37
Tabel 9  Aturan Formal Pengelolaan Situ
No Peraturan
Hal yang Diatur 1
Inmendagri No.141998
tentang pembinaan
Pengelolaan Situ
di Jabodetabek
Menginstruksikan kepada
Gubernur, BupatiWalikotamadya    untuk  melakukan  upaya
dalam  pelestarian  situ,  peningkatan  pemanfaatan situ
2 Kepmendagri No. 1791996
tentang pedoman organisasi dan
tata kerja
Balai Pengelolaan
Sumberdaya Air
Kedudukan  tugas  dan  pokok  fungsi  dari  Dinas Pekerjaan
Umum atau
Bina Marga
dan Sumberdaya Air
3 Permen  LH  No.  28  2009
tentang Daya
tampung beban
pencemaran air
danau waduk Daya tampung pencemaran air, Status mutu dan
tingkat kondisi mutu air, status kualitas berdasarkan unsur hara dan kandungan biomassa
fitoplankton
4 Perda  Depok  No.  18  2003
tentang garis sempadan Garis  sempadan  situ  lima  puluh  meter  dari  titik
pasang tertinggi ke arah darat 5
Perda Depok No.142001 Ketertiban pembangunan dan ketertiban
lingkungan
Sumber : Data sekunder 2013 diolah
Pokja  tidak  memiliki  aturan  formal  atau  tertulis  yang  mengatur  sistem pengelolaan situ. Untuk aturan tertulis seperti batas situ atau daerah sempadan dan
teknis pelaksanaan di lapangan, peraturan dibuat langsung dari Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air dan Pemerintah Daerah bagian Hukum. Aturan yang dibuat
oleh  Dinas  pemerintah  lebih  ke  arah  regulasi  kepada  masyarakat  luas  dalam memanfaatkan  situ. Sedangkan untuk aturan  main, internal  Pokja cukup dengan
aturan  informal.  Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  pengurus  Pokja,  maka didapat beberapa aturan informal Pokja Situ Pengasinan Depok, yakni:
Tabel 10 Aturan informal Pokja Situ Pengasinan
No  Peraturan Hal yang Diatur
1 Rapat Bulanan Pokja
Rapat  mengenai  hasil  pembagian  investasi  dari pemegang saham guna pengembangan pariwisata di
Situ Pengasinan dan evaluasi kinerja Pokja. 2
Laporan keuangan bulanan Pokja Laporan  Administratif  secara  tertulis  mengenai
Keuangan mengenai keuangan 3
Persentase  pembagian    upah tenaga kerja
Persentase pembagian upah tenaga kerja 4
Pemanfaatan Pemanfaatan dari Situ Pengasinan
5 Pembagian uang Kerohiman
Pemberian  uang  setiap  tahun  saat  lebaran  kepada masyarakat  sekitar  situ  sebagai  bentuk  kompensasi
atas kebisingan yang timbul.
Sumber : Data primer 2013 diolah
38
A. Kelengkapan dan Kejelasan Pembagian Tugas
Pokja  memiliki  aturan  main  baik  formal  maupun  informal  yang  jelas  demi mencapai  tujuannya.  Kejelasan  aturan  dapat  dilihat  dengan  indikator  pembagian
tugas  yang  baik  dan  kelengkapan  susunan  pengurus.  Selain  itu  setiap  anggota harus  mengetahui  susunan  kepengurusan,  dapat  menjalankan  tugasnya  dengan
baik,  memiliki  kesempatan  mengemukakan  pendapat,  dan  memotivasi  sesama anggota dalam  melaksanakan tugas.  Dapat  dilihat pada  tabel 11 sebaran persepsi
mengenai kepemilikan struktur yang lengkap: Tabel 11   Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap kelengkapan struktur
pengurus di Situ Pengasinan
Kelengkapan Struktur pengurus
Jumlah orang Persentase
Sangat Lengkap 10
100 Cukup lengkap
Tidak Lengkap Jumlah
10 100
Sumber : Data primer 2013 diolah
Berdasarkan  tabel  di  atas,  100  pengurus  Pokja  beranggapan  bahwa kelembagaan yang ada sudah lengkap. Hal ini disebabkan karena adanya struktur
kepengurusan Pokja Situ Pengasinan yang lengkap beserta divisi atau seksi-seksi yang  membantu  memudahkan  dalam  pembagian  tugas.  Setiap  seksi  terdiri  dari
dua  orang  penanggung  jawab  yang  berasal  dari  pengurus  Pokja.  Kejelasan kelembagaan  dapat  dilihat  dari  pembagian  tugas,  seperti  yang  tersaji  pada  tabel
12. Tabel 12   Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap kejelasan pembagian tugas
di Situ Pengasinan
Kejelasan Pembagian Tugas Jumlah orang
Persentase Sangat Jelas
3 30
Cukup Jelas 7
70 Tidak Jelas
Jumlah 10
100
Sumber : Data primer 2013 diolah
Sebanyak  30  pengurus  Pokja  beranggapan  bahwa  pembagian  tugas  dan wewenang  masing  masing  pengurus  Pokja  sudah  sangat  jelas.  Sedangkan  70
pengurus  Pokja  beranggapan  bahwa  pembagian  tugas  di  kepengurusan  cukup jelas,  tetapi  kurang  maksimal,  misalnya    masih  kurang  efektif  dalam  pembagian
39
keuangan. Dalam pelaksanaannya, setiap seksi-seksi memegang dana operasional untuk  kebutuhan  bidangnya  masing  masing.  Berdasarkan  hasil  evaluasi,  hal  ini
dianggap  tidak  efektif.  Pembuatan  satu  rekening    telah  lama  diusulkan,  namun dalam pelaksanaannya masih belum dapat dilakukan.
Tabel 13  Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap pengetahuan anggota tentang susunan kepengurusan di Situ Pengasinan
Anggota mengetahui susunan kepengurusan Jumlah orang
Persentase Sangat tahu
3 30
Cukup tahu 7
70 Tidak tahu
Jumlah 10
100
Sumber : Data primer 2013 diolah
Berdasarkan  hasil  sebaran  persepsi,  didapat  30  pengurus  Pokja  yang mengaku sangat tahu mengenai susunan kepengurusan, sedangkan 70 pengurus
Pokja  lainnya  hanya sebatas  mengetahui pengurus  inti saja.  Ada  beberapa  faktor yang  menyebabkan  hal  ini  terjadi,  seperti  ketidaktahuan  pengurus  secara  detail,
tidak berfungsinya divisi yang dibuat atau kelemahan pengurus dalam mengingat susunan kepengurus Pokja.
Tabel 14  Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap Anggota menjalankan tugas dengan baik di Situ Pengasinan
Anggota menjalankan tugas Jumlah orang
Persentase Sangat baik
Cukup baik 10
100 Tidak  baik
Jumlah 10
100
Sumber : Data primer 2013 diolah
Sebanyak  100  pengurus  Pokja  mengatakan  bahwa  anggota  Pokja  sendiri menjalankan  tugas  dengan  cukup  baik.  Hal  ini  dikarenakan  tugas  dari  anggota
tidak  terlalu  berat,  yang  terpenting  adalah  masing-masing  anggota  memiliki kepatuhan terhadap apa yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Tabel 15   Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap pemberian motivasi kepada anggota di Situ Pengasinan
Memberikan motivasi pada anggota Jumlah orang
Persentase Sangat memberikan motivasi
5 50
Cukup memberikan motivasi 5
50 Tidak  memberikan motivasi
Jumlah 10
100
Sumber : Data primer 2013 diolah
40
Berdasarkan  tabel  15,  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi  yang  diberikan dari ketua tidak dirasakan secara keseluruhan oleh anggota Pokja Situ Pengasinan.
Motivasi  yang  diberikan  ada  kemungkinan  dilatarbelakangi  kedekatan  personal saja.
Tabel 16  Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap manfaat keberadaan Pokja di Situ Pengasinan
Manfaat Keberadaan Pokja Jumlah orang
Persentase Sangat bermanfaat
10 100
Cukup bermanfaat Tidak  bermanfaat
Jumlah 10
100
Sumber : Data primer 2013 diolah
Berkenaan  dengan  manfaat  Pokja,  10  pengurus  Pokja  menyatakan keberadaan  Pokja  sangat  bermanfaat,  baik  dari  segi  penyerapan  tenaga  kerja,
kesejahteraan  masyarakat,  maupun  peningkatan  pendapatan.  Meskipun  manfaat ini  belum  dirasakan  secara  keseluruhan,  namun  untuk  pengelolaan  berbasis
masyarakat ini sudah dikatakan cukup berhasil. Manfaat lain terasa dengan adanya dana  sosial  yang  diperuntukan  untuk  pengurus  dan  masyarakat  bila  terjadi
musibah,  seperti  sakit  dan  sebagainya  di  wilayah  RW  1  sebagai  wilayah  tempat Situ Pengasinan.
Tabel 17  Sebaran persepsi pengurus Pokja terhadap keterlibatan dalam musyawarah di Situ Pengasinan
Keterlibatan dalam musyawarah Jumlah orang
Persentase Sangat terlibat
10 100
Cukup terlibat Tidak terlibat
Jumlah 10
100
Sumber : Data primer 2013 diolah
Terkait  keterlibatan  pengurus  dalam  musyawarah,  semua  responden beranggapan  bahwa  keterlibatan  pengurus  dalam  musyawarah  sangat  baik.
Indikator  keterlibatan  yang  sangat  baik  dilihat  dari  kehadiran  anggota  dalam pertemuan rutin yang diadakan oleh Pokja Situ Pengasinan. Pertemuan rutin berisi
evaluasi  dan  pemaparan  pembagian  hasil  bulanan.  Beberapa  responden mengatakan, terkadang suasana  musyawarah  terasa panas dan tegang. Semuanya
41
menjadi  wajar  asalkan  menemukan  solusi  dan  kesepakatan  bersama.  Seringkali musyawarah yang dilakukan hingga larut, hanya untuk mencapai kata mufakat.
Kelembagaan  yang  ada  dalam  Pokja  merupakan  kelembagaan  formal  yang dibentuk  dengan  tujuan    konservasi  situ  berbasiskan  masyarakat.  Bila  kita  kaji
melalui  perspektif  kelembagaan,  maka  interkasi  yang  dilakukan  oleh  pengurus Pokja menghasilkan keputusan dan kebijakan dalam pengembangan Pokja adalah
sebuah  arena  aksi  action  arena.  Arena  aksi  memiliki  komponen  situasi  aksi berupa interaksi pengurus dalam pemanfaatan dan pengembangan jasa lingkungan
situ.  Komponen  kedua  adalah  aktor  yang  terdiri  dari  anggota  pengurus  dalam kelembagaan  Pokja.  Gambar  4  memperlihatkan  struktur  kelembagaan  Poka  Situ
Pengasinan Depok yaitu:
Sumber : Pokja Situ Pengasinan Depok 2011
Gambar 4 Struktur organisasi Pokja Situ Pengasinan
Pelindung Penasehat
Bendahara I Sekertaris
Ketua Sekertaris II
Bendahara II Seksi Asuransi
Seksi Harian Seksi Sosial
Seksi Prasarana Seksi Korlap
Anggota Seksi Pariwisata
Seksi Kebersihan Seksi Promosi