Pengertian Problem Based Learning

untuk merancang mekanisme suatu pembelajaran dari awal sampai akhir secara sistematis dan memiliki tahapan-tahapan tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa proses belajar akan mempengaruhi hasil akhir dari pembelajaran, yaitu berupa berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran tersebut tercapai. Oleh karena itu pengaturan proses belajar perlu dilakukan dengan seksama agar proses belajar itu sendiri berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil akhir yang baik pula.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning

a. Pengertian Problem Based Learning

Salah satu model pembelajaran yang termasuk ke dalam pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning. “Problem-based learning is a student-centered method of teaching that involves learning through solving unclear but genuine problems. It is a constructivist, student-focused approach that promotes reflection, skills in communication and collaboration, and it requires reflection from multiple perspectives .” 10 Dapat diartikan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran konstruktivis yang berpusat pada siswa student-centered yang melibatkan permasalahan di kehidupan nyata. Dimana dalam model ini siswa dapat melatih dan meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah, berkomunikasi dan berkolaborasi, serta memungkinkan berbagai pemecahan masalah dalam sudut pandang yang berbeda-beda. Ridwan Abdullah Sani menyatakan bahwa Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Permasalahan yang dikaji hendaknya merupakan permasalahan kontekstual yang ditemukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan dengan menerapkan beberapa 10 Matthew B. Etherington, Investigative Primary Science: A Problem-based Learning Approach, Australian Journal of Teacher Education, Volume 369, 2011, h. 54 konsep dan prinsip yang secara simultan dipelajari dan tercakup dalam kurikulum mata pelajaran. 11 Made Wena merumuskan definisi model pembelajaran Problem Based Learning sebagai model pembelajaran yang menjadikan permasalahan- permasalahan praktis sebagai pijakan dalam proses belajar mengajar atau dengan kata lain peserta didik belajar melalui permasalahan-permasalahan. Dalam hal ini, permasalahan menjadi stimulus sementara guru bertindak sebagai fasilitator. Untuk dapat memecahkan masalah, siswa dituntut untuk mencari informasi, memperkaya wawasan melalui upaya aktif dan mandiri. 12 Menurut Ratumanan seperti yang dikutip oleh Trianto memberikan pengertian bahwa, “Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membantu siswa untuk membangun pengetahuan mereka secara mandiri dengan memproses informasi-informasi yang telah ada dalam diri siswa. ” 13 Dapat dipahami bahwa Problem Based Learning PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang secara sengaja menghadapkan siswa terhadap suatu permasalahan konteksual dunia nyata dan melalui permasalahan tersebut siswa akan belajar untuk mendapat dan mengembangkan pengetahuan baru dengan memanfaatkan berbagai macam pengetahuan yang dimilikinya untuk memecahkan suatu permasalahan. Menurut Dutch dikutip oleh Taufik Amir menjelaskan bahwa Problem Based Learning merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar”, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis dan inisiatif atas materi pelajaran. Problem based 11 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik; Untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, h. 127 12 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konsep Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. 2, h. 91 13 Trianto, op. cit., h. 92 learning mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pelajaran yang sesuai. 14 Sejalan dengan pendapat di atas, Tan seperti yang dikutip oleh Rusman menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis masalah PBM merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul- betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. 15 Permasalahan menjadi fokus, stimulus, dan pemandu proses belajar, sementara guru menjadi fasilitator dan pembimbing. Untuk dapat memecahkan masalah, siswa mencari informasi, memperkaya wawasan dan keterampilannya melalui berbagai upaya aktif dan mandiri. Dengan kata lain, penggunaan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari. 16 “Problem Based Learning has been defined as an instructional method in which students learn through facilitated problem solving that centers on a complex problem that does not have a single correct answer.” 17 Dapat diartikan bahwa PBL merupakan model pembelajaran instruksional yang menuntut siswa belajar melalui pemecahan masalah yang menempatkan permasalahan kompleks di dalamnya, yang memungkinkan lebih dari satu solusi pemecahan masalahnya. Arends menambahkan bahwa Problem Based Learning tidak didesain untuk membantu guru menyampaikan konsep atau informasi yang terlalu banyak kepada siswa, melainkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikirnya, kemampuan problem-solving, dan kemampuan intelektual, belajar 14 M. Taufik Amir, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, Cet. 3, h. 21 15 Rusman, op.cit., h. 229 16 Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016, h. 118 17 Mary C. English Anastasia Kisantas, Supporting Student Self-Regulated Learning in Problem- and Project-Based Learning, Interdisciplinary Journal of Problem-based Learning, Volume 72, Publised online 2013, h. 130 berperan seperti layaknya orang dewasa melalui situasi yang disimulasikan; melatih ketidaktergantungan dan belajar mandiri. 18 Dapat dipahami bahwa permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam PBL tidak hanya melatih kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, melainkan juga melatih kemampuan bekerja sama dalam kelompok dan kemampuan metakognitif siswa. Dengan menempatkan permasalahan kompleks di dalam proses pembelajaran yang memungkinkan lebih dari satu solusi, secara tidak langsung turut membantu siswa untuk mencari tidak hanya satu solusi pemecahan masalah. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai macam aspek dan sudut pandang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan yang memiliki konteks dengan dunia nyata. Dari masalah yang diberikan siswa bekerjasama dalam kelompok, mencoba memecahkannya dengan berbagai macam pengetahuan dan kemampuannya untuk memecahkan suatu permasalahan dan sekaligus mencari informasi-informasi baru yang relevan untuk solusinya. Sementara peranan guru adalah sebagai fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar. Dengan demikian, siswa membangun sendiri pengetahuannya dan sekaligus memanfaatkan pengetahuannya untuk memecahkan permasalahan tersebut.

b. Karakteristik Problem Based Learning