Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berpikir

matematika mempunyai objek abstrak sehingga diperlukan bimbingan guru untuk belajar matematika. Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Tujuan pembelajaran matematika Suherman, 2003: 58 yaitu 1 mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien; 2 mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika tersebut dianggap tercapai bila siswa telah memiliki sejumlah pengetahuan dan kemampuan di bidang matematika yang dipelajari. Dalam pembelajaran matematika, guru dapat memilih dan menggunakan model atau pendekatan yang dapat melibatkan partisipasi peserta didik agar aktif dalam pembelajaran matematika.

2.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Memecahkan suatu masalah merupakan suatu aktivitas dasar bagi manusia. Kenyataan menunjukkan, sebagian besar kehidupan kita selalu berhadapan dengan masalah-masalah. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses terus-menerus manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat Hudojo, 2005: 123. Kemampuan pemecahan masalah harus dimiliki siswa yang didukung oleh kemampuan guru dalam mengajarkan dan memfasilitasi serta dalam memilih metode pembelajaran yang cocok untuk mengajarkan pemecahan masalah. Pemecahan masalah didefinisikan oleh Polya 1975, sebagaimana dikutip oleh Hudojo 2005: 74 sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak dengan segera dapat dicapai. Karena itu pemecahan masalah merupakan suatu tingkat aktivitas intelektual yang tinggi. Menurut Warli 2009, pemecahan masalah adalah menemukan caraalat untuk memecahkan yang ditanyakan sampai akhirnya dapat menyusun jawaban dengan jelas. Sementara itu kemampuan pemecahan masalah matematika menurut Silver 1997: 78 yaitu: 1. Siswa menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam interpretasi solusi dan jawaban. 2. Siswa menyelesaikan atau menyatakan atau justifikasi dalam satu cara, kemudian dengan cara lain, siswa menyelesaikan dengan berbagai metode penyelesaian. 3. Siswa memeriksa berbagai metode penyelesaian atau jawaban-jawaban pernyataan-2 atau justifikasi-2 kemudian membuat metode lain yang berbeda baru. Kemampuan pemecahan masalah matematika dalam penelitian ini mencakup indikator Silver yang terdiri dari tiga indikator yang diuraikan seperti di atas.

2.1.5 Berpikir

Menurut Siswono 2008 berpikir merupakan suatu bagian mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Berpikir artinya menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, serta menimbang-nimbang dalam ingatan. Menurut Nurhadi 2004 menyatakan bahwa: 1 berpikir adalah suatu proses yang melibatkan operasi mental seperti mengendus, mengkelaskan, dan menalar; 2 berpikir adalah suatu proses secara simbolik merepresentasikan melalui bahasa objek nyata dan kejadian, serta menggunakan representasi simbolik tersebut menemukan prinsip yang esensial dari objek dan kejadian tersebut. Representasi simbolik abstrak itu biasanya dikontraskan dengan operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkret dan kasus khusus; dan 3 berpikir adalah kemampuan menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasarkan pertimbangan yang benar dan baik. Sedangkan para ahli psikologi kognitif memandang berpikir merupakan kegiatan memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Menurut Khodijah, sebagaimana dikutip oleh Saefudin 2012 berpikir diartikan sebagai sebuah representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item. Berdasarkan uraian di atas tentang pengertian berpikir maka berpikir adalah suatu kegiatan mental dalam memproses informasi untuk memecahkan permasalahan, dan membuat keputusan.

2.1.6 Kemampuan Berpikir Kreatif

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN MELALUI PEMBELAJARAN MODEL 4K DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII

9 49 262

PEMBELAJARAN MODEL TABA BERBANTUAN GSP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

3 47 516

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN MODEL 4K MATERI GEOMETRI KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA

21 118 377

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

5 45 493

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Analisis Kemampuan Koneksi Matematika Siswa pada Materi Teorema Pythagoras Ditinjau dari Gaya Kognitif di Kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto Tahun Ajaran

0 6 15

KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP N 1 KRAGAN DALAM MEMECAHKAN DAN MENGAJUKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF | Argarini | 5301 11523 1 SM

0 0 12

PROFIL BERPIKIR KREATIF SISWA SMP KARUNA DIPA PALU DALAM PEMECAHAN MASALAH ALJABAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMECAHAN SOAL CERITA MATERI KESEBANGUNAN DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TAWANGASARI TAHUN AJARAN 20162017

0 1 24

DESKRIPSI KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR

0 0 17

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUMBIR

0 0 16