Pendapatan Orang Tua TINJAUAN PUSTAKA

makanan hewani, makanan nabati, susu, sayur dan buah pada kelas akselerasi lebih tinggi baik dari segi frekuensi maupun jumlah rata-rata konsumsi per satu kali makan. Hal ini juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang lebih tinggi akan mempengaruhi keadaan siswa dan secara tidak langsung akan berdampak pada prestasi belajar yang lebih baik. Konsumsi makanan atau perilaku makan sangat berpengaruh terhadap status gizi anak dan secara tidak langsung perilaku makan yang baik akan meningkatkan produktivitas dan konsentrasi belajar menjadi lebih baik Masdewi dkk, 2011. Berdasarkan penelitian Juliasih dan Sri 2013 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara konsumsi makanan terhadap status gizi dengan perolehan nilai signifikan sebesar 0,043 P value 0,05. Konsumsi makanan yang akan dibahas pada penelitian kali ini adalah konsumsi makanan sumber karbohidrat, makanan hewani, makanan nabati, sayur dan buah. Pola konsumsi makanan yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar dan kemudian akan meningkatkan prestasi belajar. Pola konsumsi makanan yang baik salah satunya adalah kebiasaan melakukan sarapan. Penelitian Lestari 2012 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pola makan khususnya makan pagi dengan kemampuan konsentrasi belajar p=0,011. Selain itu, penelitian Tusala dkk 2013 yang dilakukan di SD GMIT Kefamemnanu 4 juga menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kebiasaan makan pagi dengan prestasi siswa dengan nilai p=0,001. Konsumsi makanan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah konsumsi makanan sumber karbohidrat, hewani, nabati, sayur, dan buah.

a. Kelompok MakananSumber Karbohidrat

Makanan sumber karbohidrat adalah makanan yang dikonsumsi dalam jumlah paling banyak dibandingkan jenis makanan lain dan mengandung zat tepung sebagai sumber tenaga untuk melaksanakan aktivitas sehari hari. Bahan makanan sumber karbohidratyang sering dikonsumsi penduduk Indonesia adalah beras, jagung, singkong, ubi jalar, sagu, dan beberapa jenis umbi-umbian seperti talas, gayong, dan kentang Hayati, 2009. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia. Oleh karena itu, harus tersedia setiap saat apabila diperlukan oleh tubuh Devi, 2010. Karbohidrat digunakan dalam bentuk gula, bersama dengan oksigen menghasilkan energi dalam satuan kalori. Untuk satu gram karbohidrat dihasilkan sebesar 4 kkal kilo kalori. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi memberi rasa manis pada makanan IKAPI, 2010. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh sebagai sumber energi. Berdasarkan distribusi energi, karbohidrat harus menyumbang sebanyak 50- 65 persen energi total Devi, 2010. Sedangkan menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang menganjurkan konsumsi karbohidrat 50-60 persen dari total konsumsi energi atau 3-4 kali dalam sehari Kemenkes, 2014.

b. Makanan Hewani

Secara umum, bahan makanan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu bahan makanan hewani dan bahan makanan nabati.Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang berupa atau berasal dari hewan atau produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan dasar asal hewan. konsumsi makanan yang mengandung protein hewani dan nabati dianjurkan sebanyak 2-4 porsi dalam sehari Kemenkes, 2014. Makanan hewani adalah sumber gizi yang dapat diandalkan untuk mendukung perbaikan gizi masyarakat. Konsumsi makanan hewani yang cukup merupakan syarat penting untuk terpenuhinya kebutuhan gizi tubuh sehari-hari. Makanan hewani mempunyai keunikan yang menyebabkan kelompok makanan ini tergolong sebagai makanan bermutu tinggi. Keunikan tersebut adalah makanan hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap, kaya vitamin B12 dan vitamin A, mengandung zat besi heme yang mudah diserap, dan mempunyai nilai cerna protein yang tinggi.Menurut anjuran FAO, konsumsi protein hewani yang ideal bagi penduduk Indonesia adalah 15 gkapitahari Rukmana, 2001. Khomsan 2004 mengatakan bahwa angka kecukupan protein asal ternak yang dianjurkan adalah sekitar 4,5 gkapitahari, sementara rata-rata protein total adalah 50 gkapitahari. Sedangkan menurut Hardinsyah dkk 2012 mengatakan bahwa proporsi anjuran protein hewani sebesar 25. Meskipun angka kecukupan protein asal ternak hanya 4,5 g dan kelihatannya kecil, ternyata banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat memenuhi angka tersebut. Diperkirakan rata-rata penduduk Indonesia baru dapat mengonsumsi 70 dari angka kecukupan protein hewani. Upaya- upaya untuk meningkatkan konsumsi makanan hewani biasanya terkendala oleh alasan ekonomi. Harga produk ternak relatif mahal sehingga beban masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi semakin berat Khomsan, 2004. Adapun yang termasuk dalam jenis-jenis makanan hewani adalah Mayasari, 2007: 1. Susu, yaitu produk berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan. Susu mengandung mineral kalsium sangat bermanfaat untuk mencegah osteoporosis kerapuhan tulang. Membiasakan minum susu sejak usia anak-anak sampai lanjut usia adalah penting untuk menjaga kekuatan tulang. Produk susu yang sering berada dipasaran seperti susu bubuk, susu formula, dan susu kental manis termasuk susu steril yang bebas dari bakteri Khomsan, 2004. 2. Ikan, dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan danau, ikan rawa-rawa, ikan yang dipelihara di tambak, dilaut dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah hasil-hasil perikanan lainnya yaitu kerang, teripang, telur ikan dan lain-lain. 3. Daging, yaitu produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak mamalia dan unggas. Daging unggas sering disebut white meat. Sedangkan, daging yang lain seperti daging sapi, domba, dan kambing dimasukkan ke dalam kelompok red meat. Di negara-negara Barat, red meat semakin diwaspadai karena kandungan lemak jenuhnya tinggi. Lemak jenuh ini berpotensi menjadi kolesterol di dalam tubuh. Sementara itu, white meat dianggap lebih sehat karena kolesterol dan lemak jenuhnya lebih rendah, terutama bila dimasak dengan membuang kulitnya terlebih dahulu. Pada umumnya, daging mengandung protein 18-20 sehingga diantara berbagai produk hewani asal ternak daging memiliki kandungan protein tertinggi. Daging juga dikenal sebagai sumber zat besi heme yang mudah diserap oleh tubuh Khomsan, 2004. 4. Telur, yaitu produk utama dari pemeliharaan ayam petelur, atau produk sampingan pemeliharaan unggas pedaging. Kandungan protein telur adalah 12, jauh lebih tinggi dibandingkan susu yang hanya mempunyai kandungan protein sebesar 3. Secara relatif, telur ayam ras mempunyai kadar protein yang hampir sama dengan telur ayam kampung, namun komposisi asam aminonya lebih baik pada telur ayam kampung. Kandungan gizi pada telur sebenarnya berpusat pada kuning telurnya yang tinggi akan kadar protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin A. Selain itu, kolesterol juga tinggi pada bagian kuning telur Khomsan, 2004. 5. Produk-produk olahan dari bahan makanan tersebut di atas.

c. Makanan Nabati

Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tanaman atau produk yang diolah dengan menggunakan bahan dasar asal tanaman. Kemenkes 2014 menganjurkan konsumsi makanan yang mengandung protein nabati sebanyak 2-4 kali dalam sehari. Kebutuhan protein bagi manusia di dalam makanan sehari-hari dapat dipenuhi dari bahan makanan nabati dan hewani. Bahan makananyang termasuk makanan nabati dapat berupa daun, bunga, akar, batang, umbi, buah, biji atau bagian-bagian tanaman lainnya serta kacang-kacangan dan hasil olahannya berupa tahu, tempe, dan oncom. Anjuran sumber protein nabati sama seperti protein hewani menurut PUGS yakni 2-4kali Ramayulis, 2014. Konsumsi protein nabati bisa menggantikan kebutuhan dari protein nabati, hanya saja porsinya menjadi lebih besar. Perlu diketahui bahwa tidak semua protein nabati bernilai biologis tinggi seperti misalnya pada kacang- kacangan. Kacang-kacangan sebagai sumber protein juga mengandung zat penghambat penyerapan zat gizi, untuk itu perlu memprioritaskan konsumsi protein nabati yang bernilai biologis tinggi misalnya tempe. Jika kita mengonsumsi kacang-kacangan atau tahu, disarankan untuk meningkatkan konsumsi buah sebagai sumber vitamin C untuk membantu meningkatkan penyerapan zat mineral zat besi dan kalsium yang terkandung dalam kacang-kacangan Ramayulis, 2014.

d. Sayur

Dalam sayuran yang berwarna hijau terkandung vitamin dan serat. Dinyatakan pula bahwa lutein, suatu pigmen berwarna kuning yang terdapat pada sayuran berdaun hijau dapat menjaga karotid kitatetap bersih. Pada penelitian yang dilakukan terhadap 480 pria dan wanita yang belum pernah memiliki penyakit jantung, terbukti bahwa orang yang tingkat lutein nya tinggi, memiliki ketebalan arteri lebih dibanding mereka yang tingkat lutein nya rendah. Penemuan tersebut menjelaskan mengapa buah dan sayuran sangat cocok untuk diet dan juga untuk melindungi kesehatan kardiovaskular Arisandi dkk, 2011. Zat gizi lain yang terkandung di dalam hampir semua jenis sayuran adalah antioksidan, antioksidan adalah senyawa aktif yang ada di dalam mineral, vitamin, karotenoid, dan pilofenol. Perannya melawan radikal bebas akan membantu mencegah tubuh terserang penyakit degeneratif seperti kanker, jantung koroner, dan penuaan dini. Jika dilihat dari piramida makanan Kemenkes, 2014, konsumsi sayuran yang dianjurkan bagi orang Indonesia adalah 3-4 porsi sehari. Satu porsi sayuran setara dengan satu gelas sayuran dalam keadaan matang. Bahkan dalam buku The Miracle of Enzim, Prof. Hiromi menyarankan untuk mengonsumsi sayuran sebanyak 85 dari konsumsi sehari-hari Rizki, 2013.

e. Buah

Buah merupakan bahan makanan yang mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Sangat banyak manfaat buah bagi kesehatan tubuh terutama bagi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup. Para ahli memberikan anjuran dalam hal mengonsumsi buah yakni sebagai berikut Waluyo, 2010: 1. Makanlah paling sedikit lima porsi buah-buahan setiap hari 2. Pilih bermacam-macam buah, bervariasi setiap harinya 3. Pilih buah yang masih segar, bukan yang dijual secara kalengan 4. Selain dikonsumsi dalam menu makanan sehari-hari, buah dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman jus 5. Untuk mendapatkan antioksidan sebanyak-banyaknya pilih buah yang berwarna terang