Keterbatasan Peneliti Prestasi Belajar

memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, bermain, dan lain-lain. Selain itu, Slameto 2010 juga mengatakan sebaiknya orangtua juga memperhatikan dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari, merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajarannya dan urutan-urutan yang harus dipelajari, memperhatikan waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik, serta berhemat dengan waktu yang artinya setiap siswa jangan ragu- ragu untuk memulai pekerjaan termasuk belajar. Motivasi yaitu dorongan untuk melakukan sesuatu sehingga kebutuhan terpenuhi. Motivasi bisa berasal dari dalam diri dan dari luar individu salah satunya berasal dari orangtua Sumiatin, 2010. Dalam mendukung prestasi belajar yang baik, perlu adanya motivasi atau dorongan dari orangtua. Astuti dkk 2013 mengatakan bahwa salah satu upaya untuk memberikan motivasi siswa adalah dengan menciptakan situasi dan kondisi yang nyaman dan tenang untuk menarik minat siswa agar dapat belajar dengan baik, sehingga memudahkan siswa dalam belajar. Untuk dapat membuat siswa dapat berminat dalam belajarnya maka orangtua bersama-sama dengan sekolah harus memberikan nasihat serta dorongan untuk belajar. Kegiatan mengevaluasi hasil belajar siswa penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Mardapi 2000 menyatakan tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua. Pertama, untuk mengetahui perkembangan yang dialami siswa setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Kedua, yaitu untuk mengukur dan menilai efektivitas mengajar dan berbagai metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Aspek lain yang perlu diperhatikan agar prestasi belajar anak optimal yakni menyediakan fasilitas belajar di rumah. Fasilitas belajar yaitu alat-alat yang dapat digunakan dalam rangka memudahkan dan menunjang kegiatan pembelajaran. Aunurrahman 2011 dalam Rejeki dkk 2011 menyatakan bahwa sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju Slameto, 2010. Kurang lengkapnya buku-buku yang diperlukan menyebabkan siswa malas belajar serta menghalanginya untuk belajar lebih baik, karena siswa tidak bisa belajar dengan sungguh-sungguh apabila buku-buku yang diperlukan sebagai alat penunjang tidak lengkap atau tidak ada. Alat tulis seperti pensil, pena, buku tulis, dan lainnya wajib dimiliki oleh siswa untuk menunjang kelancaran belajar itu sendiri Nasution dkk, 2005. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa siswa dengan pola asuh belajar baik prestasi belajarnya juga baik, dan sebaliknya siswa dengan pola asuh tidak baik prestasi belajarnya tidak baik. Oleh karena itu, diharapkan bagi orangtua siswa untuk mempertahankan pola asuh belajar yang sudah baik dengan terus memberikan bimbingan, arahan, motivasi pada saat anak belajar di rumah, serta melengkapi fasilitas belajar anak. 6.3.2 Hubungan Persepsi Siswa terhadap Fasilitas Sekolah dengan Prestasi Belajar Pada penelitian ini persepsi yang ingin dilihat adalah persepsi siswa terhadap fasilitas sekolah. Instrumen yang digunakan adalahskala likert yang terdiri dari 7 item pernyataan persepsi siswa dengan skor jawaban 1-5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi baik terhadap fasilitas belajar di sekolah yaitu 51 siswa atau 63,8. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa. Persepsi adalah pandangan orang tentang kenyataan. Persepsi merupakan suatu proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan dilakukan yaitu dengan inderanya, yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, dan penciuman Slameto, 2010. Berdasarkan observasi, fasilitas belajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ciputat dapat dikatakan lengkap dilihat dari tersedianya ruang kelas, ruang olahraga, perpustakaan, meja belajar, dan lain sebagainya. Sebagaimana Febriani 2013 menyatakan bahwa standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran antara lain ruang belajarkelas, tempat berolahraga, meja belajar, perpustakaan, laboratorium, komputer, tempat buku-buku pelajaran dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi baik terhadap fasilitas belajar di sekolah. Namun, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa walaupun fasilitas sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Ciputat termasuk lengkap akan tetapi pemanfaatan beberapa fasilitas sekolah ada yang tidak sesuai dengan fungsinya. Seperti fasilitas laboratorium komputer yang jarang digunakan dan perpustakaan yang beralih fungsi sebagai pengganti ruang belajar mengajar. Hal tersebut yang menyebabkan meskipun sebagian persepsi siswa terhadap fasilitas sekolah baiklebih banyak yang prestasi belajarnya tidak baik. Selain itu, kuesioner juga menjadi keterbatasan penelitian.Berikut kutipan dari hasil wawancara tentang pemanfaatan fasilitas sekolah : “Jarang ke lab komputer kak, terus kalau ada pelajaran komputer guru komputernya suruh masing-masing kelompok harus bawa laptop. Kalau perpusnya suka dijadiin kelas..” Fasilitas belajar di sekolah merupakan aspek penting dalam kegiatan belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto 2013 bahwa alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Fasilitas belajar yang lengkap dan memadai akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan fasilitas belajar yang baik dan lengkap perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. Namun, selain fasilitas belajar yang baik ada faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebagaimana yang dikatakan Wanhari