jumlah seluruh desa binaan sebanyak 12, yaitu: Desa Gunung Putri, Citeureup, Puspanegara, Lulut, Bantarjati, Nambo, Hambalang, Leuwi Karet, Tarikolot,
Gunung sahari, Pasir Mukti, dan Tajur. PT Indocement menanggap CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap peningkatan nilai dan kualiatas hidup pemangku kepentingan stakeholeders. Partisipasi perusahaan membangun wilayah desa binaan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat bedasarkan peta demografi sosial. Keharmonisan antara masyarakat dengan perusahaan dibangun melalui
komunikasi dua arah dalam 5 pilar program pengembangan bagi masyarakat desa binaan di sekitar wilayah operasi perusahaan. Program CSR yang dikerjakan oleh
bagian Comdev mengacu pada 5 pilar aspek kehidupan.
4.5 Implementasi PRogram CSR PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk
4.5.1 Pendekatan Implementasi CSR PT Indocement
PT Indocement memaknai CSR sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap peningkatan nilai dan kualitas hidup pemangku kepentingan
stakeholeders. Pemangku kepentingan dimaksud oleh Indocement ialah pemegang saham, pemerintah, dan juga masyarakat desa sekitar wilayah operasi
PT Indocement. Perusahaan berupaya untuk berpartisipasi dalam membangun wilayah desa sekitar perusahaan atau yang disebut sebagai desa binaan.
Identifikasi kebutuhan dasar masyarakat desa binaan, dilakukan perusahaan berdasarkan peta demografi sosial yang dirancang sebelum melakukan
perencanaan PRogram. Hal ini selaras dengan pengertian CSR menurut Rudito 2004, bahwa akan kegiatan CSR merupakan cara perusahaan untuk tidak
memisahkan diri dengan komunitas disekitarnya, dimana Indocement memiliki desa binaan sebagai wilayah implementasi kegiatan CSR.
Kebijakan PT Indocement mengenai implementasi CSR telah dirumuskan sejak awal perusahaan berdiri. Pada mulanya perusahaan hanya memberikan
sumbangan dan bantuan kepada masyarakat sekitar pabrik maupun masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi pertambangan. Pemberian donasi dan
sumbangan tersebut tidak dilandasi oleh konsep partisipasi dan pengembangan
masyarakat. Saai ini perusahaan telah memiliki konsep dan kebijakan, dimana implementasi program CSR PT Indocement mengacu pada aspek lingkungan,
sosial, dan ekonomi konsep triple bottom lines seperti kutipan di bawah ini yang terdapat pada Annual Report PT Indocement dan data Departemen CSR, yaitu:
“Indocement melaksanakan gagasan-gagasan tanggung jawab sosial perusahaan untuk memberikan mata
pencaharian, perhatian, dan perlindungan yang layak bagi masyarakat dan lingkungannya untuk memastikan
keberlangsungan pertumbuhan serta kesejahteraan bagi generasi berikutnya”
Departemen CSR PT Indocement, 2009
Selaras dengan pernyataan sebelumnya, kebijakan pelaksanaan program CSR PT Indocement, juga disesuaikan dengan kebijakan umum perusahaan pada bidang
mutu perusahaan bagian keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan, lingkungan, dan komunitas, yaitu:
“Senantiasa berupaya untuk menghemat sumber daya alam, mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja,
serta mengendalikan dan dan mengurangi dampak lingkungan, terutama emisi debu, melalui kegiatan perbaikan secara terus
menerus. Senantiasa berusaha meningkatakan
program untuk menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis dengan
lingkungan sekitar.” Powerpoint presentasi pengenalan CSR.
Program tanggung jawab sosial perusahaan didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan yang bertumpu pada tiga pencapaian yang
bermanfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan triple bottom lines. Perusahaan juga mendasari program CSR pada Kerangka Lima pilar
Pembangunan Berkelanjutan yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, dan kemanan. Selain itu, tujuan dari pembangunan Millenium Development Goals
yang dicetuskan PBB tahun 2000 juga menjadi inspirasi implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan.
Ambadar 2008 menyatakan bahwa terdapat enam prakarsa utama yang dapat disesuaikan dengan masing-masing tujuan sosial perusahaan dalam
menerapkan program CSR. Implementasi program CSR Indocement juga memiliki tujuan sosial, yang mana termasuk dalam kategori Social Responsible
Bussiness Practics . Kategori Social Responsible Bussiness Practics, dimana
perusahaan melakukan berbagai investasi bisnis yang mendukung pemecahan masalah sosial tertentu. Investasi bisnis yang dilakukan oleh Indocement salah
satunya adalah penerapan program CSR, dimana hubungan yang dijaga oleh perusahaan telah dimaknai sebagai hubungan kerjasama dalam kebijakan umum
perusahaan. Program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan akan bermanfaat bagi
keberlanjutan usahanya, Wibisono 2007 mengemukakan bahwa terdapat 10 manfaat yang dapat diterima oleh perusahaan pelaksana program CSR.
Indocement sebagai perusahaan yang telah melaksanakan CSR, bahkan memiliki departement
khusus dalam pengelola program CSR, mendapatkan banyak manfaat bagi kemajuan perusahaan. Menurut FJR selaku karyawan departemen
CSR, penghargaan secara formal maupun nonformal dari banyak pihak didapatkan PRogram CSR Indocement, selain itu Indocement juga memanfaatkan
sampah rumah tangga sebagai bahan alternatif produksi juga diperoleh dari adanya implementasi pogram CSR, dan juga hubungan baik dengan masyarakat
sekitar lokasi pertambangan yang terjalin melalui kegiatan CSR.
“Hubungan Indocement dengan warga sekitar baik, karena Indocement terbuka dengan masalah yang ada di desa binaan
terutama yang terkait dengan 5 pilar, keterbukaan ini bertujuan agar warga merasa dekat dengan Indocement. Kegiatan CSR Indocement
juga membantu untuk mendapatkan bahan bakar aternatif, dengan adanya Unit Pengelolaan Kebersihan di desa binaan, yang mana
olahan hasil sampah akan digunakan untuk bahan bakar alternatif Produksi”
Indocement mendapatkan banyak manfaat dari program CSR maka dari itu, 10 manfaat program CSR bagi perusahaan yang dikemukakan Wibisono 2007
telah diraih oleh Indocement. Akan tetapi, dari kesepuluh manfaat tersebut, ada tiga point utama yang mendominasi manfaat kegiatan CSR PT Indocement, yaitu,
mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan, mendapatkan
lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan sekitar perusahaan untuk terus dapat beroperasi, mereduksi biaya, misal dengan upaya mengurangi limbah
melalui daur ulang ke dalam siklus produksi.
4.5.2 Pandangan PT Indocement terhadap CSR