Pandangan PT Indocement terhadap CSR Pengelolaan Implementasi

lisensi sosial dari masyarakat sekitar perusahaan sekitar perusahaan untuk terus dapat beroperasi, mereduksi biaya, misal dengan upaya mengurangi limbah melalui daur ulang ke dalam siklus produksi.

4.5.2 Pandangan PT Indocement terhadap CSR

PT Indocement membentuk suatu organisasi atau divisi tersendiri yang menangani keseluruhan pelaksanaan program CSR PT Indocement, yaitu Corporate Social Responsibility Departement . Departemen ini memiliki visi dan misi, yaitu: a. Visi Departemen CSR Membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. b. Misi Departemen CSR Menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas wholesome community dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan enviromental friendly dengan tetap memeperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan sustainable development. Berdasarkan visi dan misi tesebut, dapat dikatakan bahwa Indocement termasuk perusahaan yang memiliki pandangan Beyond Compliance, karena pelaksanaan program CSR bukan hanya sebagai pemenuhan kewajiban semata, tetapi dari adanya dorongan internal perusahaan. Hal tersebut juga terlihat dari gagasan-gagasan CSR Indocement untuk memberikan mata pencaharian, perhatian, dan perlindungan yang layak bagi masyarakat dan lingkungannya untuk memastikan keberlangsungan pertumbuhan serta kesejahteraan bagi generasi berikutnya. Selain itu, Indocement juga memiliki filosofi sebagai badan usaha yang berwawasan lingkungan, serta memiliki tanggung jawab untuk membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat desa binaan sehingga dapat turut merasakan manfaat kehadiraan perusahaan.

4.5.3 Model Program CSR PT Indocement

Implementasi program CSR PT Indocement jika dikaitkan dengan model CSR yang diklasifikasikan oleh Saidi dan Abidin 2004 termasuk perusahaan yang menerapkan CSR model keterlibatan langsung. Model tersebut menunjukkan bahwa perusahaan menjalankan setiap progam CSR secara self managing. Selain menerapkan model program dengan keterlibatan langsung, beberapa program CSR yang dilaksanakan Indocement menerapkan model bermitra dengan pihak lain. Program dengan model ini ada pada pilar pendidikan dan kesehatan. Walaupun demikian, PT Indocement tetap memiliki komitmen tinggi untuk mengatur secara mandiri program CSR oleh Departemen CSR Indocement, yang berada di bawah Departemen Teknis. Struktur organisasi perusahaan yang menunjukkan posisi departemen CSR dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 6. Struktur Organisasi Departemen CSR Sumber: PT Indocement Tunggal PRakasa, Tbk Berdasarkan Gambar 7, terlihat bahwa Departemen CSR di tiap plant secara langsung berada di bawah Departemen teknis, akan tetapi kegiatan Departemen CSR di tiap unit juga di kontrol oleh Departemen SDM dan diawasi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Teknis Direktur SDM Plant 1-12 Supporting Divisions Departements Corp HR Division Corp Public Internal Affairs Division CSR Unit Citeureup CSR Unit Cirebon CSR Unit Tarjun Corp CSR oleh CSR Corporate CSR unit Citeureup. Pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit dilakukan secara mandiri ditiap lokasi melalui tahapan-tahapan program CSR yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga pelaporan. PT Indocement melakukan perencanaan bersama masyarakat di sekitar lokasi operasi masing- masing unit, serta dijalankan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Perencanaan pelaksanaan program CSR ini, dilakukan dalam rapat triwulan yang bernama Bina Lingkungan Komunikasi Bilikom. Perencanaan kegiatan dalam satu tahun dilakukan saat Bilikom tahap pertama dilaksanakan. Sedangkan kegiatan Bilikom pada tahap berikutnya merupakan pemantauan kegiatan yang belum dan akan dilaksanakan. Kegiatan tersebut bermanfaat sebagai kontrol langsung perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan CSR, sehingga perusahaan juga dapat terus menyesuaikan kegiatannya dengan tujuan perusahaan. Selain disesuaikan dengan tujuan perusahaan, kegiatan CSR PT Indocement juga diselaraskan dengan program pemerintah, yang mana tercakup dalam program lima pilar, yaitu:

1. Pilar Pendidikan

Program yang dilaksanakan pada pilar ini berupaya untuk membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia desa binaan di sekitar wilayah operasi perusahaan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, antara lain pembangunan sekolah bersama Yayasan Indocement Yasmen dan renovasi bangunan sekolah SD, SMP, SMA di desa binaan. Selain itu pilar ini memiliki program beasiswa bagi siswa berPRestasi disetiap desa binaan, sebagai contoh sembilan orang siswa SMA dan SMP MTs di Desa Bantarjati. Disamping itu, PT Indocement juga menyelenggarakan pendidikan formal dengan memiliki dan mengelola dua buah SMP dan satu buah SMA di bogor, satu Kelompok Bermain Play Group, satu taman kanak-kanak, satu SLTP dan satu SMA di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan selatan. Selain pendidikan formal, pilar pendidikan juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi warga masyarakat desa binaan seperti, pelatihan keterampilan melalui SMI Sekolah Magang Indocement, pelatihan menjahit garment , pelatihan service elektronik, pelatihan peternak ayam petelor, dan pelatihan pembuatan aneka kue. Pemberian buku bacaan bagi perpustakaan mandiri juga rutin dilakukan, serta adanya bantuan sarana belajar bagi sekolah- sekolah di desa binaan seperti, buku, bangku, dan meja belajar. PT Indocement juga memberikan pembagaian dana anak asuh SD dan SMP MTs, SMA kelas 1,2, 3 sebanyak 50 orang di setiap desa binaan.

2. Pilar Ekonomi

Pilar ekonomi memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemberian modal usaha kepada pemilik Usaha Kecil Menengah UKM yang disesuaikan dengan potensi desa. Pemberian modal usaha pada program ini terbagi menjadi dua jalur, yang disesuaikan dengan besarnya usaha dan modal yang dibutuhkan. Program CSR Indocement memberikan dana bergulir bagi pemilik UKM yang membutuhkan dana maksimal lima juta rupiah. Sedangkan bagi UKM yang membutuhkan bantuan dana bergulir lebih dari batas, akan diserahakan pada pihak Bank Mandiri. Prosedur pemberian dana tersebut tetap didampingi oleh pihak Indocement, karena Indocement sebagai penjamin bahwa UKM tersebut akan mampu mengembalikan pinjamanya. Sebagai salah satu usaha yang dilakukan Indocement dalam menjaga keberlanjutan UKM tersebut, dilakukan pendampingan dan pemberian pelatihan kepada UKM yang sesuai dengan bidang usahanya. Saat ini UKM unggulan yang berada dibawah binaan Indocement antara lain peternakan ayam, konveksi, kerajinan, dan bengkel sepeda motor. Bentuk pelatihan yang baru dilaksanakan pada tahun 2010 adalah pelatihan membatik di atas kertas semen bekas, yang dijadikan aneka hiasan, salah satunya kotak tisu. UKM pembuat kotak tisu menggunakan kertas bekas semen yang telah di batik telah berjalan di Desa Gunungsari.

3. Pilar Kesehatan

Program yang dilaksanakan dalam pilar ini adalah melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat desa binaan. Program yang dilaksanakan setiap bulan secara bergiliran di dua belas desa binaan ialah Pusling Puskesmas Keliling, yang dilaksanakan bersama Puskesmas setempat untuk desa binaan di sekitar wilayah operasi perusahaan. Selanjutnya CSR Indocement pada bidang kesehatan secara rutin memberikan bantuan pemberian makanan tambahan pada setiap posyandu di dua belas desa binaan. Bantuan kesehatan lainnya pun turut dilakukan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat desa binaan seperti operasi katarak gratis, khitanan massal, dan juga pengobatan gratis di poliklinik perusahaan. Selain itu, kegiatan yang juga dilakukan dalam mewujudkan pilar ini adalah membuat sarana dan prasana kesehatan, sarana air bersih, dan juga program kesehatan lainnya.

4. Pilar Sosial – Budaya – Agama – Olahraga

Perusahaan juga memperhatikan kehidupan sosial masyarakat, sehingga penting bagi perusahaan dalam untuk melakukan kegiatan pada pilar ini. Pada pilar ini perusahaan membantu desa binaan di sekitar wilayah operasi perusahaan dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan desa, jembatan penghubung desa, sarana ibadah, sarana olahraga. Selain itu, Indocement juga melakukan pembinaan terhadap pemuda, pelestarian budaya lokal seperti kesenian degung, reog, dan tarian daerah. Komitmen Indocement untuk melestarikan budaya setempat semakin nyata dengan adanya pembangunan “Rumah Budaya” di salah satu desa binaan wilayah Kecamatan Citeureup sebagai sarana pendukung pelestarian budaya tradisonal. Pilar ini juga melaksanakan program yang dilakukan oleh pemerintah yaitu program bantuan bagi Rutilahu Rumah tidak Layak Huni di desa binaan. Selanjutnya Indocement juga mengadakan program yang berkaitan dengan agama. Program keagaaman biasanya dikaitkan dengan hari-hari besar, misal adanya pemberian hewan qurban setiap idul adha, kemudian diadakannya buka puasa bersama warga di dua belas desa binaan, dan adaya bantuan dana untuk pelaksanaan maulid nabi.

5. Pilar Keamanan

Pilar keamanan sama pentingnya bagi perusahaan dalam melakukan pembinaan untuk desa sekitarnya. Perusahaan berusaha untuk menciptakan kondisi yang aman dan tentram dengan melakukan pelatihan keamanan kepada masyarakat desa binaan dan memberikan fasilitas sarana prasarana penunjang Pos Kamling, bantuan seragam hansiplinmas serta faslitas penunjang keamanan lainnya.

4.5.4 Pengelolaan Implementasi

Program CSR PT Indocement Penentuan CSR di dua belas desa binaan dilakukan berdasarkan social mapping oleh pihak karyawan Departemen CSR untuk mendapatkan Gambaran umum dan data yang jelas mengenai situasi dan kondisi masyarakat desa binaan. Hal tersebut dilakukan perusahaan agar perusahaan dapat menentukan PRioritas program yang akan dilaksanakan agar tepat guna dan tepat sasaran. Penentuan prioritas dan perencanaan program dilakukan dengan cara menganalisa kebutuhan desa binaan melalui beberapa pertimbangan yang dapat dilihat pada skema penentuan program CSR pada Gambar 8. Pertama, dilakukannya komunikasi antar stakeholders dengan melakukan kegiatan Bilikom Bina Lingkungan Komunikasi bersama masyarakat desa binaan. Bilikom kegiatan ini dilaksanakan dengan cara ‘menjemput bola’ dimana karyawan Indocement, mendatangi ke lokasi desa-desa binaan setiap tiga bulan. Bilikom menjadi salah satu sarana bagi perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat desa binaan. Gambar 7. Skema Penentuan CSR Program PT Indocement Sumber: Presentasi untuk PKL dan Umum. Indocement 2010 Melalui Bilikom dapat diketahui harapan masyarakat, keberhasilan program CSR dan kendala pelaksanaan program CSR, sehingga pelaksanaan kegiatan selanjutnya diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, analisa kebutuhan masyarakat disesuaikan dengan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang desa, karena Indocement melaksanakan kegiatan CSR juga bertujuan dalam membantu kinerja pemerintah, termasuk rencana pembangunan desa. Selanjutnya, Departemen CSR menganalisis kebutuhan masyarakat sesuai dengan prioritas dan target dengan skala yang telah ditentukan dengan menggunakan social mapping dan disesuaikan pula dengan rencana strategis. Hasil dari analisis kebutuhan akan disesuaikan dengan kebijakan CSR PT Indocement dan kebijakan lainnya yang masih berkaitan, selain itu disesuaikan dengan kerangka pemikiran mengenai program yang akan dilaksanakan oleh Departement CSR disetiap plant sebelum melakukan perencanaan program CSR bersama stakeholders. Setelah analisis kebutuhan masyarakat telah tersusun dengan baik, kemudian disusun perencanan program dan pelaksanaan program. Selanjutnya secara terus menerus akan dilakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi program yang kemudian kembali dalam BILIKOM dan kebijakan Depatemen CSR.

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

5.1 Letak dan Keadaan Fisik

Desa Bantarjati Desa Bantarjati merupakan salah satu desa binaan PT Indocement yang berada di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara administratif desa ini berbatasan dengan Kecamatan Gunung Putri di sebelah utara, selanjutnya di sebelah timur berbatasan dengan Desa Nambo, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Lulut, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Citeureup. Desa bantarjati dikelilingi oleh Sungai Cigede sebelah utara yang juga menjadi pembatas dengan Kecamatan Gunung Putri dan Barat dengan Kecamatan Citeureup. Desa Bantarjati terdiri dari tiga dusun dengan masing-masing terdiri dari satu hingga dua Rukun Warga RW yang terbagi menjadi 15 Rukun Tetangga RT. Dusun satu dikenal dengan nama Kampung Nambo yang terdiri dari dua Rukun Warga RW yaitu RW 01 dan RW 02 dengan delapan RT. Selanjutnya dusun dua yaitu Kampung Bantarkopo terdiri dari dua RW, yaitu RW 03 dan RW 04 dengan enam RT. Terakhir, dusun tiga yaitu Kampung Pasir Tangkil yang terdiri hanya satu RW yaitu RW 05 dengan dua RT. Desa Bantarjati luasnya sekitar 367 hektar dengan tataguna lahan seperti terinci pada Tabel 2. Sebagian besar tanah digunakan sebagai pekarangan dan perumahan yaitu seluas 100,3 hektar 27,3. Sedangkan lahan yang digunakan sebagai areal sawah dan tegalan seluas 35,5 hektar 9,7. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Bantarjati belum banyak mempergunakan lahan sebagai milik individu, karena lahan di Desa Bantarjati banyak yang dimiliki oleh swasta dan dijadikan sarana umum. Keadaan topografi Desa Bantarjati merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 200 diatas permukaan air laut mdpl dan suhu rata-rata harian 30 C.