Pengolahan dan Analisis Data

dengan masalah yang akan diteliti atau kerangka sampling. Jumlah informan tidak dibatasi untuk menambah gambaran yang lebih mendalam. Responden dalam penelitian ini adalah perangkat desa di salah satu desa binaan PT Indocement Tunggal Prakasa yaitu Desa Bantarjati. Perangkat desa merupakan media penghubung antara perusahaan dengan masyarakat untuk mengaspirasikan keseluruhan program yang dijalankan perusahaan dan diinginkan oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan cara menjadikan seluruh perangkat desa menjadi respoden. Responden penelitian terdiri dari ketua rukun tetangga, rukun warga, kepala dusun, anggota LPM, dan anggota BPD dengan jumlah total 30 orang responden. Rincian jumlah responden, tersaji dalam Tabel 1. Tabel 1. Jabatan Responden dan Jumlah Responden Penelitian di Desa Bantarjati, Tahun 2011 No. Jabatan Responden Jumlah orang 1. Ketua Rukun Tetangga 16 2. Ketua Rukun Warga 5 3. Kepala Dusun 3 4. Pengurus inti LPM 3 5. Pengurus Inti BPD 3 Total 30 Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan CSR Departement Head sebagai informan kunci. Informan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara pandang perusahaan terhadap aktivitas CSR yang tertuang dalam kebijakan perusahaan serta strategi yang diplih oleh perusahaan untuk mengimplementasikan program- program CSR. Selain dengan melakukan wawancara, peneliti juga melakukan pengamatan langsung pada beberapa kegiatan CSR perusahaan.

3.4 Pengolahan dan Analisis Data

Data kuantittatif didapatkan dari hasil penyerahan kuesioner kepada responden yang terlebih dahulu dilakukan pengkodean data. Kemudian dihitung presentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabel frekuensi. Pengolahan data dilakukan dengan software computer Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for Windows. Selanjutnya, untuk menguji hubungan antara dua variabel data yang telah diperoleh akan dianalisis korelasinya menggunakan Spearman Rank Order Correlation untuk mengetahui hubungan antar variabel. Sistem skoring dibuat konsisten yaitu semakin tinggi skor maka akan semakin tinggi kategorinya. Selanjutnya data dikategorikan dengan menggunakan teknik scoring secara normatif yang dikategorikan berdasarkan interval kelas Sarwono, 2006: ܰ ൌ ெ௔௫ିெ௜௡ Σ௞ Keterangan: N = batas selang Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor Σ݇ = jumlah kategori Pengelompokkan kategori, sebagai berikut: Rendah atau kurang : x skor min + interval kelas Sedang : skor min + interval kelas ≤ x’ ≤ skor min + 2 interval kelas Tinggi atau baik : x’’ ≥ skor minimum + 2 interval kelas Setelah skoring, kemudian dilakukan Spearman Rank Order Correlation untuk melihat hubungan atau korelasi antara penilaian implementasi program CSR, yaitu frekuensi program, kemampuan fasilitator, manfaat program, dan jenis program dengan proses pencitraan dan antara proses pencitraan dengan citra perusahaan yang terbentuk. Untuk melihat hubungan tersebut dalam Sarwono 2006 digunakan rumus sebagai berikut: 6 ∑ D 2 N N 2 – 1 rh0xy = Keterangan: rh0xy = Koefisien Korelasi D = Difference perbedaan antar rank N = Jumlah Responden Kaidah pengambilan keputusan tentang hubungan antar variabel dalam Uji Korelasi Rank Spearman adalah dengan signifikansi probabilitas α digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Siginifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebesar α 0,1 maka artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan 90 dan tingkat kesalahan sebesar 10. Dasar pengambilan keputusan, melalui: a. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,1 maka Ho ditolak. Jadi, hubungan kedua variabel signifikan; dan b. Jika angka signikansi hasil penelitian 0,1 maka Ho diterima. Jadi, hubungan kedua variabel tidak signifikan.

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian