a. Prestasi belajar, diberi kode 1 = kurang jika nilai ≤ 73, 2 = baik jika nilai
74-79, 3 = sangat baik jika nilai ≥ 80.
b. Pola asuh belajar, diberi kode 1 = tidak baik, jika skor 66,7, 2 = baik, jika skor ≥ 66,7.
c. Persepsi siswa terhadap fasilitas sekolah, diberi kode 1 = tidak baik jika skor 60, 2 =
baik jika skor ≥ 60. d. IMTU, diberi kode 1 = malnutrisi, 2 = normal.
e. Pendidikan ibu, diberi kode 1 = pendidikan rendah SDMI - SMPMTs, 2 = pendidikan tinggi SMAMA - Perguruan Tinggi.
f. Pekerjaan ibu, diberi kode 1 = bekerja, 2 = tidak bekerja. g. Pendapatan orangtua, diberi kode 1 = rendah Rp 2.710.000, dan 2 =
tinggi ≥ Rp 2.710.000. h. Jenis kelamin, kode 1 = laki-laki dan 2 = perempuan.
i. Uang saku, kode 1 = rendah, jika mean, 2 = tinggi, jika ≥ mean.
j. Konsumsi kelompok makanansumber karbohidrat, diberi kode 1 = tidak baik, jika konsumsi makanansumber karbohidrat 3 atau 4 kali sehari, 2
= baik, jika konsumsi kelompok makanansumber karbohidrat 3-4 kali sehari.
k. Konsumsi makanan hewani, diberi kode 1 = tidak baik, jika konsumsi makanan hewani 2 atau 4 kali sehari, dan 2 =baik, jika konsumsi
makanan hewani 2-4 kali sehari. l. Konsumsi makanan nabati, diberi kode 1 = tidak baik, jika konsumsi
makanan nabati 2 atau 4kali dalam sehari, dan 2 =baik, jika konsumsi makanan nabati 2-4kali dalam sehari.
m. Konsumsi sayur, diberi kode 1 = tidak baik, jika konsumsi sayur 3 atau 4 kali sehari, dan 2 = baik, jika konsumsi sayur 3-4 kali sehari.
n. Konsumsi buah, diberi kode 1 =tidak baik, jika konsumsi buah 2 atau 3 kali sehari, dan 2 = baik, jika konsumsi buah 2-3kali sehari.
3. Data Structure and Data File
Membuat struktur data dan file data yaitu membuat template sesuai dengan format kuesioner.
4. Entry Data
Proses ini adalah memasukkan data dari kuesioner ke perangkat lunak komputer agar data dapat diolah.
5. Cleaning Data
Proses terakhir dilakukan pengecekan kembali dan memeriksa kesalahan pada data yang sudah dimasukkan ke dalam perangkat lunak agar
sesuai dengan data kuesioner yang telah dikumpulkan.
2.7 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan rangkaian statistik untuk mendeskripsikan dan menggambarkan semua variabel, baik variabel dependen yaitu prestasi belajar
maupun variabel independen yaknipola asuh belajar,persepsi siswa terhadap fasilitas sekolah,IMTU, karakteristik orangtua pendidikan ibu, pekerjaan ibu,
pendapatan orangtua, karakteristik siswajenis kelamin, uang saku, dan
konsumsi makanan makanan sumber karbohidrat, hewani, nabati, sayur, dan buah.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat berfungsi untuk melihat kemungkinan adanya hubungan yang bermakna antara variabel dependen yaitu prestasi belajar dan variabel
independen yaitu pola asuh belajar,persepsi siswa terhadap fasilitas sekolah,IMTU, karakteristik orangtua pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan
orangtua, karakteristik siswajenis kelamin, uang saku, dan konsumsi makanan makanan sumber karbohidrat, hewani, nabati, sayur, dan buah. Analisis bivariat
ini menggunakan uji chi square :
X
2
= ∑
DF = k-1b-1 Keterangan :
X
2
= chi square
O = nilai observasi E = nilai ekspektasi
K = jumlah kolom B = jumlah baris
Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan rumus tersebut. Peneliti mengolah data penelitian menggunakan perangkat lunak. Pada uji chi square akan
diperoleh nilai p, tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Penelitian antara variabel dependen dan variabel independen dikatakan bermakna bila nilai p
≤ 0,05. Sebaliknya, penelitian antara variabel dependen dan variabel independen dikatakan tidak bermakna bila nilai p 0,05.
65
BAB V HASIL
5.1 Analisis Univariat
5.1.1 Distribusi Prestasi Belajar Pada penelitian ini, prestasi belajar diperoleh dari perhitungan rata-rata dan
simpangan baku. Berikut perhitungan prestasi belajar dilihat dari rata-rata dan simpangan baku:
Membuat rata-rata mean:
Membuat simpangan baku:
Hasil penilaian berupa kurva normal:
Nilai Skor
A sangat kurang baik 68
B kurang baik 68 - 73
C cukup baik 74
–79 D baik
80 – 85
E sangat baik ≥ 86
Berdasarkan perhitungan di atas, prestasi belajar sangat kurang baik apabila nilai 86, kurang baik jika 68-73, cukup baik jika 74-79, baik jika 80-85, dan
sangat baik jika ≥ 86. Namun, karena alasan statistik makan prestasi belajar dibagi menjadi tiga kategori yaitu kurang, baik, dan sangat baik. Prestasi belajar
dikatakan kurang jika nilai ≤ 73, baik jika nilai 74-79, dan sangat baik jika nilai ≥
80. Distribusi prestasi belajar dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Distribusi Prestasi Belajar Siswa Kelas V dan VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1
Ciputat Tahun 2015
Prestasi belajar Frekuensi
Persentase Kurang
42 52,5
Baik 22
27,5 Sangat baik
16 20,0
Total 80
100
Berdasarkan tabel 5.1 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar kurang yaitu sebanyak 42siswa atau 52,5.
5.1.2 Distribusi Pola Asuh Belajar Pada penelitian ini, pola asuh belajar siswa dibagi menjadi dua, yakni tidak
baik dan baik. Pola asuh belajar tidak baik jika skor 66,7 dan baik jika skor ≥
66,7. Skor pola asuh belajar didapatkan dari 20 item pernyataan menggunakan instrumen skala likert 1-5 yang kemudian jawabannya dijumlahkan. Distribusi
pola asuh belajar dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.