Distribusi Pendapatan Sektoral DAMPAK REVITALISASI SEKTOR KEHUTANAN TERHADAP PEREKONOMIAN JAMBI

industri paling hilir, sehingga tidak langsung melibatkan rumahtangga kehutanan yang memproduksi kayu bahan baku industri hulunya. Hal ini tentu sangat berbeda dengan kebijakan pembangunan kehutanan berbasis kertas industri HTI dan pulp yang merupakan kombinasi kebijakan industri yang secara langsung akan lebih banyak melibatkan rumahtangga kehutanan, sehingga kesenjangan pendapatan rumahtangga kehutanan dengan rumahtangga lainnya menjadi paling kecil.

7.4. Distribusi Pendapatan Sektoral

Adanya kebutuhan input antara pada sektor produksi berbasis kehutanan menyebabkan integrasi sektoral menjadi salah satu kunci bagi pembangunan kehutanan di provinsi Jambi. Integrasi ekonomi yang terjadi dapat dilihat dari sisi input maupun output. Dari sisi input, akibat adanya upaya untuk menaikkan produksi sektor kehutanan menyebabkan permintaan input antara terhadap sektor produksi yang lain semakin bertambah, kondisi ini pada akhirnya menyebabkan total output dalam perekonomian wilayah Jambi semakin meningkat. Sedangkan dari sisi output, terjadinya kenaikan produksi di sektor kehutanan akan meningkatkan pasokan input antara yang berasal dari sektor kehutanan dalam perekonomian wilayah, sehingga dapat menjamin kelangsungan produksi dari sektor-sektor lain yang membutuhkannya, yang sudah tentu hal tersebut akan menyebabkan produksi regional semakin bertambah. Sebagaimana yang disajikan dalam Tabel 36, kebijakan pembangunan kehutanan yang diwujudkan dalam sepuluh simulasi memberikan dampak berupa peningkatan produksi regional provinsi Jambi. Kelima simulasi tunggal Simulasi 1 sampai dengan 5 memberikan kenaikan produksi regional berkisar antara 6.90 persen sampai 71.33 persen dari nilai produksi regional dasar base. Kenaikan produksi terbesar diberikan oleh Simulasi 2 sebesar 71.33 persen, sementara kebijakan pembangunan HTI Simulasi 1 mampu memberikan kenaikan produksi regional sebesar 16.13 persen dari produksi regional dasar. Sedangkan lima kebijakan gabungan Simulasi 6 sampai dengan Simulasi 10 masing-masing dapat menaikan produksi regional antara 23.37 persen sampai 128.11 persen. Kebijakan pembangunan wilayah berbasis kehutanan Simulasi 6 yang merupakan gabungan Simulasi 1 sampai 5 dan pembangunan kehutanan berbasis industri kertas Simulasi 9 yang merupakan gabungan Simulasi 1 sampai dengan 4 masing-masing dapat menaikan produksi regional hampir dua kali lipat yaitu 128.11 persen dan 120.87 persen. Sedangkan pembangunan kehutanan berbasis industri MDF hanya menaikan produksi regional 23.37 persen. Dari serangkaian kebijakan pembangunan kehutanan yang dilakukan ini, secara reltif persentase terlihat bahwa sektor produksi yang paling besar menerima dampak adalah sektor industri kimia. Untuk semua kebijakan pembangunan yang dilakukan mulai dari Simulasi 1 sampai dengan Simulasi 10 ternyata mampu mendorong kenaikan produksi industri kimia SP42 walaupun kenaikan nominal relatif kecil secara persentase signifikan dimana pertumbuhannya mencapai lebih dari sepuluh kali lipat dari nilai base nya. Rata- rata untuk sepuluh simulasi tersebut sektor industri kimia mengalami dampak kenaikan 1995.27 persen hampir 20 kali lipat. Setelah industri kimia, sektor produksi lainnya yang paling banyak menyerap dampak dari kebijakan pembangunan kehutanan ini adalah sektor industri kertas, dimana secara merata dari seluruh kebijakan yang dilakukan akan Tabel 36. Dampak Pembangunan Ekonomi Berbasis Kehutanan Terhadap Pendapatan Sektor-sektor Produksi di Provinsi Jambi Sektor Base SIM 1 SIM 2 SIM 3 SIM 4 SIM 5 SIM 6 SIM 7 SIM 8 SI 9 SIM 10 Kayu HTI SP25 1 610 530.44 203.91 391.07 77.94 20.28 0.34 693.53 98.21 595.31 693.19 204.25 Kayu Rimba SP26 636 083.28 0.84 2.88 1.19 0.31 29.75 34.98 1.50 33.48 5.23 30.60 Hasil Hutan Lainnya SP27 267 369.97 10.36 35.30 9.46 2.46 10.75 68.34 11.92 56.42 57.59 21.11 Jasa Lingkungan SP28 12 227.61 16.98 115.99 393.02 102.26 5.91 634.16 495.28 138.88 628.25 22.89 Industri Penggergajian dan Pengolahan Kayu SP36 1 591 097.28 1.24 4.23 1.14 0.30 2.00 8.90 1.44 7.46 6.90 3.23 Industri Kayu Lapis dan Sejenisnya SP37 2 279 563.04 0.08 0.25 0.08 0.02 64.63 65.05 0.10 64.95 0.42 64.70 Industri Kayu Lainnya SP38 1 337 518.69 2.14 7.26 2.07 0.54 3.36 15.37 2.61 12.76 12.01 5.49 Industri Pulp SP39 2 961 889.29 0.76 448.56 89.40 23.26 0.39 562.36 112.65 449.71 561.97 1.15 Kertas SP40 397 658.08 8.94 41.75 1054.53 274.37 4.60 1384.20 1328.91 55.29 1379.60 13.54 Padi SP29 1 868 802,00 14.48 50.19 13.59 3.54 3.68 85.46 17.13 68.34 81.79 18.15 Tanaman Pangan Lainnya SP30 1 300 469.14 16.69 57.21 15.27 3.97 4.03 97.18 19.25 77.93 93.15 20.72 Perkebunan SP31 3 334 106.69 8.48 29.09 7.94 2.07 2.26 49.84 10.01 39.83 47.58 10.74 Peternakan SP32 691 851.65 17.97 61.13 17.09 4.45 4.85 105.48 21.54 83.94 100.63 22.81 Perikanan SP33 637 826.90 22.13 75.60 20.90 5.44 5.83 129.89 26.33 103.55 124.06 27.96 Pertambangan SP34 4.676 934.28 0.50 1.73 0.85 0.22 0.21 3.52 1.08 2.44 3.31 0.71 Industri Makanan SP35 5 507 341.78 16.54 57.33 15.52 4.04 4.20 97.64 19.56 78.07 93.43 20.74 219 Tabel 36. Lanjutan Sektor Base SIM 1 SIM 2 SIM 3 SIM 4 SIM 5 SIM 6 SIM 7 SIM 8 SIM 9 SIM 10 Industri Percetakan SP41 240 188.33 16.54 70.56 77.80 20.24 6.89 192.03 98.04 93.99 185.14 23.43 Kimia SP42 2 553.53 759.28 2468.23 899.20 233.96 437.68 4798.35 1133.15 3665.19 4360.67 1196.96 Industri Pengolahan Lainnya SP43 821 749.46 25.41 85.81 24.76 6.44 8.48 150.90 31.20 119.70 142.42 33.89 Listrik dan Air Minum SP44 968 682.86 9.15 31.11 10.83 2.82 3.36 57.26 13.64 43.62 53.90 12.51 Bangunan SP45 2 183 593.98 1.66 5.19 1.91 0.50 0.97 10.23 2.41 7.82 9.26 2.63 Perdagangan Restoran dan Hotel SP46 3 377 638.89 17.01 54.69 21.51 5.60 8.67 107.49 27.11 80.37 98.81 25.68 Angkutan Jalan Raya SP47 4 683 318.76 16.70 51.11 17.85 4.64 10.52 100.83 22.49 78.33 90.30 27.22 Angkutan Air SP48 1 683 838.03 7.39 25.10 6.81 1.77 3.55 44.63 8.59 36.05 41.08 10.95 Angkutan Lainnya dan Komunikasi SP49 1 005 239.26 17.12 55.84 17.59 4.58 7.55 102.67 22.16 80.50 95.12 24.67 Bank Lemb. Keu non bank Ush Bangunan SP50 679 767.83 11.89 37.85 13.71 3.57 5.47 72.49 17.28 55.20 67.02 17.35 Jasa Perusahaan SP51 556 198.37 13.77 38.71 16.85 4.38 7.53 81.25 21.24 60.02 73.72 21.30 Pemerintahan Umum dan Pertahanan SP52 19 618.39 149.67 597.87 162.23 42.21 45.70 997.67 204.43 793.23 951.97 195.37 Jasa Sosial Kemasyarakatan SP53 1 963 550.02 9.96 35.04 9.68 2.52 2.64 59.83 12.20 47.63 57.19 12.59 Jasa Lainnya SP54 1 712 731.24 4.52 15.19 4.82 1.25 1.54 27.32 6.07 21.25 25.78 6.06 Total 49 009 959.08 16.13 71.33 26.51 6.90 7.25 128.11 33.41 94.70 120.87 23.37 220 Tabel 37. Dampak Pembangunan Ekonomi Berbasis Kehutanan Terhadap Pertambahan Pendapatan Sektor-sektor Produksi per satuan Investasi persen Sektor SIM 1 SIM 2 SIM 3 SIM 4 SIM 5 SIM 6 SIM 7 SIM 8 SIM 9 SIM 10 Kayu HTI SP25 100.37 47.75 39.96 31.96 0.39 50.72 73.67 53.69 54.13 70.48 Kayu Rimba SP26 0.16 0.16 0.24 0.19 13.57 1.01 0.45 1.19 0.16 4.17 Hasil Hutan Lainnya SP27 0.85 0.72 0.81 0.64 2.06 0.83 1.48 0.84 0.76 1.21 Jasa Lingkungan SP28 0.06 0.11 1.53 1.22 0.05 0.35 2.82 0.10 0.37 0.06 Industri Penggergajian dan Pengolahan Kayu SP36 0.60 0.51 0.58 0.46 2.28 0.64 1.07 0.66 0.53 1.10 Industri Kayu Lapis dan Sejenisnya SP37 0.05 0.04 0.06 0.05 105.61 6.73 0.11 8.29 0.05 31.60 Industri Kayu Lainnya SP38 0.87 0.74 0.88 0.71 3.22 0.93 1.63 0.96 0.78 1.57 Industri Pulp SP39 0.69 100.72 84.30 67.41 0.83 75.64 155.41 74.59 80.70 0.73 Padi SP29 8.27 7.11 8.09 6.47 4.93 7.25 14.91 7.15 7.41 7.27 Tanaman Pangan Lainnya SP30 6.63 5.64 6.32 5.06 3.76 5.74 11.66 5.68 5.87 5.77 Perkebunan SP31 8.64 7.35 8.43 6.74 5.40 7.55 15.54 7.44 7.69 7.67 Peternakan SP32 3.80 3.21 3.77 3.01 2.40 3.31 6.94 3.25 3.38 3.38 Perikanan SP33 4.31 3.66 4.24 3.39 2.66 3.76 7.82 3.70 3.84 3.82 Pertambangan SP34 0.72 0.61 1.27 1.02 0.69 0.75 2.34 0.64 0.75 0.71 Industri Makanan SP35 27.84 23.94 27.22 21.77 15.58 24.42 5-.18 24.08 24.95 24.47 221 Sektor SIM 1 SIM 2 SIM 3 SIM 4 SIM 5 SIM 6 SIM 7 SIM 8 SIM 9 SIM 10 Kertas SP40 1.09 1.26 133.51 106.76 1.31 25.00 .246.13 1.23 26.60 1.15 Industri Percetakan SP41 1.21 1.28 5.95 4.76 1.19 2.69 10.97 1.26 2.16 1.21 Kimia SP42 0.59 0.48 0.73 0.58 0.80 0.56 1.55 0.52 0.54 0.65 Industri Pengolahan Lainnya SP43 6.38 5.35 6.48 5.18 4.99 5.63 11.94 5.51 5.67 5.97 Listrik dan Air Minum SP44 2.71 2.28 3.34 2.67 2.34 2.52 6.16 2.37 2.53 2.60 Bangunan SP45 1.11 0.86 1.33 1.06 1.52 1.01 2.45 0.96 0.98 1.23 Perdagangan Restoran dan Hotel SP46 17.56 14.00 23.13 18.50 21.00 16.49 42.65 15.20 16.18 18.59 Angkutan Jalan Raya SP47 23.91 18.15 26.61 21.28 35.32 21.44 49.66 20.54 20.50 27.32 Angkutan Air SP48 3.80 3.20 3.65 2.92 4.29 3.41 6.73 3.40 3.35 3.95 Angkutan Lainnya dan Komunikasi SP49 5.26 4.26 5.63 4.50 5.44 4.69 10.38 4.53 4.64 5.31 Bank Lemb. Keu non bank Ush Bangunan SP50 2.47 1.95 2.97 2.37 2.66 2.24 5.47 2.10 2.21 2.53 Jasa Perusahaan SP51 2.34 1.63 2.98 2.39 3.00 2.05 5.50 1.87 1.99 2.54 Pemerintahan Umum dan Pertahanan SP52 0.90 0.89 1.01 0.81 0.64 0.89 1.87 0.87 0.91 0.82 Jasa Sosial Kemasyarakatan SP53 5.98 5.22 6.05 4.84 3.71 5.33 11.16 5.24 5.44 5.30 Jasa Lainnya SP54 2.37 1.97 2.63 2.10 1.89 2.12 4.84 2.04 2.14 2.22 Total 241.54 265.01 413.70 330.81 254.55 285.12 762.70 259.89 267.19 245.42 222 Tabel 37. Lanjutan memberi efek terhadap peningkatan pendapatan produksi kertas mencapai rata- rata 554.17 persen dari nilai base. Sektor pemerintahan umum dan pertahanan meningkat sebesar 414.03 persen, sektor kayu HTI sebesar 297.86 persen, jasa lingkungan sebesar 255.36 persen dan industri pulp 225.02 persen. Sektor-sektor lainnya meningkat di bawah 100 persen. Peningkatan paling rendah secara relatif terjadi pada sektor pertambangan 1.16 persen, sektor industri kayu gergajian 3.33 persen dan sektor sektor bangunan sebesar 4.26 persen. Kenaikan relatif yang begitu besar dialami oleh industri kimia antara lain karena 1 semua kebijakan sektor yang membutuhkan dan memproduksi bahan- bahan kimia, misalnya HTI perlu pupuk, obat-obatan dan lain-lain, industri pulp dan kertas selain membutuhkan zat-zat kimia hasil industri juga memproduksi bahan-bahan kimia yang dapat digunakan sendiri maupun untuk diekspor, dan 2 Jumlah pendapatan dasar sektor industri kimia masih relatif kecil sehingga kenaikan yang nominalnya relatif kecil dibandingkan sektor lain sudah memberikan kenaikan relatif yang besar sekali. Demikian pula dengan pendapatan sektor pemerintahan umum yang relatif besar antara lain karena pesatnya kegiatan kehutanan akan mendorong pemasukan dari sektor kehutanan baik langsung maupun tidak langsung disamping itu pendapatan base sektor pemerintahan umum masih relatif kecil dibanding sektor lainnya, sehingga kenaikan sedikit saja persentasenya menjadi sangat tinggi. Sektor jasa lingkungan yang naik lebih dari 3 kali naik sebesar 255.36 persen antara lain bahwa investasi dalam bidang kehutanan tersebut juga akan meningkatkan produksi jasa lingkungan baik berupa produk seperti air minum kemasan, jasa wisata dan lain-lain. Pendapatan sektor jasa lingkungan yang dasarnya base masih relatif kecil dengan kenaikan nominal tertentu secara relatif menjadi sangat tinggi. Hal sebaliknya terjadi pada sektor-sektor pertambangan, sektor pertanian tanaman pangan lain dan bangunan yang hanya memperoleh dampak yang secara relatif sangat kecil. Hal ini terjadi antara lain karena nilai nominal pendapatan regional sektor tersebut sudah cukup tinggi sehingga dampak langsung yang cukup besarpun menjadi relatif kecil. Disamping itu dipastikan untuk sektor pertambangan, tanaman pangan dan lain-lain terjadi banyak impor. Analisis lebih jauh dengan menggunakan dampak peningkatan produksi yang dihitung berdasarkan nilai satu satuan investasi yang diberikan sebagaimana disajikan pada tabel 37 menunjukkan bahwa sektor industri pulp SP39 untuk sepuluh simulasi tersebut naik rata-rata 64.10 persen, disusul sektor HTI SP25 naik 52.31 persen, industri kertas 54.40 persen, industri makanan SP35 26.54 persen, angkutan jalan raya SP47 26.41 persen, perdagangan, restoran dan hotel SP46 20.33 persen, industri kayu lapis SP37 15.26 persen dan sektor lainnya dibawah 10 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut sangat responsif terhadap kebijakan revitalisasi kehutanan.

7.5. Pilihan Alternatif Investasi