2.2.2.4 Konsumsi Makanan
Definisi pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman Saparinto dan Diana, 2006. Sedangkan definisi makanan
menurut Soekarto dalam Rosyidi 2006 adalah produk pangan yang siap hidang atau yang langsung dapat dimakan. Makanan biasanya dihasilkan
dari bahan pangan setelah terlebih dahulu diolah atau dimasak. Selain itu menurut Nasution 2003 makanan merupakan kebutuhan manusia yang
paling mendasar karena mengandung zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta melakukan berbagai aktivitas.
Konsumsi makanan yang cukup khususnya pada anak-anak akan mempengaruhi keadaan gizi yang kemudian berdampak pada prestasi
belajar. Namun, saat ini masih terdapat anak-anak yang konsumsi makanannya masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada penelitian Syafitri dkk
2009 yang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi energi sehari siswa di Lawanggintung 01 Kota Bogor berkisar antara 585-2372 kkalhari. Rata-rata
konsumsi energi sebesar 1595 kkalhari. Tingkat kecukupan energi siswa rata-rata sebesar 87,0.
Berdasarkan penelitian Maulanaputri 2011 yang dilakukan di sekolah yang mempunyai kelas akselerasi maupun reguler, menunjukkan
bahwa konsumsi makanan yakni konsumsi makanan sumber karbohidrat,
makanan hewani, makanan nabati, susu, sayur dan buah pada kelas akselerasi lebih tinggi baik dari segi frekuensi maupun jumlah rata-rata
konsumsi per satu kali makan. Hal ini juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang lebih tinggi akan mempengaruhi keadaan siswa dan secara
tidak langsung akan berdampak pada prestasi belajar yang lebih baik. Konsumsi makanan atau perilaku makan sangat berpengaruh terhadap
status gizi anak dan secara tidak langsung perilaku makan yang baik akan meningkatkan produktivitas dan konsentrasi belajar menjadi lebih baik
Masdewi dkk, 2011. Berdasarkan penelitian Juliasih dan Sri 2013 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara konsumsi makanan terhadap
status gizi dengan perolehan nilai signifikan sebesar 0,043 P value 0,05. Konsumsi makanan yang akan dibahas pada penelitian kali ini adalah
konsumsi makanan sumber karbohidrat, makanan hewani, makanan nabati, sayur dan buah.
Pola konsumsi makanan yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar dan kemudian akan meningkatkan prestasi belajar. Pola konsumsi
makanan yang baik salah satunya adalah kebiasaan melakukan sarapan. Penelitian Lestari 2012 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang
signifikan antara pola makan khususnya makan pagi dengan kemampuan konsentrasi belajar p=0,011. Selain itu, penelitian Tusala dkk 2013 yang
dilakukan di SD GMIT Kefamemnanu 4 juga menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kebiasaan makan pagi dengan prestasi siswa
dengan nilai p=0,001. Konsumsi makanan yang akan dibahas pada