Penilaian Responden terhadap Manfaat Program CSR

desa binaan. Menurut penuturan beberapa responden, Kordes program CSR Indocement, telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya Kordes di desa setiap hari, sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mencari potensi desa yang dapat dikembangkan. Kordes juga dinilai mampu menanggapi keluhan warga mengenai kegiatan perusahaan yang dirasa merugikan. Selain itu, menurut beberapa responden juga menyatakan bahwa kinerja Kordes selama 3 tahun ini sudah membantu menjembatani masyarakat dengan petinggi perusahaan, sehingga pelaksanaan program dapat berjalan sesuai dengan keinginan masyarakat, walaupun tidak terlaksana dengan cepat.

6.2.3 Penilaian Responden terhadap Manfaat Program CSR

PT Indocement Manfaat program yang dimaksud pada penelitian ini adalah sejauhmana responden menganggap bahwa program CSR PT Indocement berguna bagi masyarakat Desa Bantarjati. Penilaian manfaat program akan dikategorikan menjadi tiga, yaitu bermanfaat, kurang bermanfaat, dan tidak bermanfaat. Pembagian responden dalam tiga kategori diperoleh dari pengolahan data meggunakan teknik skoring, sehingga menghasilkan total skor yang dapat di ketegorikan. Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Manfaat Program CSR PT Indocement No. Manfaat Program skor Jumlah N 1. Bermanfaat 9-8 14 46,67 2. Kurang Bermanfaat 7-6 12 40 3. Tidak Bermanfaat ≤ 5 4 13,33 Jumlah 30 100 Berdasarakan Tabel 11, didapat hasil sebagai berikut: responden yang menganggap program CSR PT Indocement bermanfaat sebanyak 14 orang, sedangkan responden yang mengaggap program CSR kurang bermanfaat sebanyak 12 orang, dan respoden yang menganggap program CSR yang dijalankan Indocement tidak bermanfaat sebanyak 4 orang dari 30 orang responden. Mayoritas responden menilai program CSR yang dilaksanankan oleh PT Indocement bermanfaat, karena telah dilaksanakan dari awal pendirian perusahaan. Pelaksanaan program CSR Indocement atau Bilik Indocement selalu meningkat dari tahun ke tahun dari sisi kemanfaatanya. Menurut beberapa responden, perusahaan lebih banyak memberikan program bilik dalam bentuk hibah sehingga masyarakat mampu merasakan manfaat nyata dari program bilik. program yang dimaksud seperti pemberian bantuan dana pembangunan jalan aspal bagi desa, pembangunan mesjid, dan program yang diberikan dalam bentuk tunai. Pernyataan tersebut diperkuat dari hasil wawancara dengan salah satu tokoh masyarakat: “.....banyak banget neng bantuannya kalo diliat dari awal bantuan perusahaan, saya aja neng sampe kaya mimpi bisa ngerasain jalanan desa yang sekarang udah diaspal. Sebagian besar itu bantuan dari Indocement neng...” MHP, 45 tahun Selaras dengan hal tersebut, hasil wawancara dengan salah satu responden memperkuat pernyataan sebelumnya: “....neng kalo mau ngitungin bantuan yang dikasih Indocement lewat bilik mah banyak, tapi menurut saya sendiri yang udah dirasain sama masyarakat bantarjati itu ya bantuan pembangunan jalan, mesjid, majelis, terus sama ada perekrutan karyawan. Itu anak saya jadi karyawan indocement sekarang...”MHS, 72 tahun Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa program bilik yang dilaksanakan PT Indocement, telah memberikan manfaat bagi Desa Bantarjati. Akan tetapi, jika ditinjau dari konsep pelaksanaan CSR program lima pilar yang digunakan oleh Indocement, masyarakat belum merasakan manfaat secara penuh. program CSR dapat dikatakan belum memberikan manfaat untuk meningkatkan pembangunan desa dari segi peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Menurut beberapa responden, kegiatan lima pilar belum banyak menyentuh warga, karena peserta kegiatan belum merata bagi seluruh masyarakat desa. Indikator penilaian terhadap implementasi program CSR yaitu jenis kegiatan, frekuensi kegiatan, kemampuan fasilitator, dan manfaat program dapat menunjukkan ketertarikan warga masyarakat terhadap program. Dari keempat indikator mayoritas responden cenderung menilai jenis kegiatan tidak beragam, artinya responden tidak memperhatikan secara utuh kegiatan apa yang akan dan sedang dilaksanakan secara rinci, walaupun telah diinformasikan melalui kegiatan Bilikom. Selanjutnya, dalam menilai ketiga indikator lainnya responden mayoritas cenderung menilai lebih tinggi, artinya ketertarikan responden terhadap program terlihat dari hal yang mudah diingat dan dirasakan langsung oleh diri individu responden.

6.3 Hubungan Penilaian Implementasi Program CSR dengan