lxx
Tabel 23.
Sebaran Petani Responden Berdasarkan Teknik Tanam Usahatani Ubi Jalar di Desa Purwasari Tahun 2010
Jarak antar tanaman Jarak antar baris
Penggunaan bibit Jarak
cm Σ
petani Jarak
cm Σ
petani Σ bibit
ribu stek Σ
petani 15-19
16 5,33
70-79 9
12,00 30
6 8,00
20-24 14 17,33
80-89 13
17,33 35 B 39
26 34,67
25-35 0 77,33 90-100
53 70.67 40 B 50
29 38,67
50 14
18,67 Total
75 100 Total
75 100 Total
75 100
6.2.2. Pupuk
Pupuk dan pestisida yang digunakan oleh petani dibeli dari Koperasi Unit Desa KUD dan toko pupuk eceran. Harga di toko eceran lebih tinggi
dibandingkan KUD, hal ini dikarenakan tata niaga pupuk di lokasi penelitian belum sepenuhnya tertutup. Pupuk yang digunakan petani responden terdiri dari
tiga macam yaitu pupuk organik pupuk kandang, pupuk akar anorganik, dan pupuk daun. Pupuk organik pupuk kandang digunakan petani pada proses
pengolahan tanah. Pupuk akar non organik terdiri dari pupuk Urea, TSP, NPK dan Pupuk
Majemuk Phonska. Rata-rata penggunaan pupuk akar anorganik secara berturut- turut adalah 139,17 kgha, TSP 37,02 kgha sedangkan pupuk phonska sebesar
47,19 kgha. Selain itu ada juga beberapa responden yang menggunakan pupuk Za dan KCL. Pada daerah penelitian petani tidak menggunakan pupuk daun karena
untuk varietas ubi jawa jika daun terlalu subur maka umbi yang dihasilkan akan menjadi lebih sedikit.
6.2.3. Alat-Alat Pertanian
Alat yang digunakan dalam usahatani ubi jalar adalah cangkul, semprotan sabit, kored, linggis, keranjang, dan ember. Peralatan tersebut biasanya
merupakan milik petani sendiri, akan tetapi jumlahnya tidak seimbang dengan luas lahan yang diusahakan karena masing-masing buruh tani membawa alat
masing-masing. Pembelian alat pertanian tidak dilakukan setiap musim, karena alat-alat
pertanian tersebut dapat digunakan beberapa kali sampai tidak dapat digunakan
lxxi
kembali. Alat pertanian yang digunakan akan mengalami penyusutan setiap tahunnya. Biaya penyusutan ini dihitung sebagai biaya yang diperhitungkan. Nilai
penyusutan dalam analisis ini diperoleh dengan menggunakan metode garis lurus. Nilai penyusutan dihitung terhadap rata-rata alat-alat pertanian yang digunakan
oleh petani responden di Desa Purwasari sebesar Rp 151.713,68. Rincian perhitungan penyusutan dapat dilihat pada lampiran4.
6.2.4. Lahan