Tingkat Berpikir Kreatif Kemampuan Berpikir Kreatif

Berdasarkan tiga komponen kunci kreativitas dengan TTCT yang digunakan oleh Silver, Siswono 2011 mengemukakan bahwa penjenjangan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan dan mengajukan masalah matematika yang valid dan reliable, yang terdiri dari lima tingkat yaitu tingkat 4 sangat kreatif, tingkat 3 kreatif, tingkat 2 cukup kreatif, tingkat 1 kurang kreatif, dan tingkat 0 tidak kreatif. Selain itu, dikenali ciri-ciri tahap berpikir kreatif siswa yang meliputi tahap mensintesis ide, membangun ide, merencanakan penerapan ide dan menerapkan ide yang berbeda untuk tiap tingkat. Isaksen, 2003

2.1.6.1 Tingkat Berpikir Kreatif

Ide tentang tingkat berpikir kreatif telah diungkapkan beberapa ahli. Menurut De Bono sebagaimana dikutip oleh Siswono 2006 mendefinisikan empat tingkat perkembangan ketrampilan berpikir kreatif, yaitu kesadaran berpikir, observasi berpikir, strategi berpikir dan refleksi berpikir. Gotoh sebagaimana dikutip oleh Siswono 2006 mengungkapkan tingkatan berpikir matematis dalam memecahkan masalah terdiri dari 3 tingkat yang dinamakan aktivitas empiris informal, algoritmis formal dan konstruktif kreatif. Menurut Krulik Rudnick, sebagaimana dikutip Siswono 2006 membuat tingkatan penalaran yang merupakan bagian berpikir menjadi 3 tingkatan di atas pengingatan recall. Tingkatan hirarkhis itu adalah berpikir dasar basic, berpikir kritis critical dan berpikir kreatif. Sementara berpikir yang tingkatnya di atas berpikir dasar dinamakan berpikir tingkat tinggi. Secara hirarkis, tingkat berpikir tersebut disajikan pada Gambar 2.1 berikut Menurut Siswono 2006 pengembangan tingkat berpikir kreatif dalam matematika didasarkan pada produk berpikir kreatif siswa yang terdiri dari 3 komponen, yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam memecahkan masalah dan mengajukan masalah. Ketiga komponen untuk menilai berpikir kreatif dalam matematika tersebut meninjau hal yang berbeda dan saling berdiri sendiri, sehingga siswa atau individu dengan kemampuan dan latar belakang berbeda akan mempunyai kemampuan yang berbeda pula sesuai tingkat kemampuan ataupun pengaruh lingkungannya. Dengan demikian memungkinkan akan terdapat suatu jenjang atau tingkat dalam berpikir kreatif sesuai dengan pencapaian siswa dari ketiga komponen tersebut. Mungkin akan terdapat siswa yang memenuhi ketiga komponen berpikir kreatif sekaligus, dua komponen atau satu komponen saja yang terpenuhi. Menurut Siswono 2006 tingkat berpikir kreatif TBK terdiri dari 5 tingkat, yaitu TBK 4 sangat kreatif, TBK 3 kreatif, TBK 2 cukup kreatif, TBK 1 kurang kreatif, dan TBK 0 tidak kreatif. Teori hipotetik tingkat berpikir kreatif ini dinamakan draf tingkat berpikir kreatif. Tingkat berpikir tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tingkat Berpikir Kreatif 4 Gambar 2.1. Hirarki Tingkat Berpikir Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah lebih dari satu alternatif jawaban maupun cara penyelesaian dan membuat masalah yang berbeda-beda “baru” dengan lancar fasih dan fleksibel. Dapat juga siswa hanya mampu mendapat satu jawaban yang “baru” tidak biasa dibuat siswa pada tingkat berpikir umumnya tetapi dapat menyelesaikan dengan berbagai cara fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa sangat kreatif. 2. Tingkat Berpikir Kreatif 3 Siswa mampu menunjukkan suatu jawaban yang baru dengan fasih, tetapi tidak dapat menunjukkan cara berbeda fleksibel untuk mendapatkannya atau dapat menunjukkan cara berbeda fleksibel untuk mendapatkan jawaban yang beragam, meskipun jawaban tersebut tidak baru. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa kreatif. 3. Tingkat Berpikir Kreatif 2 Siswa mampu membuat satu jawaban atau membuat masalah yang berbeda dari kebiasaan umum “baru” meskipun tidak dengan fleksibel ataupun fasih, atau siswa mampu menunjukkan berbagai cara penyelesaian yang berbeda meskipun tidak fasih dalam menjawab maupun membuat masalah dan jawaban yang dihasilkan tidak “baru”. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa cukup kreatif. 4. Tingkat Berpikir Kreatif 1 Siswa mampu menjawab atau membuat masalah yang beragam fasih, tetapi tidak mampu membuat jawaban atau membuat masalah yang berbeda baru, dan tidak dapat menyelesaikan masalah dengan cara berbeda-beda fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa kurang kreatif . 5. Tingkat Berpikir Kreatif 0 Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian atau membuat masalah yang berbeda dengan lancar fasih dan fleksibel. Siswa yang mencapai tingkat ini dapat dinamakan sebagai siswa tidak kreatif. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini menggunakan tingkat berpikir kreatif TBK dari Siswono yang terdiri dari TBK 4, TBK 3, TBK 2, TBK 1, TBK 0 dan untuk menilai berpikir kreatif siswa menggunakan acuan yang dibuat Silver. Acuan Silver digunakan jika kriteria keaslian soal terpenuhi. Keaslian soal adalah soal belum pernah didapatkan siswa atau belum pernah menemui soal seperti soal instrumen tes berpikir kreatif yang diberikan. Sedangkan jika keaslian tidak terpenuhi, dengan kata lain siswa pernah menemui soal atau pernah mengerjakan soal seperti soal instrumen tes berpikir kreatif matematika yang diberikan maka subjek dikatakan mempunyai TBK 0 tidak kreatif.

2.1.7 Gaya Kognitif

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

9 49 262

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN MODEL 4K MATERI GEOMETRI KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA

21 118 377

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

5 45 493

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Analisis Kemampuan Koneksi Matematika Siswa pada Materi Teorema Pythagoras Ditinjau dari Gaya Kognitif di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto Tahun Ajaran

0 6 15

KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP N 1 KRAGAN DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF | Argarini | 5301 11523 1 SM

0 0 12

PROFIL BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KARUNA DIPA PALU DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOAL CERITA MATERI KESEBANGUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TAWANGASARI TAHUN AJARAN 20162017

0 1 24

DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR

0 0 17

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR

0 0 16