal ini disebabkan karena guru sebagai sumber belajar dan siswa dapat belajar mandiri dengan bantuan guru. Pembelajaran berorientasi pada usaha pendidik untuk membentuk tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan belajar agar terjadi stimulus, memberikan kesempatan 15 kepada peserta didik untuk memahami apa yang dipelajari, serta memberi kebebasan peserta didik untuk mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan kemampuannya Susanto 2013: 19 mendefinisikan pembelajaran sebagai bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar tidak hanya terjadi terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuantetapi juga tabiat serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Pendapat lain terkait pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Huda 2014: 5 yang menyatakan bahwa pembelajaransebagai perubahan perilaku dan sebagai perubahan kapasitas. Perubahan perilaku terjadi ketika seseorang pembelajar yang awalnya tidak begitu perhatian dalam kelas berubah menjadi sangat perhatian. Sedangkan perubahan kapasitas terjadi ketika seorang pembelajar yang awalnya takut pada pelajaran tertentu berubah menjadi seorang yang sangat percaya diri dalam menyelesaikan pelajaran tersebut. Proses pembelajaran merupakan rangakain kegiatan yang terdiri dari rangakain komponen-komponen sistem pembelajaran. Kelengkapan komponen akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Jika salah satu komponen tidak ada, maka hasil yang dicapai tidak dapat diperoleh secara optimal. Susanto 2013: 24 menyatakan komponen- komponen pembelajaran meliputi: “pendidik, keadaan siswa, alat-alat peraga atau media, metode, dan sumber-sumber belajar lainnya”. Selain kelengkapan, ketepatan penggunaan komponen-komponen juga akan berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran. Sebagai contoh penerapan metode pembelajaran. Penggunaan metode mengajar yang tidak tepat akan menghambat proses pembelajaran. Penggunaan metode ceramah saja, kurang tepat apabila digunakan untuk menjelaskan perhitungan matematika. Hasil yang