21
jumlah tegakan, tingkat sedimentasi, cadangan air, dan sebagainya. Berikut penjelasannya melalui matriks analisis kelembagaan:
Tabel 3 Matriks analisis kelembagaan
Tujuan Indikator
Variabel Analisis
Proses terbentuknya
kelembagaan - Inisiasi
- Pembentukan - Sosialisasi
- Kelembagaan
dibuat berdasarkan inisiasi kebutuhan
masyarakat -
Proses pembentukan mewakili keinginan setiap anggota
- Sosialisasi
aturan ke
masyarakat Analisis
deskriptif
Kualitas Kelembagaan
- Kelengkapan
aturan - Kejelasan
aturan -
Substansi aturan yang dibuat jelas
- Terdapat pembagian tugas dan
wewenang -
Kelengkapan susunan pengurus -
Perangkat aturan dibuat lengkap -
Anggota kelembagaan
menjalankan tugas dan fungsi dengan baik
- Kejelasan aturan melalui lisan,
tertulis, keduanya. Analisis
deskriptif
Kinerja Kelembagaan
- Pelaksanaan
- Dampak
ekonomi -
Dampak ekologi
- Mekanisme pelaksanaan aturan
- Hak kepemilikan
- Sanksi yang berlaku
- Monitoring dan kontrol
- Penyerapan tenaga kerja
- Volume investasi
- Pendapatan masyarakat
- Perbaikan kualitas lingkungan
- Kuantitas sampah
- Kualitas air
- Jumlah tegakan
- Kuantitas sedimentasi
Analisis deskriptif
4.4.2 Analisis Stakeholders Situ Pengasinan
Keberhasilan pengelolaan Situ Pengasinan tidak terlepas dari peranan stakeholders yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Analisis
stakeholders ini dilakukan guna mengetahui siapa saja yang berperan di dalam pengelolaan Situ Pengasinan Depok. Analisis ini dilihat dari segi peran, fungsi,
keterlibatannya, dan pengaruh terkait pemanfaatan Situ Pengasinan Depok. Guna melihat peran aktor, maka penulis menggunakan pendekatan analisis stakeholders
dari Bappeda, BPN, BMSDA, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Kebersihan dan
22
Pertamanan, BLH, Dinas Tataruang, Dinas Pariwisata, Pokja, Masyarakat, Pelaku usaha dan kelurahan. Analisis stakeholders mengacu pada seperangkat alat untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan stakeholders atas atributnya, hubungan timbal balik dan kepentingannya yang berkaitan dengan isu atau sumber daya yang ada
Suhana 2008. Berikut ini merupakan tahapan analisis stakeholder dalam penelitian: 1.
Membuat tabel stakeholders, yang berisi informasi mengenai: a.
Daftar stakeholders b.
Kepentingan stakeholders, yaitu motif dan perhatiannya terhadap kebijakan. Untuk melihat tingkat kepentingan aktor digunakan skala likert, yaitu antara 1
sampai 5, di mana; 5 = sangat tinggi; 4 = tinggi; 3 = cukup tinggi; 2 = kurang tinggi; dan 1 = rendah. Indikator tinggi dilihat dari seberapa penting
pengelolaan kawasan wisata terhadap masing-masing stakeholders. c.
Sikap stakeholders terhadap kebijakan atau program. Sikap mengacu pada reaksi utama dari berbagai stakeholders dalam memutuskan pandangan
terhadap kebijakan. 2.
Membuat penilaian awal tentang tingkat kekuatan dan pengaruh dari masing- masing stakeholders. Kekuatan stakeholders mengacu pada kuantitas sumber daya
yang dimiliki stakeholders, yaitu sumber daya manusia SDM, finansial, dan politik. Pengaruh dari masing-masing stakeholders mengacu pada tingkat
pengaruhnya dalam proses penyusunan kebijakan. Untuk penilaian tingkat pengaruh juga menggunakan skala likert, yaitu antara 1 sampai 5, di mana; 5 =
sangat kuat; 4 = kuat; 3 = cukup kuat; 2 = lemah; dan 1 = sangat lemah. 3.
Menentukan tingkat pengaruh total, yaitu jumlah dari tingkat kekuatan SDM, finansial, dan politik dari masing-masing stakeholders.
4. Menentukan nilai total pengaruh untuk setiap stakeholders.
5. Dari informasi pada Tabel 5, maka selanjutnya disusunlah diagram seperti
Gambar 2. untuk menggambarkan tingkat kepentingan dan pengaruh masing- masing stakeholders dan posisi stakeholders apakah masuk kategori subjek,
pemain, penonton, atau aktor.
23
Tinggi
Pengaruh
Rendah Tinggi
Kepentingan Gambar 3 Tingkat Kepentingan dan Pengaruh Stakeholders dalam Pengelolaan Situ
Pengasinan Analisis stakeholders dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh dan
kepentingan stakeholders dalam pengelolaan Situ Pengasinan. Stakeholders dalam penelitian ini akan dibagi berdasarkan pengaruh dan kepentingan, serta perannya secara
langsung atau tidak dalam pengelolaan Situ Pengasinan Depok. Tabel 4 Matriks analisis stakeholders
Tujuan Penelitian Indikator
Jenis Data Cara
Mengumpulkan Data
Metode Analisis
Menganalisis tingkat pengaruh
dan kepentingan pengelola, pelaku
usaha, badan instansi
pemerintah dan masyarakat dalam
pengelolaan obyek wisata
alam Situ Pengasinan.
- Identifikasi aktor:
aktor-aktor yang terlibat dalam
pengelolaan Situ Pengasinan.
- Analisis
kepentingan: nilai kepentingan aktor
dalam pengelolaan Situ Pengasinan.
- Analisis pengaruh:
pengaruh aktor stakeholder dalam
pengelolaan Situ Pengasinan.
- Data primer
dan sekunder
- Data primer
dan sekunder
- Data primer
dan sekunder
- Kuesioner dan
pendekatan dokumen
- Kuesioner dan
pendekatan dokumen.
- Kuesioner dan
pendekatan dokumen.
Metode analisis data
yang digunakan
adalah Analisis
stakeholder.
A Aktor
B Pemain
C Penonton
D Subjek