Pembangunan Wilayah Konsep dan Teori Pembangunan 1.

adalah ekonomi akan tumbuh menuju keseimbangan yang mapan atau steady state dan pada keseimbangan steady state bisa terjadi pertumbuhan permanen jika terdapat kemajuan teknologi A. Untuk mencapai standar hidup yang tinggi secara langsung, ceteris paribus, ekonomi akan berubah ke steady state yang lebih tinggi jika ada peningkatan tingkat tabungan s atau penurunan pertumbuhan populasi n dan ekonomi akan mengalami tumbuh permanen yang lebih tinggi jika terdapat kenaikan dalam kemajuan teknologi.

2.2.2. Pembangunan Wilayah

Pembangunan adalah lebih dari pembangunan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat sebagai proses multidimensi yang tercakup dalam penambahan proses pembangunan ekonomi, proses-proses pembangunan sosial yang menyangkut aspek distribusi dari pembangunan serta proses pembangunan politik atau administrasi yang menyangkut perubahan dalam pengaruh dan kekuatan kelompok dan individu, semua proses begitu komplek dan saling terkait dan tergantung. Perencanaan regional dapat dilihat sebagai usaha untuk mengarahkan pembangunan di wilayah tersebut, dimana pembangunan regional dapat dilihat sebagai proses pembangunan di daerah tertentu Glasson, 1978. Sementara itu, Tjokroamidjojo 1990 menyatakan bahwa pembangunan ekonomi berarti pembangunan yang komprehensif dari suatu wilayah yang utuh atau menyeluruh dalam suatu negara, atas dasar hal tersebut pembangunan regional memiliki dua aspek pokok. Pertama, adanya masalah spesial yang terkait dengan wilayah atau sektor ekonomi tertentu. Kedua, semua wilayah dari suatu negara harus memenuhi atau mencapai tujuan tertentu sebagai bagian dari pertumbuhan nasional atau kebutuhan persyaratan wilayah. Pembangunan wilayah tidak hanya penting untuk wilayah tersebut tetapi juga bagi pembangunan nasional secara keseluruhan. Kesenjangan pembangunan dapat mengakibatkan efek balik yang menimbulkan kerugian disadvantageous pada wilayah lainnya. Karena itu Robock 1996 dalam Sudharto 1999 menyatakan bahwa tujuan pembangunan wilayah secara umum meliputi tiga hal berikut: 1 mengurangi disparitas pendapatan regional, 2 pertumbuhan regional yang berimbang, dan 3 membantu daerah yang tidak beruntung. Pertumbuhan regional adalah hasil dari berbagai faktor, yaitu sebagian faktor internal dan ekternal. Perdagangan khususnya ekspor adalah mesin pertumbuhan oleh karena itu, laju pertumbuhan regional berhubungan langsung kepada ekspor dasar. Teori ekspor dasar export base theory antara lain menyatakan pertumbuhan regional ditentukan oleh ekploitasi sumberdaya alam dan pertumbuhan ekspor regional yang dipengaruhi oleh tingkat permintaan eksternal dari wilayah atau negara lain. Satu keterbatasan dasar dari strategi pembangunan regional adalah bahwa tidak ada model yang universal. Kebijakan nasional dan strateginya harus bervariasi untuk masing-masing negara tergantung pada tingkat kemajuan pembangunan negara, sistem politik, nilai sosial dan tujuannya, bentuk geografis sumberdaya dan potensi pembangunan, ketersediaan teknik dan data ekonomi dan beberapa faktor lainnya. Disamping itu teknologi adalah faktor dinamik yang secara operasi bersambung sebagai kendala dalam pembangunan regional Robock, 1966 dalam Sudharto, 1999. Ada beberapa teknik analisis regional yang dapat membantu dalam konversi teori formal kedalam model operasional. Beberapa teknik ini diterapkan dalam berbagai cabang analisis ekonomi input-output, program linier, cost–benefit analysis dan econometric models, dengan cara yang cukup khusus dalam ekonomi regional Richardson, 1979.

2.2.3. Investasi