Karakteristik Problem Based Learning

berperan seperti layaknya orang dewasa melalui situasi yang disimulasikan; melatih ketidaktergantungan dan belajar mandiri. 18 Dapat dipahami bahwa permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam PBL tidak hanya melatih kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, melainkan juga melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok dan kemampuan metakognitif siswa. Dengan menempatkan permasalahan kompleks di dalam proses pembelajaran yang memungkinkan lebih dari satu solusi, secara tidak langsung turut membantu siswa untuk mencari tidak hanya satu solusi pemecahan masalah. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai macam aspek dan sudut pandang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan yang memiliki konteks dengan dunia nyata. Dari masalah yang diberikan siswa bekerjasama dalam kelompok, mencoba memecahkannya dengan berbagai macam pengetahuan dan kemampuannya untuk memecahkan suatu permasalahan dan sekaligus mencari informasi-informasi baru yang relevan untuk solusinya. Sementara peranan guru adalah sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar. Dengan demikian, siswa membangun sendiri pengetahuannya dan sekaligus memanfaatkan pengetahuannya untuk memecahkan permasalahan tersebut.

b. Karakteristik Problem Based Learning

Pembelajaran saat ini idealnya berorientasi pada siswa learner oriented bukan lagi berpusat pada guru atau dengan kata lain siswa bukanlah objek dari pembelajaran yang dilakukan, melainkan sebagai subjek dari pembelajaran itu sendiri. Salah satu model pembelajaran yang banyak diadopsi untuk menunjang pembelajaran yang berorientasi pada siswa adalah model Problem Based Learning PBL. Menurut Tan yang dikutip oleh Taufik Amir menjelaskan bahwa Problem Based Learning memiliki karakteristik seperti masalah digunakan 18 Richard I. Arends, Learning to Teach, New York: McGraw Hill, 2007, Seventh edition, h. 381-382 sebagai awal pembelajaran. Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang ill-structured, masalah biasanya menuntut perspektif majemuk multiple perspective, masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru, sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, pencarian evaluasi serta penggunaan pengetahuan menjadi kunci penting, pembelajaran kolaboratif, komunikatif dan kooperatif, serta siswa bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan peer teaching dan melakukan presentasi. 19 Menurut Scott dan Laura yang dikutip oleh Paul Eggen mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah memiliki karakteristik yang digambarkan sebagai berikut: 1 Pelajaran berfokus pada memecahkan masalah, yaitu pelajaran bermula dari satu masalah dan memecahkan masalah adalah tujuan dari pelajaran. 2 Siswa bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan memecahkan masalah. Pelajaran pembelajaran berbasis masalah biasanya dilakukan secara berkelompok dimana semua siswa terlibat dalam proses itu. 3 Guru menuntun upaya siswa dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan dukungan pengajaran lain saat siswa berusah memecahkan masalah. 20 Permasalahan yang sesuai untuk dibahas dalam Problem Based Learning umumnya memiliki karakteristik yaitu terkait dengan dunia nyata, memotivasi siswa, membutuhkan pengambilan keputusan, multitahap, dirancang untuk kelompok, menyajikan pertanyaan terbuka yang memicu diskusi serta mencakup tujuan pembelajaran, berpikir tingkat tinggi high order thinking, dan keterampilan lainnya. 21 Taufiq Amir mengemukakan beberapa hal yang membedakan PBL dengan model pembelajaran konvensional, bahwa belajar bukan hanya sekedar menghafal, mencontoh dan meniru. Begitu pula masalah yang disajikan tidak 19 M. Taufik Amir, op.cit., h. 22 20 Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir, Terj. Satrio Wahono, Jakarta: PT Indeks, 2012, h. 307. 21 Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 131 sekedar latihan yang diberikan setelah contoh-contoh soal. Pada beberapa pembelajaran konvensional, guru sering menerangkan dan memberikan contoh- contoh soal sekaligus langkah-langkah penyelesaiannya. Kemudian guru memberikan berbagai variasi latihan dimana siswa menjawab pertanyaan serupa. 22 Sebagai model pembelajaran yang berpusat pada siswa, PBL memiliki karakteristik-karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Savoie dan Hughes yang dikutip oleh Made Wena, yaitu belajar dimulai dengan suatu permasalahan; permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata siswa; pembelajaran diatur sedemikian rupa di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin ilmu; siswa dilatih bertanggung jawab dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri; pembelajaran menggunakan kelompok kecil; siswa dituntut untuk mendemonstrasikan yang telah dipelajarinya dalam bentuk produk dan kinerja. 23 Tiga ciri utama model Problem Based Learning yaitu, Pertama, model pembelajaran Problem Based Learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Problem Based Learning tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui Problem Based Learning siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem Based Learning menempatkan masalah sebagai pijakan dalam proses pembelajaran. Masalah merupakan komponen penting dalam pelaksanaan Problem Based Learning, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas. 24 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model PBL, permasalahan merupakan komponen yang sangat penting. Permasalahan tersebut tentunya harus 22 M. Taufik Amir, op.cit., h. 23 23 Made Wena, op.cit., h. 91-92 24 Wina Sanjaya, op.cit., h. 214-215 mempunyai konteks dengan dunia nyata dan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari dan memecahkannya. PBL memiliki karakter kerjasama, siswa saling berkolaborasi dan berdiskusi dalam kelompok kecil, berperan aktif dalam proses belajar mengajar untuk bersama-sama merumuskan, memutuskan, serta menindaklanjuti pemecahan masalah dari permasalahan yang mereka dapat secara sistematis. Di samping itu, PBL melatih kemampuan siswa bagaimana mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi, tidak hanya satu solusi melainkan berbagai macam solusi yang nantinya menjadikan cara berpikir mereka lebih terbuka.

c. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning