Validasi Data Instrumen Gaya Kognitif Validasi Instrumen Pedoman Wawancara

3.8.1 Validasi Data

3.8.1.1 Validasi Data Instrumen Gaya Kognitif

Instrumen Gaya Kognitif dalam penelitian ini digunakan Instrumen MFFT Matching Familiar Figure Test yang dirancang oleh Warli 2010 yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen MFFT terdiri dari 13 item dan 2 item contoh, gambar tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu 1 gambar standar baku dan 8 gambar variasi.

3.8.1.2 Validasi Data Instrumen Tes Berpikir Kreatif

Instrumen Tes Berpikir Kreatif ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika. Instrumen lembar tes ini selanjutnya dikonsultasikan dan divalidasi oleh dua orang ahli. Yang dimaksud ahli adalah dosen pendidikan matematika dua orang sekaligus sebagai dosen pembimbing. Validasi diarahkan pada kesesuaian masalah dengan kesesuaian komponen berpikir kreatif, kesesuaian dengan pengukuran kemampuan siswa SMP, kesesuaian alokasi waktu dengan beban soal, ejaan, dan struktur kalimat. Aspek yang dinilai dalam validasi instrumen tes tingkat berpikir kreatif dapat dilihat dalam Tabel 3.1 sebagai berikut. Tabel 3.1 Aspek Penilaian Validasi Instrumen Tes Tingkat Berpikir Kreatif No Aspek Yang Dinilai

1. Kesesuaian dengan komponen berpikir kreatif

Butir soal sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif 2. Kesesuaian dengan pengukuran kemampuan siswa SMP Butir soal sesuai dengan kognitif siswa SMP

3. Kesesuaian alokasi waktu dengan beban soal

Jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia

4. Ejaan dan struktur kalimat

Bahasa yang digunakan dalam instrumen soal kemampuan Berdasarkan hasil validasi instrumen tes kemampuan berpikir kreatif maka instrumen tes berpikir kreatif tersebut valid dan layak digunakan. Setelah divalidasi oleh dosen ahli, instrumen tes kemampuan berpikir kreatif ini di uji coba di kelas VII H SMP N 1 Semarang.

3.8.1.3 Validasi Instrumen Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen untuk memperoleh deskripsi kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan indikator fluency, flexibility, dan novelty dengan melakukan investigasi wawancara hasil TBK. Wawancara dilakukan kepada semua subjek penelitian secara satu persatu. Sehingga peneliti mendapatkan data untuk dianalisis. Sebelum digunakan, instrumen ini divalidasi oleh dua dosen pendidikan matematika. Dipilihnya dosen karena dosen dipandang sebagai pakar dan praktisi yang telah ahli dan berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian sekaligus sebagai dosen pembimbing. Penilaian validasi instrumen pedoman wawancara berdasarkan kesesuaian isi dengan kemampuan berpikir kreatif matematis, konstruksi isi dan penggunaan bahasa dalam wawancara. Berdasarkan hasil penilaian validasi instrumen pedoman wawancara tes berpikir kreatif maka instrumen pedoman wawancara tersebut dinyatakan layak dan siap digunakan. berpikir kreatif telah sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar atau EYD serta mudah dipahami dan tidak menimbulkan persepsi ganda.

3.8.2 Analisis Instrumen Penelitian

Analisis instrumen pada penelitian ini meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan taraf kesukaran setiap butir soal tes kemampuan berpikir kreatif.

3.8.2.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Arikunto, 2006: 168. Instrumen yang baik dan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006:168. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ } Keterangan : = koefisien korelasi skor butir soal dan skor total = banyaknya subjek ∑ = jumlah skor tiap butir soal ∑ = jumlah skor total butir soal ∑ = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑ = jumlah kuadrat skor butir soal ∑ = jumlah kuadrat skor total Setelah diperoleh nilai , selanjutnya dibandingkan dengan hasil pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Butir soal dikatakan valid jika maka butir soal dikatakan valid.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

9 49 262

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN MODEL 4K MATERI GEOMETRI KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA

21 118 377

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

5 45 493

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Analisis Kemampuan Koneksi Matematika Siswa pada Materi Teorema Pythagoras Ditinjau dari Gaya Kognitif di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto Tahun Ajaran

0 6 15

KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP N 1 KRAGAN DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF | Argarini | 5301 11523 1 SM

0 0 12

PROFIL BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KARUNA DIPA PALU DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOAL CERITA MATERI KESEBANGUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TAWANGASARI TAHUN AJARAN 20162017

0 1 24

DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR

0 0 17

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR

0 0 16