Zat gizi lain yang terkandung di dalam hampir semua jenis sayuran adalah antioksidan, antioksidan adalah senyawa aktif yang ada di dalam
mineral, vitamin, karotenoid, dan pilofenol. Perannya melawan radikal bebas akan membantu mencegah tubuh terserang penyakit degeneratif
seperti kanker, jantung koroner, dan penuaan dini. Jika dilihat dari piramida makanan Kemenkes, 2014, konsumsi sayuran yang dianjurkan bagi orang
Indonesia adalah 3-4 porsi sehari. Satu porsi sayuran setara dengan satu gelas sayuran dalam keadaan matang. Bahkan dalam buku The Miracle of
Enzim, Prof. Hiromi menyarankan untuk mengonsumsi sayuran sebanyak 85 dari konsumsi sehari-hari Rizki, 2013.
e. Buah
Buah merupakan bahan makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Sangat banyak manfaat buah bagi
kesehatan tubuh terutama bagi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup. Para ahli memberikan
anjuran dalam hal mengonsumsi buah yakni sebagai berikut Waluyo, 2010:
1. Makanlah paling sedikit lima porsi buah-buahan setiap hari
2. Pilih bermacam-macam buah, bervariasi setiap harinya
3. Pilih buah yang masih segar, bukan yang dijual secara kalengan
4. Selain dikonsumsi dalam menu makanan sehari-hari, buah dapat
dikonsumsi dalam bentuk minuman jus 5.
Untuk mendapatkan antioksidan sebanyak-banyaknya pilih buah yang berwarna terang
Ukuran porsi buah dalam tumpeng gizi seimbang lebih sedikit dari sayuran, yaitu 3-4 porsi untuk sayur dan 2-3 porsi untuk buah. Besar porsi
untuk jenis sayur adalah 100 g sedangkan besar porsi buah berbeda. Anjuran konsumsi buah adalah dalam keadaan utuh atau jus buah tanpa disaring dan
tanpa ditambah gula serta susu kental manis. Buah juga dapat dicampurkan dalam pengolahan makanan selingan.
2.3 Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini disusun berdasarkan kesimpulan dari beberapa tinjauan pustaka yang ada, bahwa faktor-faktor yang
berhubungan dengan prestasi belajar terdiri dari faktor internalyaitu motivasi, kesiapan, karakteristik siswa usia, jenis kelamin, uang saku,
IMTU, dan intelegensi. Sedangkanfaktor eksternal yaitu pola asuh belajar,persepsi
terhadap fasilitas
sekolah, karakteristik
orangtua pendidikanibu, pekerjaanibu, dan pendapatan orangtua, dan konsumsi
makanan makanan sumber karbohidrat, hewani, nabati, sayur, dan buah. Salah satu bagian dari gizi adalah status gizi, dimana status gizi
sangatberpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak, yang mana perkembangan otak sangat mempengaruhi prestasi seorang anak.
Masalah gizi kurang pada anak berpengaruh negatif terhadap perkembangan fisik, mental, produktifitas pencapaian hasil pendidikan dan fungsi
pertahanan tubuh terhambat. Anak yang mengalami gizi kurang ini akan lesu sehingga menurunkan daya konsentrasi dan tidak bersemangat dalam
mengikuti pelajaran. Dengan demikian prestasi anak menjadi minim dan tidak dapat mengikuti perkembangan Jumarni dkk, 2012.
Kerangka teori dapat dilihat dalam bagan 2.1 sebagai berikut.
Bagan 2.1 Kerangka Teori Hubungan Pola Asuh Belajar, IMTU, dan Karakteristik Siswa terhadap Prestasi Belajar
Motivasi Kesiapan
Pola asuh belajar Persepsi siswa terhadap fasilitas
sekolah
Prestasi belajar IMTU
Intelegensi Karakteristik orangtua
Pendidikan ibu Pekerjaan ibu
Pendapatan orangtua Karakteristik siswa
Usia Jenis kelamin
Konsumsi makanan
Makanan sumber karbohidrat
Makanan hewani Makanan nabati
Sayur dan buah
Adaptasi Slameto 2013, Pahlevi 2012 dan Sorhaindo 2008 Faktor internal
Uang saku Faktor eksternal