Multiplier Effect Metode dan Prosedur Analisis Data

30 air seperti sepeda air, perahu, dan pemancingan. Suasana yang asri pada Situ Pengasinan menjadikannya sebagai salah satu alternatif wisata alam di kota Depok. Selain memiliki suasana alam yang asri, kekhasan dari Situ Pengasinan ini adalah adanya sempadan yang terbilang masih sesuai dengan Undang undang nomor 7 tahun 2007 tentang sumber daya air mengenai jarak sempadan, yakni 50- 100 meter dari titik pasang tertinggi. Kualitas air Situ Pengasinan cukup baik dibanding situ lainnya yang ada di Kota Depok. Kualitas Situ dinilai dari kriteria morfologi berada pada kondisi parameter rendah, kualitas air tingi dan jumlah gulma air rendah. Tabel 7. Kualitas air Situ Pengasinan Kriteria Bobot Kondisi Parameter Nilai Total Nilai bobotxNilai Indikator Parameter Morfolog i Penyusutan luas situ 10 tahun terakhir 20 o Tinggi 25 o Sedang 5-35 o Rendah 5 1 2 3 3 Sumber:Ketu a Pokja Bpk. Jojon Kedalaman situ pada musim penghujan 10 o Dangkal 2m o Sedang 2-5m o Rendah 5m 1 2 3 3 Penurunan muka air situ pada musim kemarau 10 o Tinggi 50 o Sedang 25-50 o Rendah 25 1 2 3 3 Sempadan situ 10 o Tidak ada o Ada, sempit o Ada, lebar ±100m 1 2 3 3 Kualitas air Baku mutu air 30 o Sesuai Kelas IV o Sesuai Kelas III o Sesuai Kelas III 1 2 3 1 Gulma air Persentase penutupan 20 o 50 o 25-50 o 25 1 2 3 3 Total nilai 16:6 Nilai akhir 2.7 Sumber : BLH Kota Depok 2011 Pengembangan wisata Situ Pengasinan dapat dikatakan kurang pesat karena berbagai penyebab. Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Pariwisata, hambatan pengembangan wisata terletak pada bidang jasa transportasi. Selain itu, wacana pengembangan Situ sebagai wisata one direction, yaitu menjadikan Situ Pengasinan sebagai kawasan wisata dengan fasilitas bangunan di kawasan yang 31 lengkap terhambat karena rencana pengembangan yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebudayaan masyarakat Pengasinan. Masyarakat lebih menyukai Situ Pengasinan sebagai kampung budaya Pengasinan. Jika ditelaah lebih dalam, pengelolaan yang dilakukan oleh Pokja sendiri sebenarnya lebih mengarah pada upaya konservasi dan memberi warna tersendiri dalam pengembangan wisata air Situ Pengasinan, sehingga Situ Pengasinan dapat dikatakan ekowisata dengan pengembangan yang ada tetap mempertahankan kondisi alam dan kearifan lokal masyarakat asli.

5.4 Gambaran Umum Wisatawan

Karakteristik wisatawan terbagi menjadi delapan karakter, yakni persentase jenis kelamin pengunjung, daerah asal pengunjung, tujuan kunjungan, aktivitas kegiatan, sebaran usia wisatawan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jumlah pendapatan. Pada umumnya tidak ada trend atau pola yang tergambar dari karakteristik pengunjung kecuali hanya sebagian saja, seperti daerah asal pengunjung dan aktivitas kegiatan yang dipilih oleh pengunjung. Tabel 8 Gambaran umum wisatawan No. Kategori Wisatawan Jumlah orang Persentase 1. Jenis Kelamin: Laki-laki 64 64 Perempuan 36 36 2. Asal Wisatawan : Depok 93 93 Luar Depok 7 7 3. Tujuan Kunjungan : Tujuan utama 73 73 Persinggahan 27 27 4. Kegiatan wisata : Memancing 40 40 Rekreasi keluarga 35 35 Menikmati pemandangan 25 25 5. Tingkat Usia : 15-19 tahun 13 13 20-24 tahun 10 10 25-29 tahun 16 16 32 Tabel 8 Gambaran umum wisatawan lanjutan No. Kategori Wisatawan Jumlah orang Persentase 30-34 tahun 31 31 35-39 tahun 10 10 40-44 tahun 10 10 45-49 tahun 5 5 50-55 tahun 5 5 6. Tingkat Pendidikan Formal : SMP 6 6 SMA 62 62 D3 7 7 S1 23 23 S2 2 2 7. Jenis Pekerjaan : Karyawan swasta 33 33 Wiraswasta 9 9 PNS 4 4 Buruh 31 31 IRT 17 17 Pelajar 6 6 8. Tingkat Pendapatan rupiah: 500 ribu 22 22 500 ribu-1 juta 9 9 1-2 juta 33 33 2-3 juta 20 20 3-5 juta 9 9 5juta 7 7 Sumber : Data primer 2013 diolah Tabel 8 menunjukan 36 wisatawan berjenis kelamin perempuan dan 64 wisatawan adalah laki-laki. Wisatawan laki-laki biasanya memilih kegiatan memancing pada hari kerja atau libur, sedangkan wisatawan perempuan umumnya berwisata pada hari libur. Wisatawan Situ Pengasinan Depok didominasi oleh wisatawan berasal dari dalam Depok sebanyak 93 wisatawan dan 7 lainnya berasal dari luar Kota Depok. Hal ini disebabkan letak Situ Pengasinan yang tidak dilalui oleh angkutan umun dan masih kurangnya pengembangan atraksi wisata yang ditawarkan oleh Situ Pengasinan, sehingga kurang memberikan daya tarik yang lebih karena hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik atau dalam kota saja. Daerah asal wisatawan juga mempengaruhi rendahnya kebocoran pada