3.8.2 Analisis Instrumen Penelitian
Analisis instrumen pada penelitian ini meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan taraf kesukaran setiap butir soal tes kemampuan berpikir
kreatif.
3.8.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Arikunto, 2006: 168. Instrumen
yang baik dan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006:168. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi
product moment, yaitu sebagai berikut. ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑
}{ ∑ }
Keterangan : = koefisien korelasi skor butir soal dan skor total
= banyaknya subjek ∑
= jumlah skor tiap butir soal ∑
= jumlah skor total butir soal ∑
= jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑
= jumlah kuadrat skor butir soal ∑
= jumlah kuadrat skor total Setelah diperoleh nilai
, selanjutnya dibandingkan dengan hasil pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Butir soal dikatakan valid
jika maka butir soal dikatakan valid.
Berdasarkan perhitungan validitas uji coba tes Kemampuan Berpikir Kreatif dari 6 soal dinyatakan valid untuk semua soal. Perhitungan validitas
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.
3.8.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006:178. Suatu tes dikatakan reliabel apabila dapat memberikan hasil yang sama jika diujikan berulang kali pada subjek
yang sama pada lain waktu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas soal
bentuk uraian dengan rumus Alpha, yaitu sebagai berikut.
1 1 ∑
Dengan
∑
∑
dan
∑
∑
Keterangan : = reliabilitas yang dicari
∑ = jumlah varians skor tiap butir soal
= varians total = banyaknya butir soal
= banyaknya peserta tes Arikunto, 2006:196
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh dan dengan
serta 1, diperoleh
. Jelas bahwa , sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua butir soal yang diujicobakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25.
3.8.2.3 Daya Pembeda Soal
Perhitungkan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah Arifin, 2012: 350. Daya pembeda soal dapat ditentukan dengan:
Jihad, 2010:181 Keterangan:
= daya pembeda soal = jumlah skor kelompok atas pada butir yang diolah
= jumlah skor kelompok bawah pada butir yang diolah = jumlah skor ideal salah satu kelompok pada butir soal
Interpretasi nilai daya pembeda sebagai berikut: 0,40 atau lebih
: sangat baik 0,30-0,39
: cukup baik, mungkin perlu diperbaiki 0,20-0,29
: minimum perlu diperbaiki 0,19 ke bawah
: jelek, dibuang atau dirombak Berdasarkan abalisis tes uji coba diperoleh soal dengan daya pembeda
yang sangat baik pada nomor soal 1a, 1c, 2a, 2c. soal dengan daya pembeda baik yaitu soal 1b, 2b. perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 26.
3.8.2.4 Tingkat Kesukaran