Keabsahan Data PROSEDUR PENELITIAN

Instrumen Gaya Kognitif, 2 Instrumen Test Berpikir Kreatif, 3 Instrumen Perangkat Pembelajaran dan 4 Wawancara. Selain itu perlu dilakukan validasi untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak.

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan validitas dan keandalan reliabilitas menurut versi positivisme dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri Moleong, 2002: 171. Keabsahan data menurut Moleong 2013: 320-321 adalah setiap keadaan harus memenuhi: 1 mendemonstrasikan nilai yang benar; 2 menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; 3 memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Selanjutnya untuk menentukan keabsahan temuan ada beberapa teknik pemeriksaan yaitu: 1 perpanjangan keikutsertaan, 2 ketekunankeajegan pengamatan, 3 triangulasi, 4 pengecekan sejawat, 5 kecukupan referensial, 6 Kajian kasus negatif, 7 pengecekan anggota Moleong, 2013: 327. Dalam penelitian ini, uji keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Menurut Moleong 2002: 178 teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam Moleong 2013: 330 terdapat empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dengan melakukan triangulasi, peneliti dapat mengecek kembali temuannya dengan jalan membandingkannya denga berbagai sumber, metode atau teori dengan menggunakan jalan antara lain: 1 mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan; 2 mengeceknya dengan berbagai sumber data; 3 memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan. Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Dalam penelitian ini, triangulasi dengan sumber dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dan temuan dengan data hasil wawancara.

3.8 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

9 49 262

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN MODEL 4K MATERI GEOMETRI KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA

21 118 377

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

5 45 493

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Analisis Kemampuan Koneksi Matematika Siswa pada Materi Teorema Pythagoras Ditinjau dari Gaya Kognitif di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto Tahun Ajaran

0 6 15

KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP N 1 KRAGAN DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF | Argarini | 5301 11523 1 SM

0 0 12

PROFIL BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KARUNA DIPA PALU DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOAL CERITA MATERI KESEBANGUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TAWANGASARI TAHUN AJARAN 20162017

0 1 24

DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR

0 0 17

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR

0 0 16