Manfaat CSR Pandangan perusahaan terhadap CSR

3.3 Tujuan CSR

Ambadar 2008 terdapat enam prakarsa utama dalam kegiatan CSR sesuai dengan tujuan sosial perusahaan, antara lain: 1. Cause promotion, inisiatif perusahaan untuk mengalokasikan dana atau bantuan dalam bentuk barang dan sumber daya lain, untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial tertentu, atau dalam rangka pendaftaran sukarelawan. 2. Cause Related Marketing, komitmen perusahaan untuk mendonasikan sejumlah presentase tertentu dari pendapatan tertentu untuk hal yang berkaitan dengan penjualan produk. 3. Corporate Social Marketing, upaya perusahaan memberi dukungan pada pembangunan danatau pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam rangka memperbaiki kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan dan lainnya. 4. Corporate Philanthrophy, pemberian sumbangan sebagai kegiatan amal Charity dalam bentuk hibah tunai, donasi atau bentuk barang. 5. Community Valunteering, perwujudan dukungan dan dorongan perusahaan kepada karyawan, mitra pemasaran danatau anggota franchise untuk menyediakan dan mengabdikan waktu dan tenaga mereka untuk membantu kegiatan sosial. 6. Socially Responsible Business Practics, berbagai investasi bisnis yang mendukung pemecahan masalah sosial tertentu.

2.3.4 Manfaat CSR

Manfaat implementasi CSR bagi perusahaan dikemukakan oleh Wibisono 2007 adalah: 1 mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan, 2 mendapatkan lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan untuk terus dapat beroperasi, 3 mereduksi risiko bisnis perusahaan melalui adanya hubungan yang harmonis dengan para stakeholder perusahaan, 4 melebarkan akses terhadap sumberdaya, 5 membentangkan akses menuju pasart, 6 mereduksi biaya, misal dengan upaya mengurangi limbah melalui daur ulang ke dalam siklus produksi., 7 memperbaiki hubungan dengan stakeholders, 8 memperbaiki hubungan dengan regulator, 9 meningkatkan semangat dan produkstivitas karyawan, 10 peluang mendapatkan penghargaan.

2.3.5 Pandangan perusahaan terhadap CSR

Selanjutnya Wibisono 2007 menjelaskan bahwa terdapat tiga model cara pandang perusahaan terhadap CSR, yaitu: 1. Sekedar basa-basi dan keterpaksaan, yaitu pelaksanaan CSR karena faktor eksternal external driven. Pemenuhan tanggung jawab lebih karena keterpakasaan akibat tuntutan dibandingkan dengan rasa sukarela. CSR diimplementasikan sebagai upaya dalam konteks public relation yang diliputi kemauan meraih kesempatan untuk melakukan publikasi postif dan untuk meningkatkan citra perusahaan yang didasarkan bukan atas regulasi CSR dari pemerintah; 2. Sebagai upaya untuk memenuhi kewajiban compliance, didasarkan atas adanya regulasi, hukum, dan aturan yang memaksanya. Kewajiban perusahaan melaksanakan CSR adalah karena adanya market driven dorongan pasar masyarakat dan lingkungan setempat. Pandangan lain yang sangggup memaksa perusahaan untuk mempraktekkan CSR adalah adanya penghargaan-penghargaan reward yang diberikan oleh segenap institusi atau lembaga. Misalnya CSR Award baik yang regional maupun global; 3. Beyond complience atau compliance plus, yakni CSR diimplementasikan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam internal driven. Perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan

2.3.6 Model CSR