Pengertian dan perkembangan CSR

2. Membantu kampanye atau usaha kers amal dengan nasehat strategi Komunikasi, menyiapkan materi cetak atau audiovisual dan mengiklankan dukungan atau meningkatkan publisitas. 3. Memimpin proyek atau kampanye atau betindak sebagai wakil pejabat senior perusahaan. 4. Memeriksa perkara-perkara komunitas yang bermacam-macam untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan dapat memberi bantuan terbaik. 5. Membimbing bukan mengarahkan, pendekatan partisipatf yang melibatkan unsur pokok komunitas dalam mengalokasikan kontribusi-kontribusi perusahaan Cutlip, 2000.

2.3 Corporate Social Responsibility CSR

2.3.1 Pengertian dan perkembangan CSR

Konsep tanggung jawab sosial sangat beragam beberapa diantaranya adalah yang dirumuskan oleh World Business Council for Sustainable Development WBCSD mendefinisikan CSR sebagai komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Selanjutnya, menurut Trinidads Tobacco Bureauof Standard CSR adalah komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi berasamaan dengan peningkatan ekonomi bersama peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas 2 . Sedangkan Budimanta 2002 memaknai CSR sebagai komitmen perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik dengan pihak yang terkait, terutama masyarakat disekelilingnya dan lingkungan sosial dimana perusahaan tersebut berada, dilakukan secara terpadu dengan kegiatan berkelanjutan 3 . Dari ketiga definisi 2 Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility; Antara Teori dan kenyataan. MedPRess: Yogyakarta. 3 Rudito, Bambang, dkk. 2004. Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini. ICSD : Jakarta. tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan sebuah komitmen perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan baik bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan untuk meningkatkan perekonomian, serta perhatian terhadap isu sosial dan lingkungan sekitar perusahaan dengan kegiatan berkelanjutan. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia secara yuridis telah dinyatakan sebagaimana pada Undang-undang No.40 Tahun 2007, tentang perseroan terbatas, BAB V, pasal 74. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan tanggung jawab perusahaan atas eksistensinya dalam kegiatan bisnis. Selanjutnya, menurut Rudito 2009 dari pasal tersebut, telah tersirat upaya yang harus dilakukan korporat maupun pemerintah untuk melakukan pengembangan masyarakat, baik pada aspek sosial dan ekonomi, pendidikan maupun kesehatan. Selain regulasi yang telah dibentuk oleh pemerintah Indonesia, dunia Internasional juga memiliki panduan dan standarisasi yang dibentuk pada tahun 2004 untuk memperjelas pelaksanaan PRogram CSR yang diberi nama ISO 26000: guidance standard on social responsibility . ISO 26000 menjadi standar pedoman untuk penerapan CSR. Di dalam IS0 26000, CSR mencakup tujuh isu pokok, yaitu: 1Pengembangan masyarakat; 2Konsumen; 3Praktek kegiatan institusi yang sehat; 4lingkungan ketenagakerjaan; 6Hak asasi manusia; dan 7Organisasi kepemerintahan. Menurut Rudito 2004 walaupun banyaknya pemaknaan yang berbeda antara korporat yang satu dengan yang lainya, ada bentuk-bentuk yang seragam yang diambil dari kompetisi yang dilakukan untuk mendapatkan penghargaan. Bentuk-bentuk keseragaman tersebut adalah bahwa korporat tidak lagi melakukan pemisahaan antara dirinya sebagai suatu usaha dengan komunitas disekitarnya. Selain itu, konsep CSR juga menawarkan sebuah kesamaan yaitu keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial serta lingkungan. Konsep tersebut merujuk pada konsep triple bottom line yang merupakan buah pemikiran dari John Elkington sebagai dasar pelaksanaannya. Sehingga perusahaan perlu memiliki sebuah komitmen untuk berkonstribusi dalam pembangunan bangsa dengan memperhatikan aspek dalam 3P Profit, people, dan planet. Implementasi CSR juga merupakan perwujudan komitmen yang dibangun oleh perusahaan untuk memberikan konstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Susiloadi, 2008.

2.3.2 Implementasi CSR