Pendapatan Usahatani Ubi Jalar

lxxvi

6.3.2. Pendapatan Usahatani Ubi Jalar

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahatani. Komponen pendapatan usahatani meliputi pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Analisis RC rasio digunakan untuk menunjukan perbandingan antara nilai output terhadap nilai inputnya sehingga dapat diketahui kelayakan usahatani yang diusahakan petani ubi jalar. Penerimaan usahatani ubi jalar petani responden adalah Rp 10.198.907,60 sedangkan biaya tunai adalah Rp 5.411.370,00 dan biaya total adalah Rp 8.304,829,00. Rincian penerimaan dan biaya ubi jalar dapat dilihat pada tabel 27. Tabel 27. Perhitungan Pendapatan dan Rasio Penerimaan Terhadap Biaya RC Usahatani Ubi Jalar per Hektar di Desa Purwasari Musim Tanam 2010. Uraian Rp Rp Penerimaan 10,198,907.60 BIAYA TUNAI Pupuk Urea 139.172000 278,340.00 TSP37.022500 92,550.00 Phonska47.913000 143,730.00 Pajak Lahan 350,000.00 Tenaga Kerja Luar Keluarga 4.546.750,00 Total Biya Tunai 5.411.370,00 BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN Bibit 706.646,10 Sewa Lahan 750.000,00 Tenaga Kerja Dalam Keluarga 1.289.250,00 Penyusutan 147.562,50 Total Biaya Yang Diperhitungkan 2.907.213,00 Total Biaya Usahatani 8.304.829,20 Pendapatan Terhadap biaya tunai 4.787.537,60 Pendapatan Terhadap biaya total 1.894.078,40 RC Terhadap Biaya Tunai 1.88 RC Terhadap Biaya Total 1.23 Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa pendapatan atas biaya tunai usahatani ubi jalar sebesar Rp 4.787.537,60 lebih besar dari nol. Hal ini berarti usahatani ubi jalar di lokasi penelitian memberikan keuntungan sebesar Rp 4.787.537,60 bagi petani atas biaya tunai yang dikeluarkannya dalam lxxvii memproduksi ubi jalar seluas satu hektar. Sedangkan pendapatan atas biaya total adalah Rp 1.894.078,40 lebih besar dari nol menunjukan bahwa usahatani ubi jalar di lokasi penelitian memberikan keuntungan sebesar Rp 4.787.537,60 bagi petani atas total biaya yang dikeluarkannya untuk memproduksi ubi jalar seluas satu hektar. Hasil analisis pendapatan menunjukan bahwa usahatani ubi jalar di Desa Purwasari menguntungkan untuk diusahakan. Namun, pendapatan usahatani ubi jalar pada petani responden di Desa Purwasari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor jauh lebih rendah dibandingkan dengan daerah penghasil ubi jalar lainnya seperti Desa Gunung Malang Kabupaten Bogor. Pendapatan usahatani terhadap biaya total pada petani ubi jalar di Desa Gunung Malang Kabupaten Bogor berdasarkan penelitian Herdiman 2008 sebesar Rp. 6.989.90,59. Sedangakan, pada petani responden di Desa Purwasari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor hanya sebesar Rp. 1.894.078,40,-. Nilai RC atas biaya tunai usahatani ubi jalar di lokasi penelitian adalah 1,88. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1.000 yang dikeluarkan petani dalam kegiatan produksi ubi jalar akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.880. Sedangkan nilai RC atas biaya total adalah 1,23. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1.000 biaya total yang dikeluarkan petani dalam kegiatan produksi ubi jalar akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1.230. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka usahatani ubi jalar di Desa Purwasari menguntungkan untuk diusahakan. Hal ini dikarenakan nilai RC atas biaya tunai maupun RC atas biaya total lebih dari satu. Secara keseluruhan berdasarkan analisis pendapatan, dan analisis RC dapat disimpulkan bahwa usahatani ubi jalar di Desa Purwasari Kabupaten Bogor menguntungkan untuk diusahakan. 6.4. Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas 6.4.1. Pendugaan Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas