Dimyati Mudjiono 2002, beberapa prinsip belajar yaitu 1 perhatian dan motivasi, 2 keaktifan, 3 keterlibatan langsung atau berpengalaman, 4
pengulangan, 5 tantangan, 6 balikan dan penguatan, 7 perbedaan individual. Uraian di atas sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu
mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII ditinjau dari gaya kognitif refleksif dan impulsif pada materi segiempat.
2.1.2 Teori Belajar
Teori belajar yang dapat dijadikan sebagai teori pendukung dalam penelitian ini adalah teori belajar Piaget, teori belajar Ausubel, teori belajar
Vygotsky.
2.1.2.1 Teori Belajar Piaget
Teori perkembangan intelektual siswa yang telah dikemukakan oleh Jean Piaget cocok untuk pengajaran matematika di sekolah, sebab teori Piaget
berhubungan dengan bagaimana siswa berpikir. Untuk memahami tahap-tahap masa berpikir tersebut yang mempunyai implikasi terhadap pengajaran
matematika. Menurut Piaget sebagaimana dikutip oleh Hudojo 2005 berpendapat bahwa struktur intelektual dibentuk di dalam diri individu sehingga
individu itu berinteraksi dengan lingkungannya. Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif sebagai Skemata Scheme, yaitu suatu pola tingkah laku yang
dapat berulang kembali. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini.
Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Piaget mengajukan empat konsep pokok dalam menjelaskan perkembangan kognitif. Keempat konsep yang dimaksud adalah skema, asimilasi,
akomodasi, dan ekuilibrium Rifa‟i Anni, 2012: 31-35.
1. Skema
Skema menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam mengetahui dan memahami objek. Dalam pandangan piaget skema meliputi kategori pengetahuan
dan prose memperoleh pengetahuan. 2.
Asimilasi Proses memasukan informasi kedalam skema yang telah dimilki disebut dengan
asimilasi. Proses ini agak bersifat subjektif, karena sesorang cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang sesuai dengan keyakinan yang
telah dimiliki sebelumnya. 3.
Akomodasi Merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan informasi baru.
Akomodasi melibatkan kegiatan pengubahan skema atau gagasan yang telah dimiliki karena adanya informasi atau pengalaman baru. Skema baru itu
dikembangkan terus selama dalam proses akomodasi. 4.
Ekuilibrium Piaget percaya bahwa setiap anak mencoba memperoleh keseimbangan antara
asimilasi dan akomodasi dengan cara menerapkan mekanisme ekuilibrium. Ekuilibrium ini menjelaskan bagaimana anak mampu berpindah dari tahapan
berpikir ke tahapan berpikir selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian Piaget sebagaimana dikutip oleh
Suherman 2003: 37 mengemukakan bahwa ada empat tahap perkembangan
kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis menurut usia kalender yaitu:
1. Tahap sensori motor, dari lahir sampai umur 2 tahun.
2. Tahap pra operasi, dari sekitar umur 2 tahun sampai dengan sekitar umur 7
tahun. 3.
Tahap operasi konkret, dari sekitar umur 7 tahun sampai dengan sekitar umur 11 tahun.
4. Tahap operasi formal, dari sekitar umur 11 tahun dan seterusnya.
Dengan demikian, teori Piaget yang penting dalam penelitian ini adalah tahap perkembangan kognitif pada siswa SMP, dalam hal ini Piaget
mengatakan anak dengan usia sekitar 11 tahun termasuk dalam tahap formal, tetapi di Indonesia tahap perkembangan mental anak SMP belum sampai ke tahap
formal. Oleh karena itu, pembelajaran matematika SMP dilaksanakan secara induktif. Namun anak dapat diberi kesempatan untuk mengenal kemampuan
berpikir kreatif.
2.1.2.2 Teori Belajar Vygotsky