Kinerja Kelembagaan Kerangka Teoritis

16 besar dampak ekonomi yang terjadi akibat adanya kegiatan pariwisata terhadap masyarakat lokal. Keberadaan pariwisata yang berjalan baik tidak terlepas dar i pengelolaan Pokja yang baik. Hasil dari pengelolaan yang baik ini adalah padunya gerak kelembagaan Pokja Situ Pengasinan berdasarakan proses, kualitas kelembagaan, kinerja kelembagaan, serta melihat aktor yang memiliki kepentingan dan pengaruh, sehingga tercipta sebuah sistem pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan dapat menjadi masukan atau rekomendasi untuk kinerja Pokja ke depannya. Gambar 2. Skema Kerangka Operasional Penurunan Kualitas Penurunan Kuantitas Permasalahan Situ Pengasinan: 1. Sedimentasi 2. Penurunan kualitas air 3. Penyempitan KELEMBAGAAN POKJA  Pemerintah  Masyarakat Analisis Kelembagaan 1. 1. Proses analisis deskriptif 2.Kualitas Kelembagaan analisis deskriptif 3.Kinerja Kelembagaan analisis deskriptif Analisis Aktor Analisis Stakeholder Multiplier effect keynesian income , ratio local income tipe I, ratio local income tipe II, SISTEM PENGELOLAAN SDA SECARA KEBERLANJUTAN R E K O M E N D A S I KEGIATAN PARIWISATA 17

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Situ Pengasinan, Kecamatan Sawangan Depok, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dikarenakan karakteristik yang dimiliki oleh Situ Pengasinan sesuai dengan minat peneliti, yaitu pengelolaaan sumber daya alam berbasis masyarakat lokal. Situ Pengasinan merupakan sebuah situ di kawasan Depok yang dikelola dengan pendekatan kelembagaan berbasis masyarakat. Pengambilan data dilakukan selama dua bulan, yaitu bulan April hingga Mei 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil kuesioner, wawancara, pengamatan serta arsip data internal. Sedangkan data sekunder sebagai data pendukung yang didapat dari berbagai dokumen-dokumen yang diperoleh dari buku, internet, dokumen pemerintah desa, serta skripsi dan tesis yang telah dipublikasikan.

4.3 Metode Penentuan Sampel

Pengelolaan Situ Pengasinan sebagai objek penelitian meliputi Pokja, Pemda Depok, Dinas Pariwisata, BLH, Dinas Pertanian, Dinas Tata Kota, BPN, Bapeda, Kelurahan, dan masyarakat Situ Pengasinan. Sampel diambil dari responden yang dapat memberikan informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkungannya melalui key person yang dianggap mewakili stakeholders. Data penelitian kualitatif diperoleh melalui kuisioner dengan menggunakan teknik wawancara langsung kepada responden. Kemudian hasil kuisioner tersebut dicatat sesuai dengan hipotesis yang sudah dibuat, selanjutnya diolah, dianalisis diinterpretasikan, dan dibuat kesimpulan tentang hasil kuisioner. Informan dipilih dengan sengaja purposive sesuai dengan tujuan. Sedangkan untuk menentukan responden wisatawan dilakukan dengan teknik accidental sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan seseorang yang ditemui oleh peneliti di lokasi penelitian.