dapatkan ke dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat merasakan manfaat dari pembelajaran yang mereka lakukan di kelas secara nyata, baik untuk
masa sekarang maupun di masa yang akan datang dalam menghadapi permasalahan di lingkungan masyarakat.
Selain kelebihan, pembelajaran problem based learning PBL memiliki beberapa keterbatasan. Kelemahan atau keterbatasan yang dimaksud antara lain:
1 Persiapan pembelajaran alat, problem, konsep yang kompleks.
2 Sulitnya mencari problem yang relevan.
3 Sering terjadi miskonsepsi.
4 Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu yang cukup lama
dalam proses penyelidikan. Sehingga terkadang banyak waktu yang tersita untuk proses pembelajaran tersebut.
32
Dengan demikian, segala kelemahan dapat diminimalisir dengan menjadikan model ini harus lebih memperhatikan komponen belajarnya. Seperti
penggunaan masalah yang nyata dalam kehidupan siswa dan mudah dipahami dalam proses pembelajaran. Karena jika komponen yang ada tidak mengakomodir
semua pelaksanaan pembelajaran maka hasil yang diperoleh siswa pun kurang memuaskan bahkan pembelajaran menjadi sia-sia. Semua komponen tersebut
disesuaikan dengan minat siswa dalam meracik kegiatan pembelajaran agar menghindari adanya miskonsepsi di akhir pembelajaran.
4. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam proses pembelajaran, proses belajar memegang peranan yang vital. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah, lingkungan rumah maupun keluarganya sendiri. Winkel seperti dikutip Yatim Riyanto
mendefinisikan, “belajar sebagai suatu kegiatan psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif antara individu dengan lingkungan, yang dengannya menjadikan
32
Ngalimun, op. cit., h. 131
individu tersebut
mengalami perubahan-perubahan
dalam pemahaman,
keterampilan dan sikap. Perubahan yang terjadi bersifat tetap. ”
33
Sedangkan Cronbach seperti yang dikutip Syaiful Bahri, berpendapat bahwa “learning is shown by change in behavior as a result of experience”. Belajar
sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
34
Sejalan dengan dua pandangan para ahli di atas, Slameto memberikan definisi, “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
35
Apabila karena interaksi ini seseorang mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam
aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, maka dapat dikatakan bahwa dia telah mengalami suatu proses belajar.
Menurut Ernes ER. Hilgard dikutip oleh Riyanto definisi belajar adalah “Learning is the process by which an activity originates or is changed
throughttraining procedures whether in the laboratory or in the natural environment asdistinguished from changes by factor not attributable to training
”. Pernyataan ini memiliki maksud bahwa seseorang dapat dikatakan belajar jika
dapat melakukan segala sesuatu dengan melakukan latihan-latihan sehingga dapat berubah. Perubahan yang dimaksud dapat berupa penambahan pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap.
36
Sementara itu, Biggs dikutip oleh Muhibbin Syah mendefinisikan belajar dalam 3 rumusan, yaitu rumusan kuantitatif, institusional, dan kualitatif. Pertama,
secara kuantitatif ditinjau dari sudut jumlah, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi,
belajar dipandang dari sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa. Kedua, secara institusional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai proses
33
Yatim Riyanto, op.cit., h. 5
34
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011, Cet. 3, h. 13
35
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. 5, h. 2
36
Yatim Riyanto, op.cit., h. 4-5
“validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah ia pelajari. Ketiga, secara kualitatif tinjauan mutu, belajar adalah proses
memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan
yang berkualitas untuk memecahkan masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
37
Berdasarkan pendapat para ahli tentang definisi belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses aktifitas yang berlangsung dalam diri
individu sehingga mengalami perubahan-perubahan perilaku sebagai hasil dari pembelajaran, pengalaman, ataupun interaksi dengan lingkungannya. Perubahan
yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi secara sadar dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang terjadi di
dalam proses belajar ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan tingkah laku, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, dan daya pikirnya.
b. Pengertian Hasil Belajar