Pertumbuhan Ekonomi Perkembangan Ekonomi Provinsi Jambi 1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

untuk semua sektor-sektor yang tercakup dalam perekonomian provinsi Jambi. Hubungan antara peranan masing-masing sektor terhadap total PDRB dengan laju pertumbuhan yang dialami oleh sektor-sektor tersebut dapat dibagi menjadi : 1. Sektor-sektor yang mempunyai peranan besar diatas 10 persen terbagi dua : a. Mengalami laju pertumbuhan di atas rata-rata PDRB, yaitu sektor pertanian. b. Mengalami laju pertumbuhan di bawah rata-rata PDRB yaitu sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. 2. Sektor-sektor yang mempunyai peranan dibawah 10 persen juga terbagi dua : a. Mengalami laju pertumbuhan di atas rata-rata PDRB yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor bangunan. b. Mengalami laju pertumbuhan di bawah rata-rata PDRB yaitu sektor listrik dan sektor angkutan dan komunikasi. Tabel 9. Hubungan Peranan Sektor dengan Laju Pertumbuhan Tahun 2005 Laju Pertumbuhan Sektor dengan kontribusi Lebih 10 persen 1.00-9.99 persen Kurang 1 persen Di Atas Rata-rata PDRB pertanian keuangan, bangunan Di Bawah Rata-rata PDRB pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan, jasa-jasa listrik, angkutan

4.3.3. Pertumbuhan Ekonomi

Dilihat dari Tabel 10, dapat diketahui pula bahwa secara tahunan perekonomian provinsi Jambi pada periode 1995-2000 dengan migas dan tanpa migas masing-masing telah tumbuh rata-rata 4.58 persen dan 1.28 persen per tahun, sedangkan untuk tahun 2000-2005 telah tumbuh rata-rata masing-masing 6.38 persen dan 6.24 persen pertahun sedikit diatas pertumbuhan nasional. Data diatas menunjukkan bahwa migas di provinsi Jambi mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian provinsi Jambi. Disamping itu perekonomian provinsi Jambi dalam kurun waktu tersebut ternyata tumbuh sedikit lebih tinggi dan lebih stabil dibanding perekonomian nasional. Dalam masa krisis perekonomian, provinsi Jambi juga tumbuh lebih tinggi dan lebih stabil dari perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan perekonomian provinsi Jambi sangat tergantung pada sumber alam domestik sumberdaya hutan dan migas dan rendahnya ketergantungan pada impor untuk bahan baku industrinya. Tabel 10. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi Tahun 1996-2005 No Uraian 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2003 2004 2005 1 Pertanian 8.4 1.6 3.6 5.7 0.7 3.7 3.6 5.1 4.6 a.Pertanian non kehutanan 7.9 2.7 0.2 8.8 1.0 4.7 4.6 6.3 5.2 b. Kehutanan 10.6 3.5 19.6 10.4 1.2 3.7 6.7 8.3 2.3 2 Pertambangan -Penggalian 21.8 14.9 53.2 3.7 7.2 29.4 2.8 0.7 1.0 a. Migas 30.8 19.3 90.8 5,8 8.5 30.1 2.0 1.9 0.7 b. Non Migas, Penggalian 5.8 5.1 41.3 13.3 5.3 12.9 19.0 42.9 4.9 3 Industri Pengolahan 12.4 5.0 9.4 1.2 2.1 3.6 2.4 3.6 3.9 a. Non Hasil Hutan, Kertas 9.5 7.3 5.1 10.8 3.1 10.8 7.8 4.6 6.3 b. Hasil Hutan dan Kertas 13.1 4.5 13.4 0.6 1.85 0.1 0.3 2.7 2.2 4 Listrik, Gas Air Bersih 4.9 7.7 10.8 11.0 5.1 6.0 22.1 13.0 5.1 5 Bangunan 7.3 2.3 42.0 16.9 7.7 1.7 26.8 25.8 20.5 6 Perdagangan, Hotel, Resto 9.5 8.2 11.8 4.1 1.9 2.8 6.3 6.0 9.0 7 Pengangkutan, Komunikasi 5.9 5.7 1.7 3.8 3.8 8.1 4.9 6.5 7.1 8 Keuangan,Persewaan - Jasa Perusahaan. 4.7 5.6 15.1 2.5 5.7 8.9 14.0 14.4 8.4 9 Jasa-jasa 3.3 2.7 2.2 1.7 2.4 4.4 4.8 3.5 3.2 PDRB 8.8 3.9 5.4 2.9 2.2 6.7 5.0 5.4 5.6 PDRB Tanpa Migas 8.2 3.4 8.9 2.7 1.7 3.5 5.6 6.5 6.3 menunjukkan negatif. Pada tahun 2004 pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi mencapai 5.9 persen sementara pertumbuhan tanpa memperhitungkan faktor minyak dan gas mencapai 6.6 persen. Hal ini terjadi karena sektor migas mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 1.90 persen sehingga secara total mempengaruhi pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi di tahun 2004. Secara lebih terperinci pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi disajikan pada Tabel 10. Pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi tanpa migas dari tahun 1995 sampai tahun 2001 cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang memperhitungkan faktor migas. Sedangkan mulai tahun 2002 sampai tahun 2004, pertumbuhan sub sektor minyak dan gas bumi cenderung turun dari tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi tanpa migas cenderung lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang memperhitungkan faktor migas. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 13. Sumber : Hasil pengolahan Gambar 13. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi Tahun 1996-2004

5.9 5.4